Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Detektif Conan Vol. 84 – Aoyama Gosho

Judul : Detektif Conan Vol. 84
Pengarang : Aoyama Gosho
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2015
ISBN : 978-602-02-6778-4

Shinichi Kudo muncul untuk menyelesaikan kasus pembunuhan di istana akuarium. Kasus yang menjadi prolog yang terkait dengan buku 1. Bagaimana akhir kasus itu? Temukan juga misteri lagu yang disukai Ai dan lomba layangan juga jangan lewatkan masa lalu Amuro yang sedang mengejar jejak Rikumichi Kusuda yang sedikit terungkap dalam kasus pembunuhan di acara minum teh.  Organisasi baju hitam mulai melibatkan diri dengan para agen FBI. Jangan lewatkan kasus kota Haido yang terangkum dalam seri merah darah ini.

***

         Detektif Conan Vol. 84 ini memuat 4 kasus yang ditangani Conan dan teman-temannya. Dalam kasus pertama, ada kasus pembunuhan di istana akuarium yang membuat Shinichi harus menyelesaikan kasus darurat di saat kencannya dengan Ran. Pelaku menggunakan rekaman pertunjukan lumba-lumba di istana akuarium sebagai alibi untuk memperlihatkan bahwa pelaku ada di tempat keramaian. Jadi, tidak mungkin ia yang melakukan kejahatan. Shinichi harus membuktikan bahwa pelaku memiliki waktu untuk membunuh dan motif pembunuhan ternyata berhubungan dengan surat merah jambu. Apa yang harus Shinichi lakukan untuk mematahkan alibi si pelaku? Mengapa si pelaku memilih lorong yang terang dekat akuarium raksasa?

       Kasus ini menarik dipelajari karena logika yang digunakan sebenarnya sederhana karena menggunakan ponsel pelaku. Hanya saja Aoyama Gosho membuat kasus ini menjadi terlihat rumit lewat trik yang dimainkan. Meski minim clue, namun kasus ini yang membuat saya penasaran mengapa Shinichi bisa memecahkannya dengan lihai.

Kasus kedua adalah percobaan pembunuhan di lomba layangan. Saat lomba sedang berlangsung di tengah keramaian, seseorang mencoba membunuh peserta lain dengan menjatuhkannya ke sungai. Korban tidak tahu bahwa di belakangnya ada sungai yang sudah dipagari kayu dan tali, namun tetap jatuh saat ia berjalan mundur hingga ia tercebur ke sungai. Korban tak bisa berenang bahkan tak sadarkan diri hingga kasus selesai diteliti.

Conan membahas motif dan alibi pelaku dengan para polisi
Korban akan dibunuh dengan cara dijatuhkan ke dalam sungai. Motif si pelaku menggunakan kasus yang melibatkan kematian seorang perempuan di kedalaman air. Conan mencurigai sang pelaku memberikan aba-aba ke korban untuk mundur ke belakang terus menerus hingga tercebur, namun alat komunikasi apakah yang dipakai? Ternyata triknya mudah, hanya saja motif si pelaku baru bisa dipecahkan setelah mengetahui suara ringtone hanphone Conan yang hilang saat akan merekam percakapan Ai dan Ayumi.

Kasus ketiga melibatkan Amuro yang Conan curigai sebagai anggota organisasi hitam. Kasus ini adalah pembunuhan yang terjadi di dalam perjamuan minum teh yang ada di rumah sakit. Pelaku meletakkan racun yang membuat korban terbunuh setelah minum teh yang disajikan. Saat teh dicek, Conan mencurigai orang yang ada di ruangan bersama korban. Ada tiga orang yang memiliki motif pembunuhan. Trik kasus ini cukup rumit karena melibatkan perubahan warna dalam teh dengan varian teh yang beraneka warna dan kondisi psikologis korban.

“Saat perhatian seseorang sedang terfokus pada sesuatu, dia akan cenderung mengabaikan hal yang lain. Si pelaku memanfaatkan kondisi psikologis itu untuk meracun korban. Si pelaku menukar cangkir korban dengan cangkirnya sendiri yang berisi racun.”

Kasus ini tidak semudah perkataan Amuro tersebut karena Conan dan Inspektur Megure harus menebak siapa yang membunuh pelaku berdasarkan analisa Conan.

Kasus keempat yaitu penyerangan terhadap seorang guru di sebuah taman. Pelaku menyerang korban sehubungan dengan hasil ujian sekolah. Lembar ujian ikut terbawa, namun pelaku tidak sadar bahwa situasi ini dimanfaatkan oleh Amuro untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam kematian Rikumichi Kusuda, anggota organisasi hitam. Di kasus ini, Conan bisa menebak analisa dengan tepat bahkan dengan hanya melihat hasil coretan di kertas. Sayangnya, pelaku membuat jebakan demi mengorek informasi dari agen FBI. Dapatkah kasus ini terselesaikan?

Detektif Conan Vol. 84 ini hanya ada 4 kasus namun sangat keren karena membuat kisah hidup Conan dengan anggota organisasi hitam makin bikin penasaran. Di kasus ini dimunculkan agen FBI bahkan Amuro menggunakan trik penyamaran untuk mengelabui Conan. Meski ada bagian yang membuat saya risih namun komik ini tetap asyik untuk dibaca. Overall, 4/5 bintang dari saya. ;)

Postingan ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge 2016

Komentar

  1. ah conan masih berlanjut ya sampai detik ini. panjang umur sekali jadi bocah SD ya dia hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha. Iyaa,masih bersambung dan entah kapan tamatnya.

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com