Judul Buku : Ladies, Belanjakan Saja Semua Uangmu!
Penulis: Ai Nur Bayinah, SEI, MM
jenis : Pengembangan diri
Tebal: xii + 244 hlm
Penerbit: VisiMedia Pustaka
ISBN: 979-065-190-2
Endorsment :
Subhanallah. Ini buku panduan yang sangat inspiratif dalam mengelola keuangan keluarga dan disajikan dengan sistematis dalam bahasa yang renyah. Two thumbs up!
-Dr. Adiwarman Kariim, Dewan Syariah Nasional MUI
Buku ini wajib dibaca bukan hanya bagi para isteri dan calon isteri saja, tapi juga bagi para suami dan calon suami. Karena rumah tangga yang penuh cinta dan kasih (mawaddah wa rohmah) wajib memiliki arah dan tujuan finansial.
-Dr. Eng. Saiful Anwar, Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
Bukunya sangat cocok untuk pelaku bisnis seperti saya. Sebagai ibu rumah tangga, kebutuhan terhadap kecerdasan mengelola keuangan keluarga dan usaha sangat penting. Buku ini memberikan segala jawaban yang dibutuhkan. Terima kasih Mbak Ai Nur Bayinah, sudah menyusunkannya dengan sangat pas untuk dibaca, Very recommended.
-Erna Maryna, Pemilik Bisnis Kosmetik Islam
Resensi Buku :
Kebutuhan untuk berbelanja bagi perempuan adalah hal yang
tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Apalagi perempuan identik dengan shopping,
baik window shopping atau memang benar-benar membelinya. Setiap kali keluar
uang untuk belanja, pernahkah kamu melihat apa yang akan terjadi dengan
kehidupanmu nanti, Ladies? Keuangan yang tidak terkontrol dengan baik, akan
membuat kita menjadi konsumtif. Maunya ketika lihat barang bagus langsung beli,
padahal mungkin belum butuh sekali. Inilah yang disorot oleh mbak Ai Nur
Bayinah penulis buku “Ladies, belanjakan saja semua uangmu” ini, bahwa
perempuan perlu untuk belajar memanage keuangannya sesuai dengan kebutuhan yang
paling prioritas.
Bagaimana caranya?
Dengan mengkategorikan beberapa kebutuhan belanja menjadi belanja cinta, belanja keluarga, dan belanja investasi.
Perempuan yang suka
berbelanja maupun tidak, akan diajak untuk memaksimalkan keuangan mereka untuk
mendapatkan barang-barang berharga sesuai kebutuhan yang paling mendesak.
Dengan gaya bahasa yang komunikatif dan lugas, penulisnya mengajak saya sebagai
pembaca untuk mengetahui apa saja yang bisa diminimalisir. Seperti misalnya
saja di kategori belanja cinta, saya diajak untuk membeli kebutuhan pernikahan
sesuai dengan yang paling mendekati budget.
Ternyata yang membuat biaya pernikahan menjadi membengkak karena banyak
pernak perniknya dan keinginan pasangan yang bermacam-macam.
Lalu, apa saja belanja cinta itu?
Ada mahar, administrasi KUA, biaya administrasi
RT-Kecamatan, biaya periksa kesehatan, sewa tempat ibadah untuk akad, undangan,
tempat pernikahan, konsumsi tamu, baju pengantin, tata rias, souvenir, seragam
panitiaan, akomodasi keluarga dan panitia, dekorasi dan foto.
Pasangan bisa melakukan riset kecil-kecilan seputar pesta pernikahan,
menghitung dana, mengalokasikan dana , investasi, lalu mempersiapkan keluarga
baru lewat diskusi berdua. Dengan komunikasi
yang baik, masing-masing akan merasa kebutuhannya tercukupi. Jadi baik pasangan
lelaki maupun perempuannya tetap merasa keinginannya seputar pernikahan impian
sudah tercapai meski dengan budget yang disesuaikan.
Untuk managemen keuangan yang ada dalam sebuah keluarga baru
pasca pernikahan, penulis menganjurkan untuk membuat beberapa manajemen antara
lain : manajemen amplop, manajemen pembagian tugas dan manajemen beda dompet. Dengan begitu, kita akan mudah untuk memeriksa
kondisi keuangan dan menentukan tujuan keuangan untuk masa depan.
Buku ini berisi tabel, ilustrasi yang sesuai dengan bab yang
dibicarakan, juga ada CD yang bisa segera diaplikasikan. Ada simulasi dalam CD untuk
keuangan yang bisa langsung diterapkan untuk menghitung rencana finansial.
Ada juga bagian di mana penulisnya mengajak kita untuk cerdas dalam berbelanja
yaitu dengan memperhatikan apa saja godaan belanja yang sering kita alami.
Seperti uang lagi banyak khilaf, deh, bingung pengen beli apa, tergoda marketing
tingkat tinggi, dll. Memang perempuan adalah makhluk yang mudah tergoda untuk menghabiskan
uangnya dalam sekali belanja. Ini kenyataan. Apalagi mengingat perempuan mudah dibujuk
rayu dengan iming-iming diskon, harga murah, dll. Perlu membiasakan diri untuk
bisa beradaptasi untuk cerdas berbelanja.
Bagian akhir, penulis mengajak kita belajar berinvestasi.
Kita pun bisa dengan cerdas menggunakan fasilitas KPR, asuransi, uang THR, uang
arisan, dll untuk tetap digunakan sesuai prioritas. Jadi, buku ini jelas tidak mengajakmu untuk
berhenti belanja, Ladies. Bahkan belanjalah lebih banyak lagi sesuai kebutuhan
untuk masa yang akan datang yang lebih mapan. Dengan belanja produktif seperti
itu akan membuat perasaan jadi bahagia dan juga belanja lebih terarah sesuai
kebutuhan. Belanjalah dengan cinta, belilah masa depan dengan
mempersiapkan dananya secara cermat. 4
bintang dari saya untuk buku ini. Nah, siap membaca buku ini, Ladies? ;)
Jadi... yg bisa diambil dari buku ini adalah kita kudu rajin belanja yg kita butuhkan utk masa depan.
BalasHapusGitu ya?
iya, mba. tetap belanja tapi hanya yang dibutuhkan saja. jadi lebih teratur keuangannya.
HapusKeren kayaknya bukunya ya
BalasHapus