Judul: The
BFG (Raksasa Besar yang Baik)
Pengarang : Roald
Dahl
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2010
Tebal : 200 hlm.
ISBN : 978-979-22-5337-5
Suatu
malam Sophie diculik raksasa. Tadinya ia mengira akan ditelan bulat-bulat,
namun ternyata raksasa itu malah melindunginya.
BFG,
demikian nama si raksasa, memberitahu Sophie bahwa dialah yang meramu
mimpi-mimpi, lantas dengan trompet meniupkannya ke dalam kamar anak-anak yang
terlelap.
Sayang
ketentraman mereka tidak bisa berlangsung lama, karena Sophie dan BFG harus
memutar otak untuk membuyarkan rencana raksasa-raksasa lain yang ingin memakan
anak-anak di berbagai penjuru negeri.
Review :
Novel anak ini novel keempat Roald Dahl yang saya baca. Saya
penasaran dengan kisah The BFG karena membaca ulasan mb Haya tentang filmnya
yang sedang tayang di bioskop. Nah, berhubung sudah punya novelnya jadi saya
baca saja dulu.
Novel The BFG berkisah tentang persahabatan antara Sophie
dan The BFG yang berawal dari kejadian penculikan yang dilakukan The BFG.
Sophie diculik the BFG karena gadis itu melihat raksasa itu meniupkan mimpi ke
kamar-kamar di panti asuhan tempat Sophie tinggal. Sophie diangkut dan dimasukkan
ke dalam buntalan kain, kemudian dibawa pergi ke tempat the BFG. Sophie kaget
saat tahu bahwa The BFG seorang raksasa yang baik hati. Raksasa itu hanya
membawa Sophie karena takut Sophie mengadu pada manusia dan akan memburunya
jika ia diketahui menyelinap setiap malam ke dalam rumah-rumah penduduk.
Di dalam gua, Sophie melihat toples-toples mimpi yang berisi
impian yang dikumpulkan the BFG. Ada 50 ribuan mimpi yang disimpan rapi di
toples. Setiap toples memiliki catatan label kecil tentang isinya. Ada impian
anak-anak lelaki yang konyol, ada mimpi buruk yang bergerak terus menerus ingin
keluar dari toples, ada impian anak perempuan yang bahagia. Semuanya berkumpul
jadi satu di rak-rak tempat penyimpanan impian milik BFG. Cairan mimpi itu akan
ia tuangkan ke dalam ujung terompetnya dan dihembuskan perlahan agar masuk ke
dalam mimpi-mimpi setiap orang pada malam hari.
Sophie terheran saat the BFG mengatakan bahwa ada 9 raksasa
di negeri yang sangat suka daging manusia. Jadi Sophie harus berhati-hati
bergerak karena telinga raksasa sangat sensitif terhadap bunyi sekecil apapun. Daging
manusia yang disebut tomat manusia itu berasal dari berbagai daerah. Setiap para
raksasa merasa lapar, mereka akan berderap menuju negara yang diinginkan untuk
memakan tomat manusia. Misalnya saja ke negara Swedia, London, Baghdad, dll. Tapi
the BFG bukanlah raksasa yang suka makan tomat manusia yang rasanya ramnyamnyam,
ia lebih suka makan snozzcumber dan minum frobscottle. Satu ciri
khas BFG adalah saat ia berbicara dengan Sophie, ia selalu kesulitan mengatur
tata bahasanya sehingga acak kadut. Seperti ini misalnya :
“Aku tidak akan pernah omong bolong padamu.”(hlm. 45)
“Kapan saja aku merasa sedikit kasruk, beberapa teguk frobscottle selalu dapat membuatku eriyang lagi.” (hlm. 69)
Sampai suatu hari Sophie termakan raksasa yang mencoba
memakan Snozzcumber yang menjijikan. Sophie keluar dari mulut raksasa karena
raksasa itu ogah memakan makanan itu. Pernah juga suatu hari the BFG
mendapatkan perlakukan buruk. Ia yang paling kerdil diantara raksasa lain harus
menerima perlakukan yang tak menyenangkan. Seperti dilemparkan antara satu
raksasa ke raksana lainnya sampai mereka kelelahan. Sophie pun mempengaruhi BFG
agar menghalau para raksasa memakan lebih banyak tomat manusia. Karena jika hal
itu terjadi, setiap hari akan ada banyak tomat manusia yang hilang dari muka
bumi tanpa pernah diketahui keberadaannya.
