Judul Buku : Be
The New You
Penulis : Wirda
Mansur
Penerbit : Kata
Depan
Terbit : Cetakan
Ketiga, Juli 2018
Tebal : 282 hlm.
ISBN :
978-602-5713-28-6
Rating : 4/5
bintang
Blurb :
Kita
boleh kehilangan dia, tapi jangan sampai karena dia, kita jadi kehilangan
“Dia”.
Mampukah
kita diamanahkan salah satu rahmat yang Allah berikan kepada kita?
Mampukah
kita menjaga diri kita dengan amanah itu? Ya, rahmat cinta. Apalagi, di usia
remaja.
Di
buku ini, Wirda Mansur nggak mau
mengajakmu bergalau-galauan. Simpanlah masa lalu cukup di belakang saja.
Jangan lihat-lihat lagi, jangan nengok, apalagi sampai ngubek-ngubek. Lupakan
saja. Mari fokus memperbaiki diri, dan hanya melihat ke depan.
Resensi Buku :
“Selagi ada kesempatan hidup, selalu ada kesempatan untuk berubah.
Be the new you!”
Buku
Wirda Mansur yang ketiga ini saya sengaja beli di Gramedia karena nggak sempet
nyari di toko buku online. Pas dateng ke Gramed, saya searching judulnya dan
dapet kode location raknya, eh ternyata ada mas-mas SPG yang nawarin bantuan
buat nyariin buku tersebut. Ternyata, saya salah nebak dikiranya di rak buku
deket komputer, ternyata buku ini ada di jajaran buku best seller. Makasih mas
buat bantuannya. Hehe
Well
ya, saya beruntung membaca buku ini di saat yang tepat. Kalau Allah memberi
saya kesempatan saat ini untuk membacanya, itu artinya Allah ingin saya
berubah. Berbenah diri. Nggak larut-larut dalam kesedihan. Apalagi masa lalu
yang kadang masih kepikiran.
Nggak
tahu kenapa masih suka kebawa mimpi, padahal sudah lama berlalu juga. Entah
mungkin di alam bawah sadar saya, masih ada yang mengganjal. Dan keinginan
berubah itu terhambat karena saya belum memaafkan diri sendiri.
Anyway,
nggak perlu banyak bahas tentang saya ya. Saya mau bahas buku Wirda Mansur
aja. Ini buku Wirda yang ketiga yang saya baca, dan menurut saya Wirda lebih
mature di buku ini. Lebih lepas untuk menceritakan kisah-kisahnya tentang
hal-hal yang dia pegang teguh, tentang cinta, pilihan hidup, kisah spiritual
para nabi, dll.
Buku
Be The New You ini membahas tentang gimana sih caranya berubah,
sedangkan kita mungkin aja masih sulit untuk berbenah diri. Padahal kita
harusnya bersyukur bahwa setiap hari yang kita lewati adalah hari baru, yang
seharusnya diisi dengan kebaikan.
Di
buku Be The New You, ada 9 judul kisah, antara lain : Love is a Gift, My Love
Story?, Restart Your Heart, Unhealthy Relationship, Plan Your Life Think
Forward, Zakaria Spirit : Never Give Up, Ayyub Spirit : Hikmah Yakin dan Sabar,
Ibrahim Spirit : Ketika Kita Kehilangan, dan Yunus Spirit : Menghadapi Ujian
dari Allah.
Wirda
Mansur pertama cerita di bab Love is Gift bahwa seperti halnya remaja lainnya,
ia pun pernah patah hati yang bikin galau dan sedih, tapi nggak lama dari kisah
sedih itu, dia diajak oleh papanya untuk ikhlas melepaskan kesedihan tersebut.
Ikhlas pas lagi patah hati emang susah ya, apalagi kalau itu cinta yang kita
harapkan bisa bersama sampai nikah. Tapi kalau ternyata bukan dia, mau gimana
lagi?
Waktu
Wirda Mansur jatuh cinta itu, dia berdoa sama Allah,
“Ya Rabb, jika memang aku memiliki perasaan terhadap dia, walau sekecil apapun, tanamkanlah rasa kenyamanan dalam keimanan, Bukan dalam kemaksiatan.” (hlm. 12)
Maksudnya
gimana? Jadi, banyak hal yang bisa bikin kita nyaman, tapi balik lagi ke
pertanyaannya, apakah itu nyaman maksiat, atau bukan. Hanya Allah yang tahu.
