Featured post

[Resensi Buku Korea] The Plotters Karya Un-su Kim

Judul Buku : The Plotters Penulis : Un-Su Kim Penerbit : Noura Books Terbit : 2020 Tebal : 412 hlm (11 bab) Rating : 4,5/5 🌟 Baca ebook The...

29 Agustus 2024

[Review Buku] Hati yang Gembira Adalah Obat : Si Paling Overthinking karya Sophie Navita


Judul : Hati yang Gembira Adalah Obat : Si Paling Overthinking

Penulis : Sophie Navita

Penerbit : Bentang Pustaka 

Terbit: 2024

Tebal : 174 halaman


Rating : 3,5/5 🌟


Baca di Google Play Book 


#BacaDigital2024 #TabletBacaRobusta


❤️❤️❤️


[Review Buku] Hati yang Gembira Adalah Obat : Si Paling Overthinking by Sophie Navita :


Kapan terakhir kali isi kepalamu penuh dengan pikiran yang ruwet? 


Pikiran overthinking dialami oleh Sophie Navita, seorang artis ternama yang juga praktisi hidup sehat. Buku ini merangkai kisah hidupnya dan memberi pembaca sudut pandang berbeda tentang apa itu overthinking dan bagaimana agar hidup bisa lebih bahagia. 


Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman Sophie Navita dalam mengatasi semua masalah dalam hidupnya yang diakibatkan oleh overthinking.


Sophie membahas segala kekhawatiran yang membelenggu di usia 30+, saat ia harus merawat ibu dan ayahnya karena sakit. Saat ia harus berdamai dengan diri sendiri akibat baby blues. Saat ia harus memasang boundaries, demi bisa melewati hari-hari tanpa pikiran yang penuh di kepala. 


Buku ini memberi gambaran bagaimana memaknai arti sukacita agar hidup lebih bermakna dan mencapai keseimbangan interaksi lewat memahami boundaries. 


Misalnya : kita nggak bisa mengontrol sikap orang lain pada kita. Yang bisa kita lakukan adalah memangkas dahan-dahan tua di kepala yang memenuhi isi pikiran. 


Kepala kita ibarat tanaman yang terus tumbuh. Tanpa dipangkas, dahan-dahan tua hanya akan membebani tanaman. 


Tanaman kesulitan untuk bertunas dengan baik karena energinya tak terpakai untuk hal yang lebih penting. 


“Ternyata ungkapan "you are your own happiness" ada benarnya, tetapi hanya 50%. Kebahagiaan saya adalah tanggung jawab saya sendiri, bukan orang lain. Nah, 50% lainnya sebenarnya adalah menyadari bahwa standar happiness tidak bisa diukur dengan standar dunia ini. Dunia ini hanya menawarkan happiness 'kegembiraan' dari hal-hal yang dapat dilihat, bahkan dipamerkan. Hal-hal yang bersifat sementara.”


Membaca buku ini membuatku sadar bahwa sikap overthinking itu bikin nggak enak banget ya. Pusing sendiri, terus capek sendiri. Padahal kamu bukan pusat semesta. Jadi, lepaskan bebanmu dan mulailah untuk berdamai dengan banyak hal. 


Caranya gimana? 


✅️ Mendekatkan diri dengan Tuhan

✅️ Cari tujuan mengapa kita hidup dan diciptakan Tuhan. 

✅️ Tahu batasan yang bisa kita kontrol dan tidak

✅️ Berserah diri (surrender)

✅️ Terapi dengan bersyukur setiap hari, membagi kebaikan, dan memaafkan orang lain


Cara-cara ini juga bisa membuat overthinking berkurang. 


❓️Well… apakah bukunya worth it buat dibaca? 


Menurutku buku ini sangat personal, jadi kadang ada berapa bagian cerita yang aku rasa hanya penulisnya saja yang tahu maksudnya. 


🍓Bukunya cocok untuk pembaca yang ingin tahu seperti apa isi kepala para overthinker.


❤️Overall, rating buku 3,5/5 🌟


📚 Kutipan favorit : 


"Tuhan sanggup menembus ruang dan waktu untuk memenangkan hati kita. Dia menunggu kita dengan penuh kasih.”


“FOCUS on the ETERNAL, not on the TEMPORAL. Perhatikan yang tidak kelihatan daripada yang kelihatan. Sebab, yang kelihatan adalah hal sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah hal kekal.”


"Pakailah standar Penciptamu. Bukankah kita diciptakan oleh-Nya? Lalu, mengapa ketika mencari standardisasi kegembiraan, kita tidak menggunakan standar-Nya?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^