Judul: Misteri Perpustakaan Yang Hilang (The Lost Library)
Penulis: Rebecca Stead dan Wendy Mass
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2024
Tebal: 240 halaman
ISBN: 978602067880
#bacadigital2024 #tabletbacarobusta
Baca di @gramediadigital
🍓🍓🍓
Sinopsis Buku Misteri Perpustakaan Yang Hilang (The Lost Library) :
Suatu hari, perpustakaan kecil gratis muncul di Kota Martinville. Di dekatnya ada plang bertuliskan: AMBIL BUKU, TINGGALKAN BUKU. ATAU DUA-DUANYA!
Evan mengambil dua buku dan mendapati buku- buku di perpustakaan tersebut berasal dari Perpustakaan Martinville yang terbakar dua puluh tahun lalu.
Perpustakaan kecil gratis itu ternyata dibuat oleh hantu bernama Al dan dijaga oleh kucing manis bernama Mortimer.
Al merupakan asisten pustakawan Perpustakaan Martinville sementara Mortimer dulu tinggal di sana.
Setiap kali mengingat kebakaran Perpustakaan Martinville, hati Mortimer selalu berkata itu salahnya.
Apa yang sebenarnya terjadi hari itu?
🍓🍓🍓
Review Buku Misteri Perpustakaan Yang Hilang (The Lost Library) :
Buku the Lost Library merupakan novel anak misteri yang memberi warna baru bagiku.
Tema perpustakaan dan kucing yang sedang ngehits belakangan ini, bikin aku penasaran seperti apa kisah dalam bukunya. Apalagi buku ini juga masuk jajaran buku best seller di luar negeri.
Konsep novel Misteri perpustakaan yang hilang disajikan dengan santai, mirip seperti buku diary.
Buku ini menampilkan berbagai POV cerita sesuai dengan tokoh yang sedang berkisah.
Ada beberapa tokoh di buku ini antara lain AL (hantu perpus), Evan (anak kecil kelas 5 SD), Mortimer (kucing perpus).
Awal cerita, aku dibuat menerka-nerka misteri apa yang menghantui perpustakaan yang terbakar 20 tahun lalu.
Apalagi buku-buku perpus itu masih ada dan merujuk pada sebuah nama peminjam buku yang tak lain adalah ayah Evan sendiri.
Aku makin penasaran saat tahu ada 1 nama peminjam buku yang berkali-kali meminjam buku yang sama dengan nama misterius. Namanya mirip seorang penulis novel misteri ; H.G. Higgins.
Misteri demi misteri ditampilkan selapis demi selapis. Inilah yang membuatku penasaran dan terus tekun mengikuti alur kisah The Lost Library.
Novel ini menyasar segmen pembaca buku anak, jadi untuk kadar misterinya tentu saja lebih ringan dibanding novel misteri dewasa.
Buku ini ngasih gambaran bahwa kucing dan tikus juga bisa punya trauma yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Btw, di awal cerita, aku baru ngeh kalau perpustakaan yang dimaksud itu perpustakaan yang dijaga oleh hantu. Well... ngeri juga ya. Haha. Untung hantunya baik dan nggak jail. Hahaha 😆
Yang kebayang waktu baca novel ini malah kondisi Rumah Sejarah yang mengingatkanku dengan museum-museum yang pernah kudatangi pas liburan dulu. Agak horor ya, bund. Nuansanya dingin, dan lembab khas museumnya terasa sekali. Haha
Di ending, pembaca dikejutkan dengan plot twist yang sebenernya bisa ditebak dengan mudah. Asal bisa menghubungkan clue-clue yang ada untuk mencari jawaban dari misteri ini, pasti udah nebak apa yang sebenarnya terjadi dengan perpus ini 20 tahun lalu dan siapa yang terlibat.
Yang bikin aku penasaran itu... gimana nasib Petunia, saudara Mortimer, si kucing penjaga perpustakaan. Karena yang aku baca kok rasanya masih samar ya. Apakah benar Petunia juga hantu? Wew 😨
Overall, buku The Lost Library ini cocok buat anak-anak usia 10 th ke atas ya. Bisa juga dibaca orang dewasa, tapi rasa penasarannya bakalan lebih greget kalo yang baca anak-anak.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^