Judul Buku : Sukses
Jadi Travel Blogger!
Penulis : Dewi (Dedew)
Rieka
Penerbit : BIP
(Imprint Gramedia)
Terbit : 2020
ISBN : 978-623-216-906-7
Rating : 4/5
bintang
Baca via Gramedia
Digital
Blurb :
Buku
ini wajib dibaca oleh para traveler atau pun
blogger yan ingin menjadi Travel Blogger. Kiat-kiat jitu disajikan
dengan lengkap dan mudah dipahami sehingga bisa langsung dipraktikkan.
Apalagi
hampir di tiap halaman bertabur tip dari para seleb travel blog yang telah
sukses, menjadikan buku ini semakin menarik untuk dibaca.
Banyak
ilmu yang bisa dipelajari di sini. Jika kamu seorang traveler calon blogger,
travel blogger pemula, atau pun travel blogger yang sudah memulai sejak lama
tapi belum sukses, buku ini akan menuntunmu meraih apa yang kamu cita-citakan
sebagai Travel Blogger Professional.
-
Katerina, travel blogger, www.travelerien.com
Resensi Buku :
Saat
ini, pekerjaan sebagai travel blogger banyak diminati oleh orang.
Travelling yang identik dengan menghabiskan uang kini tidak lagi, karena
seorang travel blogger bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari kisah yang
mereka bagikan di blog. Blog travelling diminati oleh masyarakat terutama
generasi millenial karena tren pariwisata yang makin meningkat beberapa tahun
terakhir.
“Travelling blog adalah blog yang berisi kisah perjalanan blogger ke sebuah tempat. Setelah melakukan perjalanan ke sebuah daerah, seorang blogger akan membagikan pengalamannya selama di sana. Mereka menuliskan objek wisata yang dikunjunginya, makanan khas apa yang dicicipi, apa saja keunikan di daerah itu, dan banyak hal menarik lainnya. Para travel blogger biasanya menuliskan dengan lengkap panduan menuju ke daerah itu, beserta biayanya sehingga memudahkan pembaca yang juga ingin berkunjung ke sana.” (hlm. 28)
Orang
memilih membagikan kisahnya lewat tulisan agar bisa menjadi rekam jejak dan
juga bisa dijadikan panduan untuk traveller lainnya. Penulis buku Sukses
Menjadi Travel Blogger ini, Mba Dedew Dewi Rieka menuliskan berbagai kisah para
travel blogger dan tips untuk menjadi travel blogger yang sukses. Lets start
it!
Mba
Dedew berkisah tentang perjalanan Astari Ratnadya, pemilik blog www.ivgotago.com
yang menjelajah Indonesia dan negara lainnya. Tari, begitu Astari biasa disapa,
memuat berbagai catatan perjalanannya di blog. Jadi, Tari mulai menulis sejak
sekolah, ia pun menuliskan blognya dengan totalitas dan konsistensi. Tari
terbiasa menulis tujuh artikel dalam tujuh hari sebagai bentuk konsistensinya
untuk memenuhi target pribadinya. Kini ia sudah mendulang uang dari hobi
ngeblog dan jalan-jalannya itu.
“Misalnya, ia memiliki kewajiban untuk menulis tujuh artikel dalam tujuh hari. Kalau sudah selesai mengerjakannya kurang dari tujuh hari, ia akan memberi hadiah kepada diri sendiri, yakni uang tambahan untuk tabungan travelingnya. Tapi kalau gagal, ia harus bersiap untuk tidak mendapatkan biaya tambahan. Cara ini membuat Tari semangat untuk berkarya dan mengerjakan sesuatunya dengan baik.” (hlm. 20)
Bagi
Tari, konsisten menghasilkan konten yang bagus perlu dilakukan agar ia terbiasa
disiplin. Tari kini sering diundang famtrip dari dinas wisata, brand, dan sering
dikirimi barang endorse. Selain itu, ia pun mendapatkan jaringan pertemanan
yang luas dari berbagai kalangan karena aktivitas ngeblognya ini.
“Menjadi terkenal itu bukan tujuan, melainkan pilihan. Percayalah karena setiap pekerjaan itu ada sisi menyenangkan dan tidak menyenangkannya. Dan yang paling penting jangan pernah melupakan para pembaca blog kamu. Tanpa mereka kamu bukan siapa-siapa.”
