Judul : Bermain Api (Sapta Siaga #11)
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan keenam, Mei 2012
Tebal : 152 hlm.
ISBN : 978-979-22-7774-6
Rating : 4/5
Sapta Siaga kecurian! Pakaian dan
uang tabungan mereka hilang. Mereka menduga pencurinya tentulah Trio Rewel,
kelompok detektif yang didirikan Susie dan dua orang kawannya. Susie memang
usil dan suka mengganggu. Tapi, apakah dia sejahat itu?
***
Seri Sapta Siaga ke-11 ini
membahas petualangan anak-anak menemukan pencuri uang dan pakaian boneka jemari.
Awalnya, Sapta Siaga ingin membuat acara sendiri di dekat rumah Peter. Peter
dan kawan-kawan menabung untuk membeli petasan. Uang disimpan di gudang bersama
dengan boneka jerami yang mereka dandani dengan pakaian kumal. Boneka jerami akan
dibakar di api unggun bersama dengan petasan yang mereka kumpulkan.
Sebelum itu, ada kejadian aneh.
Rumah nenek Colin kecurian, dan pelakunya adalah dua orang yang dilihat Peter
dan teman-temannya di pondok penjaga kebun mereka bernama Mr. Burton. Tapi ada
satu orang lagi yang ikut mencuri dan belum tertangkap. Jack menduga orangnya
sama dengan yang ia lihat di pondok Mr. Burton. Jack sempat mencatat ciri orang
itu. Peter berniat melaporkan temuan Jack pada polisi agar kasus segera
terpecahkan.
Tapi, sejak uang dan pakaian itu
hilang di gudang, Peter curiga bahwa Trio Rewel yang diketuai oleh Susie yang
melakukannya. Susie memang nakal, tapi apa dia yang mencuri dua barang itu dan
juga mengacak-acak api unggu yang sudah disusun? Tak ada petunjuk. Sampai Peter
berinisiatif untuk mencari jejak di sekitar api unggun. Ada seseorang yang
terlihat sedang menguburkan sesuatu dengan sekop di hutan terdekat. Siapa orang
itu? Apakah penjahat yang sama yang meresahkan kedamaian Sapta Siaga?
***
Petualangan Sapta Siaga kali ini
seru. Anak-anak benar-benar mempersiapkan mainannya dengan sebaik-baiknya.
Dengan mencari sendiri kayu untuk api unggun di hutan, lalu menjahit boneka
jerami, bahkan mencari baju yang sudah tidak terpakai. Ada lagi tabungan untuk
membeli petasan. Misteri yang dipecahkan oleh Sapta Siaga tidak terlalu
menegangkan, sampai terjadi penangkapan di dekat api unggun. Cara penulis
menggambarkan penyamaran si pelaku untuk mengelabui anak-anak dan polisi
sungguh canggih. Coba tebak di mana ia bersembunyi di lapangan disertai hujan
yang turun? :D
Susie sangat benci pada Sapta
Siaga karena tidak diizinkan bergabung. Ia sangat iseng dan sering membuat
lelucon konyol. Peter marah saat Susie iseng. Ia punmengerjai Susie dengan
mengatakan bahwa api unggun dibuat di atas bukit. Meski awalnya menjadi musuh,
namun anak-anak mulai berbaik hati menerima Susie untuk masuk dalam kehidupan
Sapta Siaga. Setelah terbukti siapa pelaku utama pencurian. Susie bisa bermain
dengan Sapta Siaga. Pengalaman ini membuat anak-anak, termasuk Janet jadi suka
dengan Susie. Ini bukti bahwa anak-anak pun bisa bersahabat dengan orang yang
awalnya tidak mereka suka.
Saya suka kata kunci yang diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Misal kata sandi di seri ini: Willie Winkie. Unik kan? Ada
juga suasana yang menyenangkan seperti saat anak-anak memilih seorang bendahara.
Pemilihan ini menggunakan voting. Saat nama Peter keluar, ia nyengir dan bilang
bahwa meski yang lain memilihnya menjadi bendahara, namun ia tidak memilih namanya
sendiri. Ia memberikan suaranya pada Jack. Wah, seru ya pemilihannya. ;) Meski
awalnya saya ngeri membayangkan anak-anak memainkan petasan, namun cerita
bergulir asyik. Hanya Skippy yang tidak ikut bergabung di malam api unggun
karena ia ketakutan mendengar suara petasan. :D
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^