Rencana pun dimulai, Sophie dan the BFG akan minta bantuan
Ratu Inggris untuk menangkap para raksasa agar raksasa itu tidak memakan lagi
tomat manusia. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Simak selengkapnya di buku
ya. :D
***
Membaca buku Roald Dahl sangat menyenangkan bagi orang
dewasa seperti saya. Serasa kembali ke masa kanak-kanak dengan imajinasi penuh
khayalan yang sangat mustahil terjadi di dunia nyata. Hal itulah yang sering
dilakukan oleh Roald Dahl untuk membawa para pembacanya masuk ke dalam kisah
yang ditulisnya. Buku ini berisi banyak kisah-kisah konyol tentang petualangan
Sophie, BGF dan para raksasa bersama Sang Ratu Inggris. Roald Dahl membuat saya
mampu mengingat kembali impian-impian yang lama terabaikan dan ingin diwujudkan.
Selain kisahnya yang lucu, ada banyak pelajaran yang
diajarkan oleh BFG seperti misalnya ia tak mau mencuri makanan. Itulah sebabnya
ia makan snozzcumber yang menjijikan. Ia juga mengajarkan bagaimana mimpi
bekerja, lalu ia juga cerdas dan sangat suka belajar. Seperti saat ia
mengatakan bahwa ia meminjam belajar sendiri bagaimana caranya membaca, karena
ia tidak bersekolah itu sebabnya tata bahasanya kacau balau.
Saya juga suka cara Ratu Inggris memperlakukan Sophie dan
BFG di dalam kediaman istananya. Sangat elegan dan tidak terlihat seperti
sedang marah. Ia bahkan sangat senang dengan kedatangan Sophie dan
mempersilahkan mereka makan dengan riang. Buat saya, ini mengingatkan saya pada
buku-buku karya penulis Inggris lainnya seperti Enid Blyton dan Philip Pullman
yang sangat menghargai etiket dan attitude makan di kalangan warga Inggris
sehingga menerapkannya dalam karakter para tokohnya.
Quotes yang saya suka di novel ini antara lain :
“Satu kebenaran tidak dapat memaklumi dua kesalahan.”(hlm. 79)
“Mimpi selalu tidak kasatmata sampai tertangkap. Setelah itu, mimpi agak kehilangan ketidakkasatmataannya. Kita dapat amat jelas melihat yang ini.” (hlm. 86)
“Mimpi tidak membutuhkan apa-apa. Jika itu mimpi indah, mimpi itu akan menunggu dengan tenang selamanya hingga dilepaskan dan diizinkan melakukan tugas. Jika mimpi buruk, mimpi itu akan berusaha keras keluar.” (hlm. 101)
Yang paling bikin geli adalah bagaimana cara The BFG
membuat kisah ini menjadi lucu setiap kali ia berbicara dengan kata-kata yang
terbolak-balik. Ia menyebutkan dengan jungkar jungkir. Haha. Buat saya, Roald
Dahl ini unik. Terlihat dari pilihan diksi yang ia pakai untuk mengganti
kata-kata yang standar dengan kata lain agar terlihat lucu. Uniknya, buku ini
difilmkan, jadi rasanya sudah tidak sabar untuk melihat visualisasi si Raksasa
Baik Hati ini di layar bioskop. Aih, semoga saja sebagus novelnya. Overall,
5 bintang untuk novel ini. :D
Postingan ini diikutsertakan dalam Project Battle Challenge #31HariBerbagiBacaan
Aku sudah nonton filmnya, tapi belum baca bukunya. Ceritanya menarik banget, sukaa
BalasHapusIya, ceritanya keren. Suka! :D
HapusKangen baca novel, udah lama banget pensiun :D
BalasHapusHayuk, baca novel lagi, mba Shona :D
HapusHarga bukunya berapa ya Mba..pengin hunting bukunya Roald Dahl buat anak-anakku.
BalasHapusHarus berhitung dulu soal budget soalnya.
Lupa berapa harganya, mba. Aku beli satu boxset pas ada bazar Gramedia. Hehe
HapusBelum pernah baca novel ini, sepertinya ada filmnya juga yang lagi tayang ya Mba.
BalasHapusPengen nonton filmnya dulu deh, sekalian ajak anak. Ceritanya bagus.
BalasHapusBlum nonton dan belum baca bukunya..sepertinya bagus ceritanya
BalasHapusRoald Dahl ini emang luar bisa, bahkan seusia emak2 seperti saya masih suka baca. Tapi yg Raksasa Besar kyknya aku blm pernah baca. TFS Mbak :)
BalasHapusaku belum pernah baca komik ini .... kalau beli VCD nya , ada ya Mbak ????
BalasHapus