Langsung ke konten utama

[Review Buku] The Jewel In The Hub by David Hunt

 

Novel anak oxford university press

Judul Buku : The Jewel in The Hub

Pengarang : David Hunt

Illustrasi : Alex Brychta

Penerbit : Oxford University Press (OUP)

Terbit : Cetakan pertama, 2014

Tebal : 45 halaman

ISBN : 978-0-19-273907-0

Rating : 4/5 bintang

Harga buku : £ 4,99

Buku bisa dibeli di BBW Tokopedia

 

Sinopsis Buku :

 

Biff, Chip, Kipper and friends are older now and their true destiny is about to be revealed. These fun and accessible levelled to boost the confidence of your child. Each historical adventure in the Time Chronicle series is perfect for keeping the attention of children who are making the transition from picture book to longer stories.

 

The Jewel in The Hub

Wilf has to go back in time to rescue part of the TimeWeb – an amazing time travelling machine that Mortlock needs to help defeat the Virans. It’s the most exciting and dagerous quest of Wilf’s life – but will he suceed?

 

Resensi Buku :

 

“Virans are a virus spreading through time. Their purpose is to bring about chaos and darkness. Mortlock, the Time Guardian, has one last hope of defeating the Virans – the TimeWeb. Can the children go back in time, recover parts of the TimeWeb and return safely? Or will the mission be too difficult and dangerous?(page 4)”

 

“Virans adalah virus yang menyebar melalui waktu. Tujuan mereka adalah untuk membawa kekacauan dan kegelapan. Mortlock, penjaga waktu, memiliki satu harapan terakhir mengalahkan Virans – the Time Web. Dapatkah anak-anak kembali ke masa lalu, memulihkan bagian-bagian dari waktu itu dan kembali dengan selamat? Atau misi akan terlalu sulit dan berbahaya?”

 

Buku anak ini berkisah tentang Virans, virus yang berbahaya. Sang penjaga waktu, Mortlock akan meminta tolong anak-anak untuk kembali ke masa lalu untuk memperbaiki bagian yang harus dibereskan, sebelum virus itu membuat dunia menjadi kacau dan masuk dalam masa kegelapan.


Dalam buku setebal 45 halaman ini, anak-anak disuguhi kisah tentang seorang anak laki-laki yang kembali ke masa lalu lewat mesin waktu. Mesin ini membawanya ke zaman di mana seorang yang terkenal sedang magang di sebuah tempat. Seorang anak dari masa lalu itu akan menjadi terkenal di masa depan. 


Di masa lalu itu, ia masih kanak-kanak sehingga kemampuannya belum banyak diexplore. Tahukah siapa orang yang dimaksud? Ya, namanya Leonardo da Vinci.


Leonardo da Vinci sendiri merupakan nama seorang pelukis ternama dari Italia yang lahir tahun 1452. Da Vinci merujuk pada arti ‘berasal dari Vinci’, sedangkan ia tak memiliki nama keluarga. Jadi tak ada yang yakin siapa nama keluarganya. Sejak itu, Leonardo dikenal dengan nama Leonardo da Vinci alias Leonardo yang berasal dari Vinci.


Dalam cerita ini, kita bertemu Leonardo ketika ia bekerja di Florence untuk seorang seniman terkenal. Sebagai anak magang yang bekerja di bengkel seniman, ia belajar banyak keterampilan termasuk kerajinan logam, melukis, memahat, dan membuat kerajinan kayu. Dengan menggunakan ketrampilan yang telah ia pelajari, Leonardo menghabiskan sisa hidupnya membuat penemuan-penemuan lainnya.


Pada zaman Leonardo, tidak ada banyak buku, dan Leonardo mendapat sebagian besar idenya dari mempelajari alam. Ia membuat beberapa penemuan besar dan menemukan banyak hal yang masih bisa kita pakai sampai hari ini. Misalnya : Leonardo membuat rancangan desain untuk crane dan parasut. Ia juga bekerja untuk meningkatkan mesin cetak.


Di buku The Jewel in The Hub ini dikisahkan The Circularium mengirim Wilf memutar balik waktu. Ia merasa seolah jatuh ke pusaran waktu, namun ia tak tahu kemana mesin waktu membawanya.

 

Yang ia tahu, ia datang ke sebuah waktu di mana ia melihat pintu setengah terbuka. Saat ia masuk, ia melihat kekacauan dan kegelapan dalam ruangan itu. Ruangan yang sangat berantakan karena penuh dengan banyak barang berserakan, seperti alat-alat, kuas, buku, patung, lukisan yang setengah jadi telah dilempar ke lantai.

 

Wilf bertemu dengan Leo, anak lelaki yang ada di sebuah bengkel seniman di tahun 1468. Leo sedang belajar arsitektur. Ia sedag membantu proyek pembangunan katedral baru. Saat itu, Leo menunjukkan sesuatu yang diberikan oleh penjaga waktu lainnya, sebuah benda yang Virans cari.

 

Benda itu adalah Hub. Benda itu terletak di bagian tengah buku yang telah dipotong. Tersembunyi di dalamnya sebuah mesin yang terbuat dari ratusan rantai gerigi emas dan permata. Namun, Hub itu tidak berfungsi karena ada sesuatu yang hilang. Harus ada permata alias mata di tengahnya agar benda itu bisa bekerja.