Selain
Tari, ada beberapa travel blogger yang terkenal antara lain : Trinity Traveler
yang bergaya kocak dan seru saat menuliskan catatan perjalanannya di blog.
Bahkan, kini catatan perjalanan di blognya sudah dibukukan dan difilmkan. Wow, keren ya! Ada lagi, Agustinus Wibowo
yang menulis catatan perjalanan dengan gaya nyastra dan kontemplasi. Catatan
perjalanan ini juga sudah dibukukan dalam buku Titik Nol, Garis Batas, dan
Selimut Debu.
Ada
lagi travel blogger lain yang sukses mendulang uang dari aktivitas menulisnya
yaitu Ariev Rahman. Kini, Ariev bahkan sudah memiliki agensi traveling
sendiri lho! Ariev sering menulis kisah travelingnya dengan gaya feature, lalu dimuat
di berbagai majalah penerbangan.
Lalu,
apa saja manfaat membuat blog travelling? Kamu bisa mendapatkan manfaat antara
lain : sebagai tempat curhat, berbagi ilmu dan cerita, memajang portofolio
karya, tempat untuk berlatih menulis, dan juga mendapatkan penghasilan.
“Seorang travel blogger tidak hanya sekadar jalan-jalan dan menulis, tapi sebagai influencer yang menjadi acuan banyak orang.” (hlm. 35)
Mengelola
travel blog butuh kerja keras dan perjuangan yang panjang untuk sampai di titik
saat ini. Lalu, bagaimana cara untuk mulai membangun travel blog yang menarik?
Nah,
Mba Dedew mengatakan, yang penting buat dulu blognya, lalu ayo mulai
jalan-jalan di kotamu sendiri. Jangan lupa mengambil gambar yang banyak sebagai
dokumentasi di blog. Kamu harus banyak membaca referensi dari buku dan artikel
sesuai tema yang akan ditulis di blog. Kamu juga bisa berbincang dengan
penduduk sekitar untuk mengulik kisah yang seru dan layak untuk dikisahkan
kembali di blogmu.
Selain
itu, pelajari juga tehnik menulis yang baik yaitu menggunakan kaidah 5W+1H (Who,
What, Where, When, Why, dan How). Cantumkan juga sumber cerita
misalnya artikel, foto, ataupun buku rujukan. Nah, kamu juga harus konsisten
untuk terus memperbarui blogmu ya!
Kamu
pun bisa bergabung dengan komunitas blogger (Misal ; Indonesian Corner dan
Travel Blogger Indonesia) agar networkingmu lebih berkembang. Dan jangan lupa
untuk percaya diri dengan tulisanmu ya. Sembari juga memperbaiki kualitas
tulisan dan foto yang kamu hasilkan. Kamu bisa mempelajarinya dengan membaca
tulisan dari blogger-blogger lainnya. (hlm. 43)
“Dengan bergabung di sebuah komunitas, kamu tidak hanya mendapatkan informasi. Kamu juga akan mendapatkan pengetahuan seperti tip untuk mengatur dana selama perjalanan, berburu tiket murah, dan itinerary mengunjungi sebuah kota. Asyik, bukan? Selain itu kamu juga bisa jalan-jalan ala backpacker dengan sistem sharing cost sehingga biaya perjalanannya jauh lebih murah.” (hlm. 44)
Lalu,
bagaimana cara membuat artikel yang bagus dan menarik pembaca?
Pertama,
lakukan riset dan wawancara selama kamu berada di tempat wisata yang dikunjungi.
Gunakan seluruh panca inderamu untuk merasakan dan menikmati pengalaman
berlibur di tempat wisata, bentangan alam, budaya, sejarah dan adat yang
tersaji. Kamu bisa memulainya dengan tersenyum dan menyapa secara sopan pada
warga lokal, baru mencari informasi yang dibutuhkan untuk bahan tulisanmu.
Banyak mengambil gambar di perjalanan juga diperlukan sebagai cara untuk
mengingat dengan detail alur cerita yang akan ditulis kembali di blog.
