Judul Buku : From
Flores With Love
Pengarang : Esi
Lahur
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2016
Tebal : 256 hlm.
Baca di Scoop Premium
(Join Scoop pakai kode ILARIZK086)
Clarissa
kembali liburan dengan teman-temannya, kali ini dengan teman kuliahnya di
jurusan antropologi. Bagi Clarissa, perjalanan ke Flores kali ini
mengingatkannya dengan kejadian waktu liburan bareng ke Sumatera pas masa SMA.
Clarissa yang dulu ditembak sama Krisna kini pun masih penasaran apakah Krisna
masih tetap naksir atau sudah jatuh cinta dengan gadis lain. Di sisi lain,
Clarissa pun mengalami cinta lokasi dengan teman seperjalanannya, Arthur.
Teman
Clarissa lainnya yang mengunjungi Flores selain Arthur antara lain : Genta,
Aster, Hendrik dan Yuyun. Mereka berenam mengalami banyak hal menakjubkan
selama perjalanan di Flores. Mulai dari Yuyun yang jayus gelagapan pas kena kutukan
celana jins bau pesing. Ada Aster dengan segala ketakutannya yang akut. Bikin dia
harus sering mengabari kondisinya pada keluarga setiap kali sampai di tempat
wisata. Ada juga Genta yang galaknya minta ampun, Clarissa yang cuek dengan
kehebohan, Arthur dengan kegamangannya soal cinta, dan Hendrik yang menyimpan
rahasianya rapat-rapat. Hendrik si pendiam ternyata juga suka dengan salah satu
dari tiga gadis yang ikut dalam perjalanan ke Flores kali ini. Siapa ya yang
bakalan bikin Hendrik kesengsem?
Perjalanan seru mereka dimulai dari bandara,
saat sampai di Flores mereka dijemput oleh Om Nelson, sopir yang akan mengantar
mereka menuju penginapan dan ke tempat wisata yang akan dikunjungi. Clarissa mengontak Krisna untuk mendapatkan
info penginapan di Flores, ternyata malah ia dan kawan-kawannya mendapatkan
diskon besar untuk sewa penginapan, mobil dan kapal. Hal ini yang bikin
Clarissa nggak enak hati karena Krisna jadi ikut mempersiapkan tour bareng
temannya.
Perjalanan dimulai dari Desa Moni tempat
mereka menginap di Flores pada hari pertama. Dilanjut dengan wisata ke Danau
Kelimutu yang bikin penasaran karena bisa berubah jadi 3 warna. Dari desa Moni,
mereka melanjutkan perjalanan ke Ende, pemandian air panas Mengeruda atau air
panas Soa, kampung bena, foto di belakang Gunung Inerie, Pulau Kelor, Pulau
Bidadari, Labuan Bajo, Ruteng, dll. Nah, simak selengkapnya cerita seru mereka
di novel ini ya!
***
From Flores With Love adalah novel
ketiga karya Esi Lahur yang saya baca. Sebelumnya saya baca From Sumatera
With Love. Di novel ini, Esi Lahur menampilkan banyak keseruan yang terjadi
antara Clarissa dan teman-teman kuliahnya. Buat saya, di novel ini, Esi Lahur
jauh sekali menampilkan sisi lain para tokohnya. Clarissa dan Krisna yang
pernah saling naksir di novel From Sumatera With Love kini jadi lebih matang
secara emosi. Tokoh baru lainnya juga sama. Seperti Yuyun yang jayus, Genta
yang galak, Aster yang pendiam tapi mereka nggak sampe bikin huru-hara
dibandingkan From Sumatera With Love yang lebih banyak menampilkan konflik
antar tokohnya.
Keindahan Flores terpampang nyata di depan
mata ketika saya membaca barisan kalimat yang ditulis oleh Esi Lahur. Buat saya
yang belum pernah ke Flores jadi pengen banget main ke sana. Apalagi bisa
berkunjung ke banyak tempat wisata yang memorable di Flores.
Ada misi khusus yang disampaikan oleh
penulisnya bahwa Flores nggak kalah seru dengan wisata daerah lainnya. Sayang
hanya ada sedikit wisatawan lokal yang singgah ke sana. Jauh lebih banyak
wisatawan mancanegara alias bule yang main ke Flores. Jadi penginapan di sana
juga didesain ala bule. Baik menggunakan pemanas air maupun menu makan ala
barat yaitu pancake.
