Judul : Keydo
Penulis : Taty Elmir
Tahun terbit : Februari 2011
ISBN : 978-602-8597-60-5
Halaman : 400
Penerbit : Qanita
Novel Keydo awalnya saya miliki karena ikut hadir dalam sebuah perhelatan sebuah
forum, yaitu Forum Indonesia Muda (FIM). Acaranya yaitu Inspiring Wedding from Keydo di
Semarang. Saat itu, penulisnya memaparkan tentang kisah di novel ini yang
membuat ia memilih untuk menuliskan kisah indah nan tak biasa. Tentang gadis
kidal yang bersinar karena menjadi seorang aktivis dalam sebuah acara Zamrud
Khatulistiwa, pelayaran yang membawanya mengenal sosok Kinang, pemuda asal
Papua.
Buku
ini berisi tentang epik kepahlawanan ala perempuan dan pahlawan di jalan sunyi.
Ada dua tokoh utama : Kinang dan Keydo adalah dua anak manusia yang saling
mencintai hingga akhirnya mautlah yang memisahkan mereka. Di novel ini budaya
ketimuran ala Indonesia terasa kental, mengajak para pembaca untuk menitipkan
rasa cinta hanya pada Tuhan dan menjelajahi detail kota Padang hingga mencium aroma
Raja Ampat di Papua.
Banyak
nama dan tokoh di novel ini mempunyai ikatan kuat satu sama lain. Masing-masing
membawa pesan tersendiri, tidak hanya asal tempel sebagai tokoh rekaan. Tokoh-tokoh
tersebut benar-benar menjelma menjadi nyata di pikiran pembaca. Mereka adalah
pahlawan di jalan sunyi. Buku ini ditulis oleh Tatty Elmir dan direkomendasikan
oleh Taufik Ismail. Dan saya yakin, kamu juga suka jika membacanya :D
"Mutiara
berkelas hanya akan diraih jika kita mengusahakannya dengan totalitas,"
begitu petikan dalam novel yang menggambarkan bahwa untuk mencapai sang pujaan
hati memang dibutuhkan usaha yang tidak sedikit.
Pemaparan
di dalamnya akan memperkuat perjuangan para pria yang sedang memperjuangkan
diri untuk calon wanitanya dan membuat pria yang telah jatuh-bangun untuk
wanita yang telah ia dapat untuk bersyukur.
"Beratnya
perjuangan akan setara pula nantinya dengan besarnya komitmen" demikian
paragraf motivatif itu ditutup.
Bunda
Tatty Elmir juga memberi bocoran mantra sakti di halaman 321.
"Kinang
tahu persis, wanita adalah makhluk yang mudah terpengaruh dengan ekspresi
verbal, mudah terpesona dengan kata-kata, dan akan selalu terkenang dengan
kalimat indah. Karena itu wanita mudah dirayu".
Ya
ya, now we see. Mengapa wanita begitu mudah jatuh cinta pada pendengaran
pertama. Hehe :D
Ada
pemaparan alasan penulisnya di blognya. Yang mengatakan bahwa alasan beliau
menulis novel ini adalah untuk mengapresiasi para patriot di jalan sunyi,
sekaligus memotivasi masyarakat untuk hidup produktif dan memberi manfaat buat
sesama.
Saya
pun menemukan apa yang dimaksud penulis dengan ilustrasi sederhana tentang
pendidikan holistik berbasis agama, alam dan kearifan lokal yang
mengoptimalkan potensi otak kiri dan kanan dengan seimbang. Awalnya, saya masih
bingung apa yang dimaksud dengan pendidikan holistik itu, tapi setelah
menelusuri di novelnya, contohnya bisa dengan mudah diterapkan dalam kehidupan
keluarga saat akan mendidik anak. Wah, bisa jadi bahan untuk mendidik anak kalau sudah waktunya tiba nih. Hehe
Bunda
juga ingin memasyarakatkan 7 pilar “Leadership” dan 7 pilar karakter yang
dikembangkan di Forum Indonesia Muda. Bahwa kita bisa kok memupuk kesadaran
kaum muda, bahwa untuk membangun “Ketahanan Bangsa”, harus dilandasi oleh
“Ketahanan Keluarga”. Dan ketahanan keluarga, diawali dengan ikhtiar untuk memilih jodoh yang baik dengan
cara yang benar pula. Semoga ke depan tak ada orang tua atau guru yang memaksa
anak kidal untuk beraktivitas dengan kanan.
Saya
merasakan banyak motivasi positif setelah membaca buku ini selain yang
disebutkan penulis juga membuat saya yakin bahwa masih ada orang baik di luar
sana yang berkiprah meski tanpa sorotan kamera dan tepuk tangan membahana. Saya
rasa, itu yang perlu diapresiasi saat ini, bahwa tak perlu menjadi pahlawan
yang dielukan, yang terpenting dirinya bisa bermanfaat bagi sekitar. Terimakasih, Bunda.
Novel yang indah dan membuat saya percaya Indonesia akan jadi lebih baik
berawal dari ketahanan keluarga. :)
Diikutsertakan dalam #5BukuDalamHidupku
Uwooo...tentang pasangan ya
BalasHapusSemoga segera dipertemukan dengan yang terbaik. Aamiin.
Iya, hihi. Aamiin. Makasih doanya, mbaa <3
Hapuswah mbak ila anggota FIM ya? FIM berapa mbak? :D
BalasHapusAku bukan anggota, mba Ade. Pas itu talkshow gitu, jadi event umum. Hehe :D
Hapusowalah tak kirain anggota FIM jg :D
Hapus