“Perbuatan kita bila itu jelek, bila itu melanggar, bila itu malah mengundang azab Allah, dan tidak mendatangkan keridaan Allah, itu tidak akan menjadikan kita dekat sama doi. Tapi, malah bikin jauh, dan semakin jauh. Sebab, Allah nggak ridha.”(hlm. 12)
Allah
Maha Tahu mana yang terbaik buat kita, jika benar memang dia jodoh kita, kita akan
dipersatukan dengannya kembali.
“I’am not hopeless. I’am sure that there are many ways in life. Hopefully, we can all learn from the past.”
Terkadang
kita baru saar bahwa Allah ingin kita kembali mengenalnya, ketika kita diberi
ujian. Apakah kita harus mengalami patah hati, putus asa, sedih, galau dulu
baru bisa mengenal Allah dengan baik? Tentu tidak. Allah selalu ada bersama
kita kapanpun kita butuhkan. Yang perlu kita yakin bahwa Allah mau menerima
taubat hambanya.
“Mustinya dari sekarang kita sudah bergerak ke Allah saja. Agar tidak perlu merasakan susah. Asal selalu dekat dengan-Nya.” (hlm. 26)
“Kebaikan Allah-lah yang menenangkan hati gue. Yang menyemangati gue. Alquran-lah yang membuat gue merasa adem, tenang, nyaman. Apa pelajaran yang gue petik dari kesalahan yang gue lakukan? Pelajaran yang saaaaangat berharga adalah pada saat gue makin mengenal bahwa Alah Maha Pemurah, Maha Pemaaf, Mahabaik, Maha segalanya. Rasanya malu, jika kita shalat menghadap Allah dengan memikul dosa. Mungkin hal yang sepele, tetapi dosa itu dapat menimbulkan kegelisahan di hati. Dan kegelisahan itu terus muncul di pikiran kita. Menandakan pula hati yang tercemar, atau kotor.” (lm. 29)
Allah
yang membolak-balikkan hati kita, dan percayalah semua kejadian selalu ada
hikmahnya. Saat rencana berjalan sesuai dengan kehendak kita, kita langsung
menyalahkan orang atau diri sendiri. Padahal, mungkin saja Allah sedang mengajari
kita. Dunia milik Allah, kita berhak meminta, tapi untuk apa dan bagaimana
menjaganya. Termasuk menjaga perasan cinta yang diberikan Allah pada kita.
Cara
agar kita bisa bangkit saat terpuruk ada berbagai macam cara, seperti yang
Wirda ajarkan : bahwa semua yang ada di dunia ini worth it artinya kita
nggak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, kita bisa menggapai
apapun yang kita impikan, bahwa jika kita terlalu tenggelam, hanyut, dan
berfokus pada kesedihan, kita akan kehilangan banyak kesempatan di dunia ini,
dan bahwa setiap manusia Allah berikan kelebihan dan kekurangan untuk
melengkapi satu sama lain (hlm. 45-46)
Jadi,
kenalilah nilai diri (knowing your value), dengan cara menuliskan di kertas apa
saja yang nggak bisa kita lakukan, lalu kita ubah kalimatnya dengan bahasa yang
lebih positif. Bahasa positif ini yang akan membuat kita me-renew diri kita
dengan hal-hal baru yang lebih baik dari sebelumnya.
“Apa yang kita tulis, it reflects who we are.” (hlm. 49)
“Heal your heart. Memaafkan, melupakan, mengikhlaskan. That’s the key untuk berfokus pada masa depan.” (hlm. 53)
“Don’t waste your time for wondering your sadness. Also, don’t let anyone who hurts you stay forever in your heart. Just let it go!” (hlm. 59)
“Kalau kita sudah kehilangan Allah, kita akan kehilangan segalanya.” (hlm. 65)
“Di hadapan Allah, kita semua sama. Tapi, di dunia, manusia itu beragam macamnya, dan unik-unik sifatnya. Kenapa bisa ada yang berhasil dalam hidupnya, dan kenapa ada yang lamban banget hidupnya? This is it. Itu karena mereka tahu nilai diri mereka itu apa. Bukan soal beruntung atau tidaknya seseorang.” (hlm. 71)
“Walaupun membutuhkan waktu yang lama, pada akhirnya hasil dari usaha memang nggak ada yang cuma-cuma.” (hlm. 83)
Wirda
cerita tentang gimana mimpi (dream) bisa membawanya lebih tinggi mencapai
apapun yang ia inginkan. Mimpi itu tiket menuju dunia. Jika impian kita kecil,
dunia akan sempit sekali. Namun sebaliknya, jika impian kita besar, kita akan
bisa mengeksplor dunia kemana pun yang kita inginkan. Makanya, Allah menyuruh
kita untuk terus berusaha, gas poll agar usaha dan ikhtiar kita maksimal,
sehingga hasilnya pun maksimal. Jangan pernah berburuk sangka sama Allah,
karena Allah akan memberi sesuai apa yang kita persangkakan terhadap-Nya. Life
is full of secret, and surprise. Jadi mintalah terus sama Allah untuk memberi
kita yang terbaik, di dunia dan akhirat.
