Langsung ke konten utama

Resensi Buku Hijrah Bang Tato - Fahd Pahdepie

 

Buku religi


Judul Buku : Hijrah Bang Tato

Penulis : Fahd Pahdepie

Penerbit : Bentang Pustaka

Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2017

Tebal : 246 halaman 

Genre : buku motivasi (true story)

ISBN : 978-602-291-434-1

Rating Buku : 5 🌟

Baca ebook di aplikasi Ipusnas


❤❤❤


Sinopsis Buku Hijrah Bang Tato - Fahd Pahdepie: 


Dulu Lalan ditakuti karena sepak terjangnya di dunia para preman, disegani karena tato yang tercetak di hampir sekujur tubuhnya. Namun, kini ia adalah sosok yang berbeda. 


Ia berjuang untuk istri dan anak-anaknya, “Ingin memberi mereka rezeki yang halal,” katanya. Dan, Lalan bangga menjalani dunia barunya sebagai peracik kopi, meski hijrah ini membuatnya jatuh miskin!


Tahun lalu, pada masa-masa awalnya berhijrah, saat sentimen SARA mencuat dalam pertarungan politik ibu kota, ia masih berujar, “Jika tragedi '98 terulang lagi, toko-toko itu yang kali pertama akan saya bakar!” Sambil menunjuk kompleks pertokoan yang dikelola oleh para pengusaha yang berbeda etnis dengannya. Namun, ia kini punya cara pandang berbeda terhadap mereka yang dulu begitu ia benci, “Ternyata dulu saya salah. Kita mungkin tidak bersaudara dalam iman, tetapi kita bersaudara dalam kemanusiaan ….”


Perjalanan seperti apa sebenarnya yang sudah dilalui Lalan?

Apa yang sudah mengalahkannya secara telak?

Inilah biografi orang biasa. Inilah Hijrah Bang Tato.


❤❤❤


Resensi Buku Hijrah Bang Tato - Fahd Pahdepie:


Fahd Pahdepie menulis cerita tentang hijrah Bang Tato, seorang Tato Artist yang hijrah dari Bali ke Bogor karena ia ingin mendedikasikan dirinya pada kakek yang sedang sakit. Saat itu, Lalan (nama asli Bang Tato) pindah dari Bali ke Bogor tanpa memiliki pekerjaan yang tetap. Ia bertemu dengan Fahd Pahdepie saat ingin mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.


Bang Tato menikah dengan Nukmah, anak ustad terpandang di kampungnya di Bogor. Meskipun tak punya pekerjaan tetap, namun Bang Tato tak ingin kembali ke jalan kegelapan karena ia sudah mendeklarasikan dirinya telah hijrah di jalan Islam yang benar. Ia ingin menafkahi istrinya dari uang yang halal. 


Namun, apakah perjalanan hijrah Bang Tato semulus yang diinginkannya? Nyatanya tidak. 


Bang  Tato kerap mendapatkan stigma negatif karena ia memiliki tato di sekujur tubuhnya. Bahkan di lengan, dada, dan leher ada tato bertuliskan huruf L, sebagai inisial namanya. 


Tato identik dengan kriminalitas, begitu juga sejarah hidup Bang Tato. Ia pernah dipenjara karena ikut merusuh di tawuran antar anak sekolah yang membuat ada korban pertumpahan darah. 


Ia juga membentuk geng yang menaungi orang-orang suruhannya agar bisa memalak dan meneror, kadang juga melindungi pemilik toko etnis Tionghoa yang membayarnya. Semua demi uang. Ia bekerja sebagai preman bayaran dan bodyguard.


Namun, yang paling menyedihkan adalah karena ia sulit untuk hijrah dari kebiasaan lamanya yaitu ngeband metal, minum miras dan narkoboy. Segala hal buruk yang sudah dialaminya sempat membuatnya bertanya-tanya untuk apa ia hidup hingga kini? Namun, ada suatu kejadian yang membuat ia bertaubat. 




Suatu hari, Lalan merasakan kesakitan saat masuk kamar kosnya, mendadak kamar kosnya seperti kuburan yang sempit, gelap dan pengap. Ia juga melihat ada pocong yang dianggapnya seperti gambaran dirinya di alam kubur. 


Seketika itu juga, Bang Tato merasakan kegetiran dan rasa sesak di dada. Ia ingin keluar dari kosnya tapi tak bisa. Hingga kemudian, suasana kamar berubah seperti normal dan ada cahaya masuk. Ia langsung keluar kamar dan lari tunggang langgang ke masjid. 


Lalan ingin shalat, namun dilarang oleh ustad. Katanya, ustad tak membolehkan ada orang bertato yang sholat di dalam masjidnya. Sholatnya tak diterima. 




Lalan tak mau menyerah. Ia datangi para ustad yang dikenalnya agar tahu apakah ia bisa sholat atau tidak dengan tato di badannya. Sampai suatu hari ada ustad yang membolehkannya sholat meskipun ia memiliki tato. 


Perubahan karakter dan perilaku Lalan pun semakin terasa. Ia mulai lebih kalem dan tidak lagi melakukan kebiasaan lamanya yaitu memalak orang lain. 


