Judul Buku : Pembalasan Sang Sphink
Pengarang : Janna Carioli dan Luisa Mattia
Ilustrator : Barbara Bongini
Penerjemah : Fairlita Pangalila
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer(BIP)
Terbit : 2013
Tebal : 96 halaman
ISBN : 978-602-249-343-3
Petualangan Nefertina,
Piramses dan musuh bebuyutan mereka Tengikaton di balik piramida agung serta
tetumbuhan papirus ketika Mesir masih diperintah oleh para firaun tersaji
cantik dalam novel ini. Novel anak yang dibentuk menjadi novel mini 2 in 1 ini,
merupakan gabungan dua kisah utama yang saling berhubungan. Layaknya novel
anak, kisah ini memiliki alur yang menghibur, lucu dan membuat anak-anak
tertarik untuk mengenal budaya Mesir Kuno pada masa Firaun. Seperti mengenal
apa itu Sphink, budak, tulisan hieroglif, tinta purpura, sungai nil, rubah
fennec, dll.
Dua kisah
dalam novel ini berjudul : pembalasan sang Sphink dan petarung misterius. Dalam
kisah pembalasan sang sphink, Papirkamen yang merupakan juru tulis Firaun
memberikan tinta merah untuk Piramses karena muridnya pandai menulis hieroglif.
Namun sayangnya tinta dan kuas itu menghilang bersamaan dengan insiden yang
terjadi di landasan Sphink. Sphink yang selama ini dianggap suci bagi warga
Mesir kuno, ternyata dirusak kesuciannya dengan tulisan “Yang baca ini Unta.”
Jelas ini perbuatan orang usil. Karena coretan itu dianggap berasal dari tinta merah
milik Piramses, maka ia dihukum oleh gurunya untuk menulis permintaan maaf
sebanyak 100 kali. Namun, Nefertina yang merupakan sahabat Piramses tahu bukan
Piramses yang melakukan kesalahan itu. Lalu, bagaimana kecerdikan Nefertina
untuk menyelesaikan kasus ini?
Di kisah
petarung misterius, Firaun menggelar pertandingan bela diri bertongkat.
Menjelang duel satu lawan satu antara Piramses dan Tengikaton, Piramses menghilang.
Tengikaton hampir saja didaulat sebagai pemenang, andai saja tak ada petarung
misterius yang menggantikan Piramses. Petarung itu menghajar Tengikaton tanpa
ampun di arena pertandingan. Siapakah petarung itu? Lalu di mana Piramses
sebenarnya?
Buku ini
memberikan kesegaran baru bagi buku anak bertema sejarah. Anak-anak akan suka
dengan kemasan buku ini yang dibuat berbahasa sederhana, lincah, lucu, ringan
dan beraroma sains. Kasus dalam buku ini membuat pembaca anak belajar untuk
mengenal sains dengan cara yang menyenangkan. Ditambah ilustrasinya yang cantik
dan kuis tebak-tebakan sebagai gimmick, buku ini layak dijadikan koleksi bagi pembaca
cilik. Selamat membaca! Lima bintang dari saya untuk buku ini. ;)
Indonesia sangat kaya dengan dengan cerita-cerita dongeng yang bisa sanga menghibur anak-anak, tapi sepertinya masih sangat sedikit yang mau mengemasnya menjadi cerita yang lebih menarik, mungkin mbak ila bisa jadi salah satu pelopor cerita-cerita anak Indonesia dalam konsep kekinian... :)
BalasHapusHehe, iya. Andai tema Indonesia bisa dibuat seperti ini pasti asyik. Doanya ya, kak. Lagi dikonsep. :D
Hapus