Seorang
travel blogger perlu mencatat dengan detail informasi yang dibutuhkan sebelum
melakukan perjalanan. Saat akan menulis lakukan validasi info sehingga datanya
akurat. Kamu perlu membuat outline sebelum menulis sehingga informasi
yang disampaikan lebih bernas dan detail. Jangan lupa, gunakan bahasa yang
mudah dipahami sesuai bahasa target pembacamu ya!
Tidak
semua hal perlu dituliskan di blog. Kamu bisa memilih bagian yang paling
menarik, out of the box dan unik untuk dikisahkan kembali di blog, misal
: perjalanan mencari 1000 kamar di gua jepang yang ditulis oleh Ariev Rahman. Nah,
pasti bikin orang penasaran kan? ;)
Selain
itu, ada Wira Nurmansyah, travel blogger dan influencer yang rajin
membagikan foto-foto perjalanannya di blog. Foto traveling Wira unik karena
foto itu bisa berbicara lebih banyak dari sekadar foto biasa. Ia persistence
mengambil gambar selama berjam-jam demi menghasilkan foto yang dapat berkisah.
“Waktu terbaik untuk mendapatkan foto yang bagus adalah saat pagi dan sore hari. Nah, waktu itulah yang sering diabaikan oleh para traveler. jika ingin mendapatkan foto matahari terbenam, jangan foto mataharinya, tapi potretlah benda yang terkena cahayanya. Hasilnya pasti indah sekali. “ (hlm. 64)
Selain itu, seorang blogger juga perlu mempelajari tehnik SEO, story telling yang menarik (dengan tehnik show not tell), dan editing. Lakukan self editing untuk setiap artikel yang akan diterbitkan di blogmu agar tulisan lebih enak dibaca. Setelahnya, post artikel yang sudah kamu buat di blog, lalu bagikan linknya di social mediamu ya!
Sebagai travel blogger, kamu juga membutuhkan konsistensi tingkat tinggi untuk mencapai
targetmu. Jadi, yuk rutinkan untuk membuat tulisan. Gimana caranya? Dengan
mencari waktu khusus untuk menulis, bisa pagi hari atau malam sesuai dengan
waktu prioritasmu. Lalu menulislah dengan rutin hingga menjadi terbiasa.
Fokuslah
pada satu tema agar tetap berada di jalannya. Banyak travel blogger yang mandeg
karena tidak konsisten menghasilkan konten yang bagus. Padahal konsisten ini
yang dibutuhkan karena semakin lama jam menulismu, maka tulisanmu akan semakin
menemukan gaya menulis yang khas. Kamu pun akan terbiasa menulis dengan tempo
yang cepat dan lebih terstuktur. Semuanya kembali lagi pada kebiasaan menulis
yang menjadi habitmu.
Lalu,
apa lagi yang kamu perlukan sebagai travel blogger? Kamu bisa menemukan detail
cerita dan tipsnya di buku Sukses Menjadi Travel Blogger ini. Menurut
saya buku ini sudah lengkap membahas tips dan trik dari para travel blogger
profesional. Tidak hanya untuk menghasilkan karya yang dapat dinilai dengan
nominal uang, tapi juga untuk menjadikan karya itu kepuasan tersendiri. Tak
hanya untuk diri sendiri, tapi menulislah karena kita ingin membagikannya
kepada pembaca agar makin banyak orang yang tahu betapa indahnya tempat wisata
di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Nah, selamat membaca buku Sukses
Menjadi Travel Blogger ya! ;)
doc gambar cover buku : https://www.tokopedia.com/berjayabookstore/sukses-jadi-travel-blogger-oleh-dewi-dedew-rieka
Makasih banyak ya Ila, udah resensi bukuku, aku terharuuu huhu stay safe, stay healthy ya say...
BalasHapusMembaca resensi ini saya jadi mikir untuk menjadi blogger traveler butuh lebih banyak skill. Pertama, harus bener-bener bisa bepergian (mikirin biaya dan tujuannya). Kedua, harus pinter ngambil gambar atau foto. ketiga, harus bisa nulis. Proses belajarnya pasti lumayan panjang dan butuh keseriusan.
BalasHapusTetapi, itu semua menjadi tantangan yang memang harus ditaklukan kalau memang mencintai menjadi travel blogger. Semoga saya pun bisa mengikuti jejak mereka (travel blogger), walau untuk saat ini saya belum memulai langkah pertamanya.