Judul Buku : Lima Sekawan : Karang Setan
Judul Asli : Five go to Demon’s Rock
Pengarang : Enid Blyton
Penerjemah : Agus Setiadi
Terbit : Cetakan ke 16, September 2012
ISBN : 978-979-22-7791-3
Anne, Dick,
Julian, George, dan Timmy - si anjing, berlibur di karang setan karena Paman
Kirrin dan temannya yang seorang profesor harus mengerjakan penelitian. Bagi
kedua orang itu, anak-anak hanya akan membuat keributan di rumah. Maka lima
sekawan menjatuhkan pilihan ke Karang Setan. Di sana ada mercusuar yang sudah
tak terpakai milik Si Utik, anak profesor Hawling.
Paman Kirrin
dan Profesor Hawling tak keberatan anak-anak menginap di tempat sepi itu. Tapi
ibu George tak ingin mereka menantang bahaya, maka disuruhnya anak-anak
mengirimkan kartu pos setiap hari untuk memberikan kabar.
Awalnya tak
terjadi apa-apa. Mercusuar itu sepi dan bila air pasang perahu harus dinaikkan
agar tidak hilang tersapu ombak. Namun, kejadian aneh mulai terjadi saat
anak-anak tahu ada seseorang yang mencuri kunci pintu mercusuar bersamaan
dengan hilangnya dompet dan barang-barang lainnya. Mereka merasa harus berjaga,
saling bergantian agar tak ada orang jahat yang masuk.
Dari cerita
seorang tua bernama Jeremiah Boogle, ada dua orang keturunan pencoleng yang
masih tinggal di daerah sekitar mercusuar. Keduanya bernama Ebenezzer dan Jacob
yang merupakan keturunan pencoleng bernama One-Ear-Bill. Mercusuar lama yang
digunakan lima sekawan dulunya adalah mercusuar utama. Tapi sejak ada kejadian
perampokan yang dilakukan para pencoleng dengan menggunakan karang setan
sebagai modus, banyak kapal menabrak karang dan harta kapal hilang entah ke
mana. Keberadaan harta itu menghilang bersama meninggalnya One-Ear-Bill. Tapi
ebenezzer dan Jacob masih sering penasaran mencari harta itu, meski mercusuar
baru telah lama didirikan.
Bell dalam
mercusuar yang tak pernah dibunyikan itu kini jadi lonceng yang menderu
terterpa angin laut. Suaranya
melengking. Lampu suar yang tak pernah terpakai lagi akhirnya digunakan dalam
keadaan darurat. Sebenarnya apa yang terjadi di mercusuar itu? Dapatkah mereka
menemukan harta karun yang terpendam di sana?
***
Kisah Lima
Sekawan kali ini bertema tentang perburuan harta karun, seperti yang sering ada
di seri buku ini. Namun bedanya, setting lokasi yang berada di mercusuar
membuat pembaca dimanjakan dengan detailnya yang lengkap. Meski bisa dibilang
endingnya kurang greget, tapi saya suka detail settingnya juga cara Anne
mengelola keuangan agar anak-anak bisa tetap makan dan minum meski perbekalan
mereka habis. Kalau ada mercusuar seperti yang dimiliki si Utik, mungkin kita
bisa bermain di sana. Seru kan menikmati deru angin di menara paling tinggi.
Overall, 4 bintang untuk buku ini. ;)
sudah baca, tapi belum selesai, menurut saya alur ceritanya menarik dan membuat penasaran, hanya saja cara penyampaiannya kurang membumi menurut saya, nuansa "bahasa translate"-nya masih kuat, apalagi nama karakter tamunya... utik... :)
BalasHapuskeren bukunya
BalasHapussaya suka