Judul buku : ... Dan Janda itu Ibuku
Penulis : Kang Maman
Penerbit : Grasindo
Terbit : 2024
Tebal : 242 halaman
[Review Buku] ... Dan Janda itu Ibuku Karya Kang Maman Suherman:
Perempuan punya cerita dalam setiap fase hidupnya. Ia melangitkan doa untuk anak-anaknya juga suaminya. Keluarganya adalah tumpuan hidup yang akan selalu ia perjuangkan sampai kapan pun.
Buku "... dan janda itu ibuku" menuturkan kisah-kisah Kang Maman dan ibu tercinta. Ibu yang mewariskan keberanian untuk berpijak di jalan yang benar, jalan yang dicintai Allah. Ibu mewariskan kebaikan dan melangitkan doa untuk anak-anaknya.
Perempuan dalam buku ini memiliki karakter tegas, kuat, berani, dan pantang menyerah. Tak hanya keringat, darah dan air mata yang dikorbankannya untuk keluarga, namun nasihat dan nilai-nilai hidup juga diturunkan pada anaknya.
Kang Maman bercerita tentang bagaimana ibunya menyekolahkan anaknya hingga sampai jenjang yang tinggi. Meski ibu sudah menjadi janda, tapi perjuangannya untuk terus berdaya dan bekerja menjadikan anak-anaknya ikut belajar bagaimana menjalani hidup yang sebaik-baiknya.
Ibu kang Maman seorang janda yang menghidupi kelima anaknya. Tidak mudah sebagai seorang janda untuk menafkahi anaknya. Namun, perjuangan itu membuahkan hasil.
Yang menarik, Kang Maman menyoroti bagaimana janda seringkali dianggap negatif oleh lingkungan.
Stereotipe tentang janda seperti sebutan "janda genit" juga pernah dialami oleh ibunya. Ibu kang Maman justru berani melawan orang-orang yang mengusik hidupnya.
Selama ini, di Indonesia, kesan tentang janda sering jelek. Seperti ada kata-kata negatif yang dilontarkan untuk janda.
Misal : janda genit, perempuan yang menggoda, bahkan jeleknya lagi dianggap bakal merusak rumah tangga orang.
Di buku ini Kang Maman mematahkan stigma tentang janda itu. Ibunya berjuang agar hidupnya tetap bermartabat.
"Kalau cari pasangan hidup
Pilihlah yang tidak menistakanmu
Cinta itu memuliakan
Cinta itu tidak menghinakan
Cinta itu meninggikan
Cinta itu tidak merendahkan"
(hlm. 102)
Selain itu, perempuan yang berdaya karena mampu bekerja lagi, akan membuat anak-anak belajar untuk menghargai kehidupan dengan tetap berdiri tegak, tidak berharap belas kasihan orang.
Tidak ada kata lelah untuk belajar saling memanusiakan manusia lainnya. Cukup dengan menggunakan hati yang tulus dan ikhlas, agar kebaikannya kembali padamu lagi.
Rating buku : 4,5/5 🌟
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^