15 November 2015

Resensi Detektif Conan Edisi Spesial #22 - Aoyama Gosho


Judul : Detektif Conan Edisi Spesial #22
Pengarang : Aoyama Gosho
Ilustrasi : Yamagishi Elichi
Alih Bahasa : M. Gunarsah
Terbit : 2005
ISBN : 979-637-789-6

Komik Detektif Conan edisi spesial #22 ini memiliki 5 kasus yang dibahas oleh Conan dan teman-temannya. Ada kasus di mana Genta menemukan bayangan hantu yang membuatnya ketakutan. Ia mengira itu adalah hantu, tapi Conan menangkap ada keganjilan seputar bayangan yang menghilang itu. Akhirnya Conan pun menyelidiki kasus ini meskipun triknya sangat rumit karena menggunakan trik kaca di ruang tertutup.

Kasus kedua adalah bayangan yang menggeliat dalam gelap. Conan menemukan bayangan di tengah malam saat mobilnya terjebak di tengah hutan. Terlihat suara kaca yang dipecahkan, namun cahaya senter dilihatnya 15 menit sebelum suara itu terdengar. Ternyata ada pembunuhan seseorang di sebuah rumah yang kosong. Teman-teman korban mengira pembunuh itu orang gila yang marah karena rumah itu ditempati. Namun ternyata analisis Conan mengarah pada seseorang. Siapa orang itu?

Kasus ketiga berjudul banyak detektif ternama. Kasus ini terjadi di kereta saat Conan dan Ran akan berangkat ke kota. Seorang manager tersedak sesaat setelah makan. Ternyata ia makan racun, dan ada kabar bahwa ada sebuah surat kaleng yang ditujukan ke bagian perusahaan kotak makan. Conan mengira ada racun di nasi kotak yang dimakan. Namun, bagaimana cara orang tersebut meracuni korban? Apa motif si pelaku? Dan apa hubungannya dengan judul kisah ini yang mengaitkan antara banyak detektif ternama? Kisah ini yang paling ringan menurut saya, karena tidak sesadis yang lain. Hanya trik yang digunakan pelaku agak sulit ditebak karena minim clue.



Kasus keempat yaitu pembunuh tak berwajah. Seorang pembunuh mengincar seseorang di tengah acara di Hotel Beika. Inspektur sampai meminta Conan untuk mencari tahu siapa pelakunya karena hanya Conan yang melihat ciri-ciri sang pelaku saat Conan mengejar pelaku hingga menyusup lewat lubang ventilasi. Conan terluka parah hingga akhirnya diobati karena terkena lemparan pisau yang dilakukan pembunuh tak berwajah. 

Semua orang yang memiliki ciri mencurigakan digeledah oleh polisi yang berjaga agar pelaku tidak kabur dari hotel tersebut. Masalah muncul saat Conan tidak juga menemukan wajah sang pelaku di rekaman cctv hotel Beika. Siapakah orang yang memiliki ciri-ciri beralis menyatu dan berkumis tipis? 

Di kasus ini agak rumit masalahnya dan tebakannya pun sulit. Conan mengatakan ada hubungannya dengan Black Spot, namun sampai akhir cerita saya baru sadar apa itu black spot, bagian yang tampak saat disinari cahaya remang-remang dengan pencahayaan sangat minim. Memunculkan siluet yang berbeda dengan gambaran sebenarnya si pelaku.

Kasus kelima adalah perangkap kematian. Ini kasus yang paling sadis karena membuat korban tidak tahu kapan akan meninggal. Korban bahkan sampai terkena hipotermia karena terlalu lama berada di lingkungan yang mencekam. Pelaku sudah tertangkap tapi tidak mau mengatakan di mana ia menyembunyikan korban yang diduga motif pelaku melakukan kejahatan ini karena balas dendam. Pelaku diam seribu bahasa. Ia hanya memberi isyarat bahwa ia ingin korban merasakan seperti yang ia rasakan, dan juga hanya memberinya waktu hingga pukul 6 sore. Di mana akhirnya Conan menemukan korban? Kasus ini menjadi menarik karena hanya dalam waktu singkat kasus bisa terselesaikan.

Komik edisi spesial #22 ini membuat bulu kuduk saya merinding. Karena entah kenapa illustrasinya terasa sekali berbicara seolah para pelaku dan korban sangat tersiksa. Jika dibandingkan kisah yang biasa, di edisi spesial ini sangat mencekam. Bedanya Conan hanya tinggal memecahkan triknya karena biasanya pelaku adalah pelaku tunggal. Tidak sulit menemukan pelaku, hanya tinggal memecahkan clue untuk menjawab apa motif dan alibi si pelaku. Overall, 4 bintang untuk edisi #22 ini.

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Big Ad