“Apa aset terbesar kita yang sesungguhnya? Aset terbesar kita yang sesungguhnya adalah mengenal Allah.” (hlm. 155)
Di
buku ini Wirda Mansur juga cerita tentang gimana kita bisa belajar dari spirit
para nabi terdahulu. Bahwa sebagai nabi pun mereka diuji dengan ujian yang
berbeda tergantung kadar kesanggupannya masing-masing. Ada spirit Zakaria yang
nggak lelah meminta anak pada Allah, agar Allah memberinya anak, padahal ia
tahu bahwa istrinya mandul. Nabi Zakaria berdoa selama 70 tahun. Bayangkan, 70
tahun berdoa tanpa pernah putus asa akan kebesaran Allah, itu sebabnya ia
diberikan balasan terbaik dengan lahirnya Yahya, yang di kemudian hari pun
menjadi seorang nabi.
Di
spirit nabi Musa, kita belajar untuk berprasangka baik pada Allah, bahwa Allah
akan memberikan pertolongan, meskipun di injury time, ketika kita hampir
saja menyerah dan kalah oleh keadaan. Seperti Musa yang sangat percaya bahwa
Allah akan membantunya ketika ia dikejar oleh pasukan Firaun. Di sinilah kunci
bahwa Allah akan membukakan jalan, membelahkan jalan panjang nan membentang di
hadapan. Saat menengok ke belakang, pasukan Firaun sudah tenggelam, tanpa
sempat Allah terima taubatnya.
Wirda
Mansur mengajak kita percaya, bahwa ketika kita ingin berubah, dengan bertaubat
dari dosa masa lalu, kita akan menggapai sesuatu yang baru. Kehidupan baru
dengan rupa-rupa kebaikan yang akan Allah taburkan dalam setiap jalan yang kita
lalui. Karena apa? Karena Allah Maha Menerima Taubat, Maha Pemaaf, dan Maha
Penyayang, maka Allah hadirkan setiap masalah dengan solusinya, bahkan akan
diberikan ganti yang lebih baik dari apa yang sudah hilang.
Buku
Wirda Mansur ini mengajak kita untuk memplanning diri kita saat kita akan
berbenah menjadi diri yang lebih baik. Be The New You tentu bukan hanya sebuah
slogan. Tapi juga upaya dan ajakan dari sang penulis agar pembacanya mau
menyambut baik bahwa hidup kita yang baru adalah hidup kita yang terencana,
dengan segala rupa-rupa dunia, yang penting kita tahu bahwa kita mengenal Allah
dan Rasul-Nya, dan mendekatkan diri lewat hafalan dan tilawah Al Quran. Karenanya,
yakin dan percaya bahwa Allah akan memudahkan kita untuk menggapai hidup yang
lebih berkah, baik di dunia dan akhirat. Kenali Allah, maka engkau akan
mengenali dirimu sendiri. Be The New You!
Overall, buku Wirda Mansur berjudul Be The New You ini merupakan buku pengembangan diri yang recomended untuk dibaca oleh remaja, yang sedang mencari jati diri. Bahwa kita nggak perlu berlama-lama larut dalam kesedihan ketika kita patah hati, karena ada Allah Maha Baik yang akan membantu kita untuk melewati itu semua, tentu dengan cara kita mau menyambut hidup baru dengan spirit baru. Spirit kebaikan. Buat buku Be The New You ini, 4 bintang dari saya. ;)
Kutipannya bagus-bagus ya mbak, suka deh :)
BalasHapusTernyata bagus ya isinya? Kmrn mau beli buku ini, takutnya isiny sama aja sama buku terdahulunya, ternyata beda ya. Soalnya buku2nya Wirda pas aku lihat2 sekilas kok isinya rata2 hampir sama gitu? Jd ragu buat beli..Ternyata bagus ya. Thanks reviewnya ya Ky.
BalasHapus