Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Detektif Conan Volume 88 - Aoyama Gosho


Judul Buku : Detektif Conan Volume 88
Pengarang : Aoyama Gosho
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2016
ISBN : 978-602-02-8473-6

Blurb :

Akhirnya muncul anggota baru organisasi hitam bernama “Scotch”! Ada apa sebenarnya antara Akai dan Amuro, yang sepertinya punya hubungan di masa lalu? Selain itu juga ada episode penyelesaian dari kasus “pembunuhan di restoran Italia”, serta beberapa kasus lainnya, seperti “Kasus pelanggan aneh di kedai ramen”, di mana di kasus ini terdapat sebuah kata kunci penting, juga “Kasus pembunuhan film Zombie”, yang harus dipecahkan bersama Heiji!


Resensi Buku :

Komik Detektif Conan Vol 88 ini saya baca dua minggu lalu, baru bisa saya review sekarang. Hehe. Maaf lama ya. :P Kisah Conan dan kawan-kawannya saat memecahkan kasus kali ini harus berurusan dengan anggota organisasi hitam yang baru. Awal baca bab pertama yang merupakan kelanjutan dari volume sebelumnya, saya kesulitan menemukan trik pelakunya. Dan baru tahu waktu si Conan bilang soal gimana caranya pelaku membunuh korban dan trik mengelabui polisi.

Dalam file “Sosok tipuan di kamar belakang” pelaku menipu polisi dengan membuat jebakan bahwa seolah-olah korban sedang tertidur di dalam gudang restoran. Tempat ini didatangi oleh dua orang yaitu Yoko, artis yang digandrungi oleh Detektif Mouri dan Higo pesepak bola yang sedang naik daun dan digosipkan pacaran dengan Yoko. Awalnya Yoko dan Higo berniat untuk mengecek ruangan karena mendapat pesan bahwa owner restoran meminta mereka berdua bertemu di belakang. Ternyata tidak ditemukan apa-apa, sampai akhirnya dicek dua kali dan setelahnya baru ditemukan mayat korban yang sudah meninggal.

Pelaku menyelabui polisi dengan meletakkan sebuah benda yang bisa menggelembung dan dikempeskan sehingga terlihat tidak ada siapa-siapa di sana. Masalahnya adalah bagaimana mengempeskannya? Dengan alat apa? Conan bisa memecahkan masalah ini dengan menggunakan trik Kogoro Tidur lagi. Kali ini Paman Kogoro harus rela melakukannya karena kalau tidak Kogoro akan mengeluarkan analisis asal-asalannya.  

“Rokok merupakan larangan bagi pelayan wine yang sangat mementingkan indra penciuman. Puntung rokok yang banyak ditemukan di toilet pria semuanya bermerek sama. Tapi, terdapat 2 jenis puntung rokok, yang pertama panjang, terdapat bekas gigitan pada filternya, dan yang kedua, dihisap sampai habis dan dimatikan dengan cara ditekan. Berarti itu merupakan puntung rokok dari 2 orang laki-laki, dan dari jumlahnya bukan pelanggan, tapi pegawai restoran ini.”

Pelakunya adalah orang yang sudah lama memiliki masalah dengan owner. Yang agak rumit adalah motif si pelaku yang ternyata berhubungan dengan restoran tempat ia bekerja.

Kasus kedua tentang “Pelanggan aneh di kedai ramen”. Ada tiga orang pelanggan yang selalu memesan menu yang sama di kedai ramen dalam jumlah yang besar. Lalu anehnya ada dua polisi wanita yang mengejar penjahat yang kabur hingga ke kedai ramen karena melakukan pembunuhan di sebuah rumah. Pelaku kabur tanpa membawa barang apa pun sehingga membuat polisi kewalahan mencari motif pembunuhan. Selain itu hanya ditemukan selang air yang ada di tempat kejadian.

Pelaku yang kabur menuju sebuah kedai membuat polisi tersebut akhirnya mengamati gerak-gerik pelaku selama berhari-hari bahkan meski surat penangkapan belum keluar. Tiga pelanggan yang memesan menu yang sama itu salah satunya datang dengan kondisi memakai kacamata baru, lalu ia memesan menu yang berbeda dengan sebelumnya dan selalu menggunakan bumbu kecap yang sama. Kasus ini merupakan kasus yang rumit menurut saya karena cara pelaku menyembunyikan bukti kejahatan sungguh membuat geleng-geleng kepala. Trik ini hanya bisa digunakan oleh orang yang paham cara kerja sebuah benda dengan metode sains.

Kasus ketiga tentang kasus Zombie Blade. Kasus ini yang paling menarik perhatian saya. Kasus yang paling membuat horor tapi endingnya ternyata misterius. Bukan horor beneran sih. Jadi buat yang takut horor masih bisa lanjut baca kok. :p

Kasus Zombie Blade ini berawal dari ide unik paman Mouri untuk pergi napak tilas ke tempat syuting drama Zombie Blade yang diperankan Yoko Okino. Tak disangka ternyata di sana rombongan Ran dan teman-temannya malah bertemu dengan kru drama yang akan melanjutkan syuting drama untuk sesi kedua. Jadi dramanya dilanjutkan kembali tapi dengan pemeran yang berbeda, kali ini tidak ada Yoko Okino.

