Judul Buku : The Tea Dragon Society (Series Tea Dragon #1)
Penulis buku : Kay O'Neill
Penerbit : Oni Press
Terbit : Oktober 2017
Tebal : 71 halaman
ISBN : 9781620104415
Bahasa : English
Genres : Graphic Novels, Gantasy, Middle Grade, Comics, LGBT, Queer, Dragons, Fiction childrens, Graphic Novels Comics
Baca ebook di Amazon Kindle Unlimited
Beli langganan Kindle Unlimited di Shopee - Rp 45.000/bulan
Baca ebook Kindle Unlimited murah, bisa dibaca via smartphone android, laptop, komputer dan Kindle.
Sinopsis Buku The Tea Dragon Society (Series Tea Dragon #1) by Kay O'Neill :
From the award-winning author of Princess Princess Ever After comes The Tea Dragon Society, a charming all-ages book that follows the story of Greta, a blacksmith apprentice, and the people she meets as she becomes entwined in the enchanting world of tea dragons.
After discovering a lost tea dragon in the marketplace, Greta learns about the dying art form of tea dragon care-taking from the kind tea shop owners, Hesekiel and Erik. As she befriends them and their shy ward, Minette, Greta sees how the craft enriches their lives—and eventually her own.
Resensi Buku The Tea Dragon Society (Series Tea Dragon #1) by Kay O'Neill :
Pernahkah kamu baca dongeng tentang naga? Hari ini aku baru selesai baca novel grafis berjudul The Tea Dragon Society. Buku ini sebenarnya lebih mirip komik sih, tapi ada penjelasan tentang apa itu dragon society dan pritilannya di halaman belakang, juga ada katalog pengenalan karakter naga yang termasuk ke dalam spesies tea dragon. Jadi, bisa dibilang nggak komik banget sih.
Buku The Tea Dragon Society membahas tentang kisah Greta yang bertemu dengan seekor naga kecil bernama Jasmine yang sedang terluka. Greta menolong Jasmine dan memberinya makan daging yang dibawanya.
Ayah Greta bilang naga yang ditolong Greta merupakan naga milik Hesekiel yang dikenalnya. Jadi, ia harap Greta mau mengembalikan naga itu kepada pemiliknya.
Greta bertemu pemilik si naga Jasmine untuk mengembalikannya. Setelah itu, justru Greta ditawari untuk membantu mengurus naga yang kehilangan pemiliknya karena terpisah maupun meninggal. Greta pun bertemu dengan Erik dan Minette yang termasuk pemilik tea dragon juga.
Alur cerita bergulir dengan seru tentang kisah Erik dan Hesekiel yang saling menolong untuk mengembangkan tea dragon society. Ini tuh semacam perkumpulan para pemilik naga yang menghasilkan teh dari tanduknya.
"See the leaves on her horns? We gradually harvest them to make a special brew." (Hlm 14)
"Two dragons are usually mistrustful of strangers. They're a prized target for thieves."
"They're very rare and difficult to take care of but they produce a wonderous tea."
Si naga ini rawan diculik karena terlalu istimewa. Makanya Hesekiel nggak kaget saat tahu kabar Jasmine ditemukan terluka dan berdarah.
Jadi, tea dragon merupakan naga kecil bertanduk. Nah, tanduk naga itu dijadikan sebagai tempat menyimpan memory si pemilik dan si naga. Dari tanduk naganya nanti tumbuh daun teh yang bisa diseduh menjadi teh. 🫖
Kisah Minette nggak kalah menyedihkan. Dia sudah sering kehilangan ingatannya. Jadi, dia nggak berharap banyak dengan teh yang akan tumbuh dari tanduk naga miliknya.
Minette khawatir dia tak sanggup melihat memori miliknya sendiri. Kekhawatiran itu beralasan sih, karena Minette sepertinya sering murung.
Nah, pas Minette ketemu Greta, dia jadi ceria kembali.
Greta ingin melihat Minette sembuh dari traumanya dan menemukan ketenangan batin saat meminum teh yang diseduhnya.
Lagipula, sebenarnya semua orang memiliki memory. Tergantung kitanya aja, mau memilah memory mana yang akan disimpan dalam ingatan. Apakah memory indah maupun menyedihkan?
"Memories don't just live inside you, Minette. They live in all the people are objects you share your life with. Chamomile, Erik, Hesekiel.... and me, too!" (Hlm. 54)
"I lost so much and was scared of losing more. I didn't notice how many good memories I was making. I'm thankful I met you." (Hlm. 54)
Nah, pas adegan ini tuh aku baru notice kalau buku ini ternyata.... ada unsur LGBT nya. Wkwk.
Awkward banget ga siiih?
Masa di buku anak yang bisa dibaca oleh anak usia 12 tahun, kok ada selipan info tentang kaum pelangi ini? Haddeehh 😭😭😭
Aslinya aku mau ngasih rating buku 5 bintang, andai aja nggak lihat adegan yang bikin mikir, "Lhooo, ini kok aneh ya, dibilang Erik dan Hesekiel sahabatan kok ya sampe kek gini. Trus, Greta dan Minette dibilang temen kok sampe Minetta liat Greta aja bisa blushing, padahal mereka kan sesama cewek. Wkwk"
Ya, emang seaneh itu sih kalo baca buku bahasa Inggris. Nggak jauh-jauh dari muatan hal itu. Huhu
Kalau dulu liat kayak gini pasti pikiranku murni bilang, ya, itu sahabatan doang. Tapi pas aku search di twitter dan google, ternyata emang ada muatan LaGiBeTe-nya gais. 😨
Ya sudah mau gimana lagi. Hahaha. Padahal ceritanya bagus tentang dongeng tea dragon society dan gambarnya juga cute menggemaskan. 🥺
Yaaa... Tapi kalo diselipin unsur seperti ini, aku jadi geleng-geleng kepala. Aku cuma bisa ngasih rating 3,5 bintang aja yaa, gaiiis. Huhu
Untuk ceritanya sendiri sebenarnya udah bagus lho, tanpa perlu diselipin hal kayak gitu. Jadi, emang halus banget masukin ke dialog dan gambarnya. Wkwk
Yaaa... ini bikin kita yang mikir kaya gitu malah ngerasa kok malah kita yang terlalu paranoid. Hahaha. Padahal kaum pelangi inilah yang terang-terangan begitu. Wkwk 🤷♀️
Overall, rating buku The Tea Dragon Society : 3,5 🌟 ya.
Selamat membaca! 🙃
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^