Ada satu peristiwa yang mengubah hidup Bang Tato (Lalan) yaitu saat ia merasakan makna dari adzan yang dikumandangkan di masjid. Ia jadi tahu bahwa lafadz Allahuakbar berisi ketakjuban akan hidup yang setiap hari dijalaninya semakin baik. Ia merasakan perubahan dari karakter yang keras dan bengal menjadi lebih lembut. 


Lalan juga mendapat pekerjaan tetap di barbershop milik Fahd Pahdepie. Ia bekerja menjadi barista yang cekatan, kasir dan juga manager di cafe tersebut. Fahd Pahdepie memberi kesempatan agar Lalan bisa berubah dan mendapatkan hidup kedua yang lebih bermakna. 


Lalan tak pernah menyangka, pertemuannya dengan Fahd ternyata memberikan arti hijrah yang sebenarnya. Ia mulai meninggalkan dunia kegelapan, berhenti main musik, bekerja dengan halal, merintis bisnis makanan, dan membantu istrinya mendirikan TPQ gratis bernama TPQ Al Hijrah. 


Hijrah Bang Tato (kini sudah almarhum)


Kisah hidup Lalan serasa cerminan bahwa yang dibutuhkan oleh seorang yang terpinggirkan dan terjebak dalam dunia yang gelap adalah kesempatan kedua. Dunia yang memberi kesempatan bagi orang untuk bertaubat. Menjalani kehidupan baru yang lebih baik dan juga jauh dari kata maksiat. 


Lalan pun pernah berdiskusi dengan Fahd tentang makna hijrah. 


"Ketika memutuskan untuk berhijrah, kamu adalah orang yang berpindah dari satu tempat ke tempat baru. Namanya pindah ke tempat baru, butuh penyesuaian, butuh alasan, butuh banyak hal. Itulah sebabnya proses hijrah setiap orang selalu perlu pertolongan. Saya hanya menjalankan fungsi itu, To. Nggak lebih. Nggak banyak yang saya lakukan. Saya hanya jadi Ansar untuk seorang Muhajir. Karena orang yang hijrah memang sedang memerlukan pertolongan. Ini sudah tugas yang diberikan Allah kepada saya. Jadi, saya nggak perlu ucapan terima kasih dari kamu. Kamu nggak perlu berterima kasih kepada saya!" (Hlm. 202)


Dalam buku Hijrah Bang Tato ini, Fahd Pahdepie juga mengatakan bahwa orang-orang seperti Bang Tato membutuhkan rasa bangga, apresiasi, dan rasa diterima oleh lingkungan di sekitarnya. 


Fahd berharap kisah sederhana dan apa adanya seperti kisah Hijrah Bang Tato ini memberikan gambaran dan sebuah perenungan tentang makna hidup. 




Selain itu, Fahd berusaha membangun kontra-narasi yang selama ini tumbuh di masyarakat. Orang 'kacau' pun berhak dan layak untuk mendapatkan kesempatan kedua. Yang dibutuhkan oleh mereka adalah seorang sahabat sebagai penerang jalan agar mereka memiliki kesempatan hidup yang lebih baik. 


Untuk itulah, Fahd Pahdepie akan terus menjadi storyteller dengan menulis kisah-kisah yang akan menumbuhkan kepekaan sosial di masyarakat tentang berbagai isu yang menjadi perhatiannya. 


Yaa.... Harapannya, kisah sederhana itu akan menginspirasi orang lain untuk melakukan perubahan sekecil apapun di masyarakat.


Overall, saya merasa buku ini layak untuk dibaca olehmu agar menjadi sarana perenungan tentang makna hidup dan kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik. Tak perlu jadi orang yang sempurna, cukuplah kamu menjadi orang yang memanusiakan manusia yang lain, agar mereka merasa dihargai.  5 bintang dari saya untuk buku ini. 


Selamat membaca ya! ❤️


Komentar

  1. Cerita Bang Tato ini sangat penuh dengan pelajaran hidup ya, Mbak. Salah satu pemikiran, kita memang bukan saudara seiman, tapi saudara dalam kemanusiaan. Dan benar itu. Saya sudah merasakan saling tolong menolong dan membantu, walau berbeda agama.
    Dan setiap proses menuju kebaikan, pasti ada liku-liku. Namun Bang Tato berhasil, karena salah satunya mendapat hidayah dari kamar kostnya. Kisah yang sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  2. Kadang, stigma pada orang-orang dari dunia gelap itu melekat erat. Nggak perduli meski orangnya sudah berhijrah. Itu sebenarnya bikin mereka nggak nyaman. Padahal mereka hanya butuh kesempatan. Untuk memperbaiki diri. Tanpa perlu penghakiman dari orang lain.

