Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Beli Novel Favorit Penuh Kenangan karya Chiung Yao

Beli buku langka yang sekarang jarang dijual tuh... untung-untungan ya. Walo belinya juga hanya karena alasan kenangan. Rasanya kayak memenuhi rasa penasaran inner child pas masih bocil SMP. Wkwk. Yaa gapapa deh yaa. 😁 Dulu seingetku aku pernah beli 2 atau 3 judul karya Chiung Yao, cuma keknya kemahalan deh. Makanya ya cuma beli itu aja.  Sekarang kalo mau beli Print on demand kayaknya penerbit juga udah ga kerjasama dengan penulisnya alias kontraknya dah abis.  Jadi, kemungkinan cetak ulang massal ataupun sistem POD agak nggak mungkin ya.  Hmm... Bahkan versi ebook juga nggak muncul sama sekali di Gramedia Digital. Padahal serial Lupus ama novel Enid Blyton masih bisa terbit. Kok yang ini nggak bisa yah? 🤧🥲 Kemarin-kemarin aku iseng scroll shopee, eh nemu yang jual murah. Meskipun kondisinya juga bukan yang mulus banget sih. Tapii... it's oke. Eh... aku baru inget ada judul yang kedobel. Wkwk 😁 Kadang beli buku bisa se-memorable itu ya. Haha 😅 Kalo kamu gimana? Ada buku yang

[Review Buku] Dilan Wo Ai Ni 1983 Karya Pidi Baiq

Judul Buku : Dilan Wo Ai ni 1983 Penulis : Pidi Baiq Penerbit : Pastel Books  Terbit : 2024 Tebal : 205 halaman ➡️ Pesan buku di https://bit.ly/bukudilan1983

Tips Baca Buku Bahasa Inggris bagi Pemula di Libby

Tips Baca Buku Bahasa Inggris bagi Pemula di Libby Membaca buku dalam bahasa Inggris bisa menjadi tantangan bagi pemula, tetapi dengan aplikasi Libby, proses ini menjadi lebih mudah dan menyenangkan.  Libby, yang dikembangkan oleh OverDrive, adalah aplikasi perpustakaan digital yang memungkinkan kamu meminjam e-book dan audiobook dari perpustakaanmu. 

Alasan Bookstagram Hiatus dari Membuat Konten Buku

Alasan Bookstagram Hiatus dari Membuat Konten Buku Bookstagram, komunitas pecinta buku di Instagram, telah menjadi platform populer bagi para pembaca dan penulis untuk berbagi kecintaan mereka terhadap buku. Namun, beberapa pengguna memutuskan untuk hiatus dari membuat konten buku.  Berikut adalah beberapa alasan mengapa bookstagrammer memilih untuk berhenti sejenak dari aktivitas mereka: 1. Kelelahan Kreatif Kreativitas adalah bahan bakar utama bagi bookstagrammer. Namun, terus-menerus menghasilkan konten kreatif bisa menyebabkan kelelahan.  Mengatur tata letak foto, menulis ulasan menarik, dan menjaga konsistensi posting bisa menjadi tugas yang melelahkan. Hiatus memberi mereka waktu untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan semangat kreatif. 2. Tekanan untuk Tetap Relevan Algoritma Instagram terus berubah, membuat banyak bookstagrammer merasa tertekan untuk tetap relevan dan meningkatkan engagement. Tekanan ini bisa mengurangi kesenangan dalam berbagi konten dan membuat aktivitas