Judul Buku :
Wonder Struck
Pengarang : Brian
Selznick
Penerbit :
Mizan Fantasi
Terbit : November
2013
Tebal : 643
halm.
ISBN : 978-979-433-685-4
Kawanan serigala itu menatap Ben lekat dengan
taring-taring putih berkilat dan lidah merah menjulur. Mereka mulai berlari
melintasi hamparan salju tak berbatas di bawah terpaan sinar bulan. Jantung Ben
berdegup bertalu-talu. Keringat mulai mengucur deras. Mimpi yang sama. Mimpi-mimpi
itu terus menghampirinya sejak kecelakaan itu terjadi. Baru Ben sadari,
mimpi-mimpi itu adalah awal dari rentetan kejutan dalam hidupnya dan petunjuk
berharga untuk menemukan sang ayah yang lama menghilang.
Ben Wilson terlahir dalam keadaan tuli
sebelah. Sejak kematian ibunya, ia tinggal bersama keluarga bibinya. Ben
mendengar rencana pamannya yang ingin menjual rumah ibunya. Padahal, di rumah
itu banyak peninggalan sang ibu. Hal itu membuat Ben mengendap-endap menelusuri
jalanan menuju rumahnya di tepi Gunflint Lake, tanpa memberi tahu sepupu atau
pun bibinya tentang rencananya ke rumah lamanya.
Kecelakaan terjadi saat Ben hendak menelepon
nomor yang ia kira nomor ayahnya di tengah hujan deras yang disertai kilat.
Sambaran kilat membuat telinganya menjadi tuli secara permanen. Ben dirujuk ke
sebuah rumah sakit di Duluth. Namun ia justru kabur dari rumah sakit menuju New
York, membawa kertas berisi alamat ayahnya, Daniel. Tapi tak ada yang ia
temukan di sana.
Gadis yang ada di sepanjang ilustrasi buku ini. Siapa dia? |
Kincaid Books |
Ben
akhirnya mengikuti petunjuk yang ia dapatkan di buku Wonderstruck. Di sana ada
alamat American Museum of Natural History dan Kincaid Books yang akhirnya
membawanya bertemu seorang kenalan bernama Jamie. Teka-teki mengejutkan Ben,
hingga akhirnya ia bertemu dengan seseorang di Kincaid Books, seorang perempuan
tua yang mengisahkan banyak hal tentang kisah hidupnya. Akankah Ben menemukan
siapa dan di mana ayahnya berada?
Ben dan Rose |
***
Novel
bergenre fantasi ini dibagi dalam tiga bagian. Meski sudah diberi tahu di awal
kisah bahwa arti wonder struck adalah “kejutan yang menakjubkan” (halm. 99),
namun saya tidak memprediksi akan seterkejut ini membaca buku setebal 600-an
halaman. Buku yang benar-benar menakjubkan menurut saya. Dari segi penuturan
cerita, penulis yang menceritakan dengan alur maju mundur dan dipadu dengan
ilustrasi yang menyertai teks kisahnya, membuat buku ini memberi kesan berbeda
dari novel grafis yang lain.
Saya sampai terkecoh saat menebak-nebak siapa
gadis kecil yang menelusuri jalanan di sepanjang buku ini, karena setelah
dilihat dan disesuaikan dengan isi teksnya, tak ada hubungan sama sekali dengan
ceritanya. Baru setelah setengah buku terbaca, saya mulai bisa mengikuti kemana
arah penulis membawa kisah ini berakhir. Ternyata gadis itu... bukan Ben! Yeps,
saya terkecoh. Haha. Jelas Ben adalah laki-laki, tapi siapa gadis yang berlari
di malam hari, menggunting kertas buku berjudul “deaf”, hingga berlarian di
jalanan New York, sungguh tak bisa diprediksi.
berlari di tengah Museum |
Salut dengan penulisnya karena menyuguhkan
ketegangan yang fantastis. Ditambah lagi, pengetahuan tentang apa saja yang
berhubungan dengan museum mulai dari kurator, panorama, hingga diorama, lalu
ditambah dengan pengetahuan tentang anak yang lahir normal dari orang tua yang
keduanya tuli, membuat saya jadi tahu bagaimana gambaran kehidupan anak yang
dibesarkan dalam dunia yang berbeda.
Fantasi di novel Wonder Struck karya Brian Selznick disajikan secara ilmiah
dan riset yang mendalam, di mana penulisnya sendiri menjabarkan bagaimana ia
mulai mengumpulkan ide-ide cerita di behind
the scene buku ini, juga ada daftar pustaka lengkap buku mana saja yang
menunjang pembuatan kisah ini. Novel Wonder Struck yang keren! 5 bintang dari saya untuk
novel ini. ;)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^