    BalasHapus
  3. Kisah hidup bang tato ini memang inspiratif ya mbak
    Perjalanan hijrah selalu menarik untuk diikuti
    Bisa menjadi pelajaran bagi kita semua

    BalasHapus
  4. Menarik sekali kisah Bang Tato ini, saya sangat setuju dgn "kita memang bukan saudara seiman, tapi saudara dalam kemanusiaan" apalagi skrg ini banyak sekali kasus2 perbedaan yg bisa menyulut perpecahan. Smoga kisah Hijrah Bang Tato bisa menginspirasi banyak orang ya.

    BalasHapus
  5. Saya penasaran banget dengan bukunya Fahd Pahdepie ini, pernah baca tulisannya di medsos, kayaknya menarik deh.
    Saya sempat baca bukunya tentang pernikahan di aplikasi Storytel,sayang belum habis didengarkan bukunya, udah nggak langganan lagi sayanya :D

    BalasHapus
  6. Stigma orang bertatto memang sulit diubah, tapi bang Lalan luar biasa bisa mengubah jalan hidupnya.
    Beruntung juga Ia bertemu dengan jodoh yang baik dan bang Fadh yang memberikannya kepercayaan.

    BalasHapus
  7. nilai 5 dari 5 atau dari 10? hehehe
    Karena saya penasaran pingin baca, temanya pas banget dengan situasi kondisi Indonesia masa kini ya?
    salah satunya larangan sholat untuk mereka yang bertato
    sebel banget, yang punya hak prerogatif kan Allah
    masa sih ustaz punya kuasa melebihi Allah?

    BalasHapus
  8. Wah keren kisah sih kisah Lalan ini, dimana tattoo yang menghiasi sekujur tubuhnya tak menghalanginya untuk hijrah. Saya pernah dengar teman saya berkata kalau menghapus tattoo jauh lebih sakit daripada ketika membuatnya, sedangkan dalam Islam yang dibutuhkan hanya bertaubat dan tidak mengulanginya lagi karena Allah melarang hambaNya untuk menyakiti dirinya. Jadi tetap sah solatnya orang yang bertattoo namun sudah taubat tanpa perlu menghapusnya. Sepengetahuan saya seperti itu. Semoga adik saya kelak juga bisa hijrah seperti Bang Tato.

    BalasHapus
  9. "Setiap orang berkesempatan untuk mendapatkan kesempatan kedua.. "

    Ikut senang bacanya. Bukan hal yang mudah pasti, melakukan perubahan akan hal-hal yang seumur hidup sudah melekat. Semoga Lalan bertahan terus di jalan yang sudah dipilih.

    Tapi ini sekaligus pembelajaran buat orang-orang yang gemar membuat stigma negatif.

    BalasHapus
  10. Inspirasi perubahan kehidupan seseorang menjadi sebuah karya buku. Memang membutuhkan niat yang utuh saat hijrah menuju kebaikan.

    BalasHapus
  11. Saya setuju sekali dengan kalimat orang kacau sekalipun harusnya memiliki kesempatan kedua. Apalagi ini orang yang mau bertobat. Alfatihah untuk Bang Lalan semoga taubatnya diterima Allah SWT
    Aamiin...

    BalasHapus
  12. Salut untuk Fahd Pahdepie yang mengangkat kisah sederhana seperti ini yang bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan perubahan sekecil dalam diri dan saat bermasyarakat. Bisa dapat banyak makna nih membaca buku Hijrah Bang Tato ini..

    BalasHapus
  13. Keren Bang Lalan menemukan hidayah dan meraihnya, sehingga bisa hijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Karena hidayah suatu hal yang mahal, dan ketika dia mengetuk ada dua pilihan diraih atau dilepas

    BalasHapus
  14. Stigma yg harus dirubah smp sekarang orang bertato kadang dianggap sebelah mata jika ingin berhijrah banyak pelajaran yg bisa Kita ambil disini yakkk .. don't judge cover...

    BalasHapus
  15. MashaAllah~
    Sejujurnya yaa, La.. Temen pengajianku ada yang pengalaman hidupnya persis sekali denagn Bang Tato ini. Dan memang jalan hijrah itu tidaklah pernah mulus. Ada banyak godaan untuk kembali ke dunia gelap.

    Buku Fahd Pahdepie memang selalu menginspirasi yaa..

    BalasHapus
  16. Masya Allah nendang bgt tulisannya. Perjalanan hijrah tiap orang punya ruh masing2 ya. Dan proses itu adalah masa2 dimana bnyak butuh pertolongan dr orang luar. Trimakasih, semoga jd pengingat bagi saya jika ada temen yg sedng hijrah

    BalasHapus
  17. Buku yang bagus buat menguatkan para calon penhijrah lainnya, mantap Bang Lalan semangat terus meraih hidayah

    BalasHapus
  18. Aku sudah lama sekali tidak membaca novel. Membaca ini menumbuhkan semangat dan rindu dengan bacaan bacaan yg berisi pelajaran hidup. Keren sih..

    BalasHapus
  19. Buku yang layak untuk dibaca. Kisah inspiratif seperti ini yang dibutuhkan untuk membangkitkan semangat orang lain yang punya nasib sama dengan bang Lalan. Pelajaran juga bagi kita untuk tidak memandang orang dari luarnya saja. Tapi juga kepribadiannya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com