Kasus terjadi saat sang produser yaitu Takashi meninggal di tempat saat proses syuting sedang berlangsung. Ia meninggal dengan meminum racun sianida dan terlihat ia merekam videonya lewat ponsel hingga layar menjadi gelap. Setelah itu terjadi kekacauan karena ada mayat baru yang ditemukan yaitu salah satu kru yaitu Kyoko sang kameramen yang menggarap drama horor ini. Di samping mayatnya terdapat video Takashi menggigit leher Kyoko dan meninggal. Mirip zombie yang dikisahkan di drama yang akan mereka buat. Zombie yang akan terus menerus bergerak meski pedang telah diayunkan. Di luar ruangan saat paman Kogoro keracunan jamur, terjadi kekacauan lainnya yaitu dia melihat banyak zombie di luar jendela kamar. Conan dan Heiji yang melihatnya langsung mengendalikan gerak Zombie dan ternyata yang terjadi berikutnya sungguh di luar dugaan. Ditemukan juga sebuah pesan singkat saat kematian Takashi yang berbunyi:

“Untuk teman lamaku, Joji Naito. Dengan meminum racun ini, jantungku akan  berhenti berdetak, dan aku akan menjadi mayat di dunia ini. Tapi, jiwaku akan terus bersemayam di dalam tubuh, dan abadi selamanya. Dengan begitu, ketika senja nanti sama seperti judul film kali ini, yaitu “Prosesi Pemakaman Hantu”. Aku akan mengundang orang-orang yang masih hidup, yang berada di Villa ini, untuk pergi ke dunia kita.”

Kasus Zombie Blade berhubungan dengan dendam yang terjadi 8 tahun lalu. Saat itu telah terjadi kematian seorang sutradara drama zombie. Yang ternyata meninggal karena sudah tiga hari tidak makan. Hari ketiga ia mati dengan cara yang mengenaskan setelah ia sebelumnya menghilang dengan trik sulap. Kasus zombie ini yang paling membuat saya merinding sekaligus ngeri. Ngeri karena membayangkan apa benar zombie benar-benar ada. Haha. Tapi ternyata nggak kok, semuanya bisa dibuktikan dengan trik yang dipecahkan oleh Conan dan Heiji. Mau tahu gimana trik pelaku memunculkan zombie? Baca aja bukunya ya. :D

Kasus keempat tentang pembunuhan yang terjadi di studio musik yang melibatkan 3 anggota Girls Band. Seorang drummer band tersebut meninggal karena dicekik oleh seutas benda. Ia meninggal setelah sempat memberikan perlawanan. Namun anehnya tidak ada benda yang bisa dijadikan barang bukti untuk menjadi bukti otentik si pelaku. Conan dibantu oleh kedua teman detektifnya berusaha menemukan barang bukti si pelaku yang belum ditemukan oleh polisi. Kasus ini bersambung ke volume berikutnya.

Empat kasus tadi merupakan kasus yang rumit pada awalnya, tapi begitu triknya dibongkar saya jadi tahu bagaimana cara kerjanya. Semua memakai logika dan sains untuk memecahkan kasus. Hanya tentang zombie blade yang paling membuat ngeri dan merinding karena semuanya berhubungan dengan kematian seseorang yang sangat mengerikan. Untungnya kisah ini hanya fiktif, nggak kebayang kalau beneran ada di dunia nyata. Aoyama Gosho masih membuat saya penasaran dengan memunculkan toko baru bernama Scotch yang merupakan anggota organisasi hitam. Sepertinya semuanya akan mengerucut pada satu  garis hubung yang awalnya terlihat samar. Overall, 5 bintang untuk komik detektif conan vol. 88 ini. Nggak sabar buat baca volume berikutnya. ;)


Postingan ini diikutsertakan dalam Project Battle Challenge #31HariBerbagiBacaan

Komentar

  1. Pas baca komiknya merinding, Mbak. Eh ternyataaa..

    Baca buku ini pinjem punya Dek Wafi (6th) ^0^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iyaa banget. Merinding kirain beneran eh ga tahunya. :D
      Wah, Wafi suka conan? Padahal agak sadis komiknya ya, hehe

      Hapus
  2. seru banget ya Mb, anakku pasti seneng nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang cocok buat anak-anak, mba Indri. Soalnya isinya tentang kasus pembunuhan, hehe

      Hapus
  3. seru juga baca komik detektif Conan , teringat waktu kecil dulu sering nonton film kartun detektif Conan ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sekarang film conan cuma bisa diakses via internet. Hehe. Tv sekarang nggak mau nayangin conan lagi. :D

      Hapus
  4. Banyak ya kasusnya. Udh lama gak baca Conan ini, jangankan Conan, baca buku lainnya pun gak pernah lagi, fufufuhh

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com