 

Mereka menemukan sebuah kertas yang membawa petualangan mereka selanjutnya. Gulungan kertas kecil itu bertuliskan :

 

“Where the Sun first looks on ground, there the Blue Eye can be found.” (page 19)

 

Ya, saat di mana matahari pertama kali terlihat di tanah, ada mata biru yang dapat ditemukan.


Leo tahu di mana tempat yang dimaksud oleh teka-teki dalam gulungan kertas itu. Leo membawa Wilf ke dalam katedral di mana permata biru itu tersembunyi. Mereka harus masuk sebelum matahari terbit. Namun, ada orang-orang yang mengejar mereka. Bayangan hitam itu terus mengejar Leo dan Wilf saat mereka menyusuri jalanan di tengah kegelapan.


Mereka mencari cara untuk menemukan permata biru, hingga akhirnya Leo dan Wilf berpikir, “Ketika matahari terbit, baloknya akan bersinar menembus salah satu jendela di bagian atas dan turun ke lantai.”


Wilf tahu bahwa yang dimaksud adalah di mana pun dari lantai itu, ada sinar matahari yang akan menyinarinya. Maka di sanalah Blue Eye, si Mata Biru alias permata yang dicari akan ditemukan.


Saat itulah mereka melihat kain yang dilapisi dengan safir biru seukuran marmer besar. Kristal itu berkilauan di poros sinar matahari. Saat itulah Mata Biru diletakkan di dalam Hub, lalu mesin itu berputar. Namun, harus ada bagian lain yang bisa membuat mesin itu berputar dengan sempurna. 


Sayangnya, saat mereka hendak mencoba mesin itu, ternyata datang dua orang yang mengejar mereka. Mereka adalah Virans, si virus yang berbahaya itu.




Demi menolong Wilf, Leo mengajaknya menuruni kubah dengan crane dan ayunan. Saat itulah Leo dan Wilf mengalami petualangan yang menakjubkan. 


Tak disangka, saat itulah mereka terjebak di atas, sehingga Leo harus membuang Hub. Namun, keajaiban terjadi. Sebuah parasut melayang di atas Hub, membuat benda itu baik-baik saja, dan terjatuh dengan aman. 


Saat itulah Wilf dan Leo pun keluar dari katedral, setelahnya saatnya kembali ke masa depan. 


Wilf melambaikan tangan dan mengatakan:

 

“That was brilliant. I’ll never forget you. You were something else.” (page 36)

 

Ya, Wilf kembali ke masa depan, dan kotak Hub-nya aman, tapi bisakah ia bisa melakukan hal itu tanpa Leo?

 

❤️❤️❤️


Di buku The Jewel in The Hub ini dikisahkan bagaimana cerdasnya Leo bisa membuat penemuan-penemuan yang menarik dan bermanfaat, bahkan masih bisa digunakan hingga sekarang, seperti parasut, cradle, dan crane. 


Well, buku ini seru banget sih. Bikin saya sebagai pembaca dari usia dewasa pun menikmati momen yang mendebarkan dan seru saat mereka berkejar-kejaran dengan Viran dan berhasil memecahkan teka-teki di gulungan kertas.

 

Kalau buku anak seperti ini, rasanya anak-anak akan sangat menikmati momen membaca buku tersebut. Selain itu, di buku ini juga disediakan glosarium, semacam daftar istilah yang sulit dipahami oleh anak-anak.

 

Misalnya saja, cathedral, cobled, cradle, dazed, muffled, dan rasped. Sejujurnya, waktu baca istilah ini saya baru paham apa yang dimaksud penulisnya. Seperti rasped ini menunjukkan arti suara kasar, mengerik, dan memarut. Jadi suara yang dimaksud terdengar mengerikan karena seperti berderik-derik.

 

Selain itu, ada juga istilah cradle. Cradle ini merupakan landasan yang digantungkan dengan tali. Digunakan untuk membawa orang, alat, atau batu ke sisi bangunan. Cradle ini sepertinya mirip dengan crane kalau di dunia modern seperti sekarang ini. Jadi, ternyata banyak juga yang bisa dipelajari oleh anak-anak dalam buku ini.

 

Selain bisa belajar bahasa Inggris dengan level yang lebih mudah dipahami, yaitu Oxford level 11, anak-anak juga belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan, karena merasa terlibat dalam petualangan tersebut. Selain itu, buku series ini memiliki beberapa level lainnya. Buku anak berjudul The Jewel in The Hub ini termasuk dalam kategori buku Oxford level 11 dan Book Band 12 Brown.

 

Oh iya, buku ini diterbitkan oleh Oxford University Press yang dapat kamu akses di web www.oup.com dan www.oxfordowl.co.uk. Jika kamu ingin memiliki buku ini, kamu bisa membelinya di Big Bad Wolf  (BBW) Official di Tokopedia.


Nah, selamat membaca ya! ;)

 


Buku ini masuk ke dalam 

English Literature Reading Project dan Children Literature Reading Project

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com