“Kalau di kampung Bena, di tiap rumah penduduk dijual hasil tenun. Di Kampung Todo, hasil tenunan dipajang, dijual, dan digabung di satu tempat.” (hlm. 128)
“Itu nasi jajan, nasek jejen, nasi khas Pamekasan Madura. Gue pernah makan di acara tetangga gue, orang Pamekasan. Kalo gue bohong biarin deh gue ntar diuber-uber Komodo” (hlm. 181)
“Selama saya kerja di kapal, di perairan sini, saya tidak pernah lihat ada komodo mengejar sampai ke kapal. Kalau komodo berenang memang pernah lihat, tapi itu karena diumpan dengan bangkai rusa dan kerbau. Kalau mengejar manusia, saya tidak pernah lihat.” (hlm. 185)
Seru banget denger cerita Clarissa yang
ditembak di Pulau Kelor, dengerin celotehan dan ledekan Yuyun yang jayus tapi
memecahkan suasana membisu di antara teman-teman lainnya saat di perjalanan. Apalagi selama
perjalanan mereka nonstop liburan semingguan di Flores. Buat saya tokoh Yuyun dan
Aster yang paling bikin saya semangat kelarin baca novel ini. Hehe. Soalnya
kalau nggak ada mereka nggak rame. :P kayak percakapan ini misalnya :
“Kok pakai baling-baling?”, kata Aster
“Emangnya mau pakai apaan lagi, Ter? Kipas tukang sate Madura? Laporin ya kalo baling-baling bagian sisi lo nggak muter.” (hlm. 20)
Percakapan ini bikin Aster takut, tapi
perjalanan jadi terngiang-ngiang. Trus, pas Aster takut sama komodo, dia nggak berani
foto dengan latar dua komodo jantan lagi berantem ngerebutin komodo betina. Haha.
Ada juga kejadian lucu waktu Yuyun salah ambil
kardus berisi 100 kompiang (makanan khas Flores) yang udah dia pesan dan
disimpan di kardus bertuliskan Kak Yuyun. Yaelah, tuh kardus ketuker coba sama
kardus orang lain, dan kardusnya udah didedel sama Yuyun cuma ditali lagi tapi
tetep nggak rapi. Wkwk. Kenapa ni anak error banget ya. :P
Ada juga keseruan pas mereka berenang di salah satu pulau dan ternyata terungkap rahasia yang disimpan oleh Arthur dari Clarissa dan teman-temannya. Esi Lahur bikin setiap tokohnya jadi benar-benar manusiawi, bukan manusia tanpa cela. Ada yang galak minta ampun kayak Genta tapi baik banget waktu Aster takut dia yang paling sering nenangin. Ada juga Hendrik yang pendiam ternyata punya rahasia terpendam seumur hidupnya. Ada Aster yang ketakutan setengah mati ngadepin tour kali ini tapi bisa mulai belajar buat rileks dan berani. Well ya, perjalanan memang membuat orang menampakkan apa yang tak pernah mereka keluarkan; ketakutan, keberanian, kegilaan, sampai keseruan yang melingkupi mereka selama traveling ke Flores.
“Dan tidak ada rahasia di antara mereka, karena semua yang dibilang rahasia, malah diceritakan ke mana-mana. Jadi semua yang benar-benar tidak ingin tersebar harus disimpan rapat-rapat di dalam hati.” (hlm. 218)
Buat saya, novel Esi Lahur ini bercitarasa
catatan perjalanan walau dengan bumbu fiksi. Hehe. Jadi bisa banget deh buat
kamu yang penasaran Flores tuh kayak gimana sih? Kamu bisa contek itinerary wisata
ke Flores di novel ini. Semuanya ada, mulai dari bayar kapalnya kisaran berapa, hotel
yang bagus apa, tempat wisata sampai kuliner Flores yang khas.
Seru banget mengikuti jalan ceritanya, jauh
lebih seru dari novel pertama. Mungkin karena tokohnya udah dewasa kali ya (diceritain
Clarissa tingkat 3 di kuliahnya), jadi beda aja rasanya membaca novel yang
murni teenlit dengan young adult. Harusnya sih novel ini dimasukkan ke
genre young adult tapi mengingat ceritanya masih nyambung dengan novel
teenlit sebelumnya jadi nggak papa juga sih masuk ke teenlit. Hehe. Dan endingnya
antiklimaks. Wkwk. Ada kejadian lucu pas di bab akhir. Bener-bener bikin saya
jadi mikir, Esi Lahur cocok banget bikin novel From Flores With Love dengan genre gabungan
teen dan travel. Seruu! :D Overall, 4 bintang buat novel ini.
Noted nih buat d baca...
BalasHapusAku suka novel yang bisa menggambarkan suasana panorama yang indah. Apalagi di Indonesia Timur. Jadi berasa di sana ya
BalasHapuswah, keren nih bukunya...jadi pengen belii :)
BalasHapusAah...seru banget resensinya.
BalasHapusAku pingin bisa nge resensi buku novel seapik ini.
Bikin orang yang baca gak berasa spoiler, tapi malah tertarik untuk membaca buku ini.
Haturnuhun mba Ila.
^^
Baca novel ini sambil bayangin liburan ke Flores. Asiknyaaa
BalasHapusNovel yang settingnya aerah kyk gtu kelebihannya bikin kita mengenal daerah itu ya mbak, nambah wawasan jg selain menikmati ceritanya
BalasHapusTFS
Waah..jalan ceritanya seru juga ya...bercerita sekaligus memperkenalkan daerah Flores. Bisa menambah wawasan.
BalasHapusSuka kalau ada novel yang mengangkat latar daerah wisata Indonesia. Jadi secara nggak langsung sudah ikutan promosi ya, Mbak plus ngracuni yang baca buat berkunjung ke sana.
BalasHapus