Langsung ke konten utama

Resensi Buku My Cup of Tea by Nia Nurdiansyah


Judul : My Cup of Tea ; ada cinta dalam secangkir teh
Pengarang : Nia Nurdiansyah
Penerbit : Gagasmedia
Terbit : 2013
Tebal : vi +354 hlm
ISBN : 979-780-632-4

         “People who are meant to be together will always find their way back to each other. They may take detours in life but they’re never lost.”

           Shereen dan Dipi bersahabat sejak remaja. Bagi keduanya, hubungan persahabatan jauh lebih penting dari apa pun. Ada kalanya Shereen menjadi murung dan sedih karena patah hati, dan Dipi menghiburnya dengan secangkir teh juga kue-kue yang dibuatnya. Saat itulah Shereen bisa bercerita dengan leluasa tentang kisah cintanya yang berantakan. Setiap kali patah hati, maka yang lebih dulu dihubungi adalah Dipi.

           Dipi seperti halnya lelaki lain, memiliki mantan yang membuatnya sulit melupakan gadis itu. Baginya, perempuan masa lalu itu tak akan terpisahkan dari SerendipiTea, kedai Teh yang dibuatnya. Namun, minat Dipi untuk fokus di dunia kuliner menghilang saat ia patah hati. Sejak itu pula ia menutup diri untuk cinta yang baru.  

          Shereen yang bersinar karena karir yang melesat sebenarnya menginginkan satu impian; rumah dengan anak-anak juga suami di dalamnya. Namun, Art, kekasihnya yang arsitek, justru makin sibuk dengan hidupnya sendiri. Sketsa rumah yang ditunjukannya pada Shereen hanyalah sebuah kamuflase untuk mengulur pertanyaan ‘Kapan kita menikah?’. Pada akhirnya, cinta membuat pertanyaan semu yang berujung klimaks. Art bukanlah jawaban dari keinginan Shereen. Ia pun patah hati lagi, menangis lagi dan bercerita lagi pada Dipi.

            “Aku benar-benar sudah berubah menjadi perempuan yang mengabaikan sahabatnya sendiri saat ia sedang merasa bahagia dengan pasangannya, lalu hanya kembali kepada sahabatnya pada saat sedang merasa sedih atau bertengkar dengan pasangannya. Aku benar-benar tidak menyangka telah berubah menjadi jenis perempuan yang tidak kusukai itu.” (hlm. 163)

      Perkenalan Shereen dengan Park Min Ho membuat impian Shereen kembali hadir. Ia masih membayangkan impiannya utuh dan menjadi nyata. Namun, apa jadinya jika ternyata Dipi menyimpan perasaan sejak lama pada gadis itu? Lalu, siapa yang akan dipilih oleh Shereen?

***
          Novel yang ditulis oleh Nia Nurdiansyah ini sebenarnya bertema romantis. Hanya saja terasa hambar di beberapa bagian terutama bagian di mana banyak narasi. Dituliskan dengan dua POV, bagian Shereen dan Dipi yang diperlihatkan dengan font berbeda membuat pembaca jadi tahu perasaan kedua tokoh itu.

           Penulis banyak membagi pandangannya tentang suatu hal. Misalnya : hidup ala sosialita yang ternyata tidak sebahagia yang dilihat di luar, juga keinginan-keinginan khas perempuan tentang pasangan dan masa depannya, juga impian yang perlu diperjuangkan.

          Banyaknya narasi dan kurangnya dialog membuat saya tidak merasakan kekuatan karakter satu pun tokoh di novel ini. Sehingga begitu menutup buku, selesai juga petualangannya. Padahal, saya berharap bisa jatuh cinta dengan karakter Dipi atau Shereen, sehingga kisah ini bisa melekat di ingatan.

           Saya suka quote di bagian ini :

          “Beberapa orang singgah untuk bersama dalam jangka waktu yang lama, sementara yang lain hanya lewat untuk menemani sesaat. Pada suatu waktu, ada dia yang mungkin tanpa kehadirannya kita sama sekali tidak dapat menahan sebuah penderitaan seorang diri.”

           Sketsa di bagian pergantian bab membuat suasana menjadi lebih istimewa. Ditambah ada lagu untuk setiap bab itu. Sayangnya, saya masih merasa novel ini nanggung. Ada rasa ‘too good to be true’ juga saat scene adegan di Korea. Overall, 2,5 bintang untuk novel ini. Semoga novel selanjutnya bisa lebih mengagumkan lagi ya. :)

Komentar

  1. Wah nanti siapa ya yang dipilih shireen?? Hehehehe Musti baca nih biar tau :)

    BalasHapus
  2. jadi menurut mbak Ila worth to buy atau nggak? ^ ^ *tergoda beli tapi nggak yakin*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku kurang suka sama buku ini. Tapi kalo mba mau beli, bisa dilihat dulu gaya menulis penulisnya di blog dia : www.brama-sole.com. Aku biasanya beli karena suka sama gaya bahasa penulis. Mungkin bisa jadi pertimbangan sebelum beli. :)

      Hapus
  3. Judulnya My Cup of Tea, tapi kayaknya novel ini bukan My Cup of Tea deh. :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com