Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Detektif Conan Seri #82 - Aoyama Gosho


Judul Buku : Detektif Conan Seri #82
Pengarang : Aoyama Gosho
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2015
ISBN : 978-602-02-5786-0
Rating : 4/5

Kid akan diadu dengan sistem pencegahan kejahatan yang paling canggih di dunia. Kyogoku yang mengaku sebagai pacar Sonoko pun, bergabung dengan para detektif untuk menangkap Kid. Di samping itu ada pencarian pemilik Kapten, si kucing calico di Café Poirot! Kapten memang kucing pintar, buktinya dia bisa menyampaikan pesan darurat Conan waktu terkurung di dalam truk kontainer pendingin. Lalu muncul kasus lencana merah yang menjadi misteri di pondok sewaan, dengan seringnya muncul sosok wanita dengan penampilan serba merah.

***

Ada empat kasus di seri ke #82 ini. Yang paling membuat saya penasaran tentu saja kehadiran Kid si pencuri di bab awal. Kid masih mengincar permata yang rencananya akan dipamerkan. Kid ingin mengelabui sistem keamanan, namun kali ini sistem pencegah kejahatan ternyata bukan hanya kumpulan polisi yang berjaga namun juga seorang lelaki bernama Kyogoku. Ia pacar Sonoko yang merupakan atlet karateka. Lelaki itu terbiasa memenangkan pertandingan, sehingga Sonoko menyuruh pacarnya jadi tameng dalam perebutan permata. Menggunakan trik gas beracun, Kid membuat lumpuh para penjaga. Namun Kyogoku masih bisa bernafas dengan menggunakan masker khusus. Sonoko yang seharusnya menjadi orang yang terpercaya justru membuat pertaruhan dengan Kid. Kyogoku juga ternyata bertaruh dengan keluarga Suzuki. Inilah yang membuat Kyogoku mau bertarung dengan Kid meski harus mematahkan tiang penyangga gedung. Benar-benar tidak terbayangkan.

“Aku juga percaya padamu, lho. Aku percaya kau akan menepati janji.”“Kalau kau berhasil melindungi permata itu, aku akan menganggap ini sebagai takdir dan menyetujui hubunganmu dengan Sonoko. Kalau kau gagal, kalau si pencuri itu berhasil mengalahkanmu, kau harus berpisah dengan Sonoko. Bagaimana?”

Permata yang dikalungkan di leher Kyogoku ternyata berubah warna menjadi merah. Padahal warna aslinya hijau. Jadi, Kyogoku mengira permata itu telah ditukar oleh Kid. Sonoko memaksa untuk menyerahkan permata itu dan memberikannya pada Inspektur Nakamori.

“Alexandrite adalah batu yang memiliki spektrum warna hijau yang kuat. Kalau dilihat di bawah sinar matahari atau lampu sorot yang ada di museum ini, warnanya akan terlihat sebagai hijau gelap. Tapi kalau dilihat di bawah sinar lampu pijar atau cahaya lilin yang memiliki spektrum warna dominan merah, maka warnanya akan terlihat menjadi merah terang. Tadi kau sengaja mengirim banyak sekali surat berisi omong kosong yang ditulis dengan invisible ink supaya disediakan lilin di sini, kan?”

Siapa yang akan menang, dan bagaimana cara Kid mengelabui Kyogoku, sangat membuat saya gemas. Kid juga punya alasan mengapa ia memperebutkan permata itu meski sudah tahu bahwa orang yang dihadapinya bukan orang sembarangan.

Kasus kedua tentang kucing bernama Kapten. Kucing itu kehilangan pemiliknya. Beberapa orang mengaku sebagai pemilik si kucing cerdik nan mahal ini. Termasuk dua orang lelaki dan satu orang nenek. Dari ketiga orang itu, satu di antaranya mudah bergaul dengan Kapten, sehingga mereka mengira orang itu adalah pemilik si Kapten. Sedangkan si nenek menganggap Kapten adalah kucing cucunya yang telah hilang. Pola bulu yang ada di foto kucing memang sama, tapi siapa yang akan menyangka kucing itu akan mengenali pemiliknya hanya dari suara langkah kaki?

Kasus Kapten hanya pembuka dari kasus berikutnya karena ternyata pemilik Kapten mengalami kecelakaan saat anak-anak akan mengunjungi kucing itu di rumahnya. Orang itu diduga kecelakaan, padahal Conan menganggapnya telah diserang seseorang. Pecahan kaca dari lampu berceceran di sekitar TKP yang membuat Conan menganggap bahwa ini bukan kasus kecelakaan.
“Lampu neon yang pecah berserakan di lantai ini seharusnya adalah lampu neon yang lama yang baru saja diganti, kan?”
“Tapi ujung lampu ini sama sekali tidak menghitam. Ini seperti lampu neon yang masih baru. Berarti…” 
Ada juga kejanggalan yang Conan temukan, yaitu dari pintu kamar yang bisa tertutup dari dalam. Dengan melihat kondisi TKP, Conan mengumpulkan orang yang bisa dianggap sebagai pelaku kejahatan ini. Apa motif dan trik kasus ini? Di kasus ini pembaca jadi tahu bahwa ada jenis kucing yang pintar dan mahal. Saking mahalnya bisa membuat orang sampai berebut untuk memilikinya. Calico bukan hanya kucing yang mahal namun juga cerdas, dan Conan membuktikannya lewat pemecahan trik pelaku.

Kasus berikutnya tentang lencana merah. Awalnya saya kira lencana merah ini ada hubungannya dengan kasus, ternyata tidak juga. Lencana merah hanya mengacu pada lencana yang hilang milik Miwako, seorang polisi yang disukai Takagi. Tapi kasus yang dihadapi Miwako dan Takagi kali ini berbeda. Ada pembunuhan yang terjadi terhadap seorang di sebuah apartemen yang bobrok. Diduga ada pembunuh yang sengaja membuat waktu kejadian menjadi tidak bisa dilacak. Alibi pelaku sangat tidak terbaca karena ada seorang saksi yang menganggap waktu terjadinya pembunuhan berbeda dengan waktu orang itu bersama dengan si pelaku. Kasus ini kasus kedua yang bikin saya gregetan, selain kasus Kid sebelumnya. Karena trik pelaku menyamarkan waktu benar-benar tidak mudah terbaca. Hanya karena Conan bisa mengetahui kebiasaan kecil yang dilakukan anak-anak membuat ia jadi tahu bahwa waktu kejadian berbeda dengan yang diduga polisi.

Kasus terakhir adalah kasus pembunuhan di sebuah pondok. Diduga ada hubungannya dengan seorang wanita berbaju merah. Siapa wanita itu dan apa motif kejahatannya belum bisa terbaca karena kasus ini bersambung di seri berikutnya. Well, Detektif Conan seri 82 ini lumayan menegangkan meski tidak terlalu karena kebanyakan pelakunya adalah pelaku tunggal. Untuk seri ini yang membuat pembaca jadi tertarik karena daya pikat Kid yang masih bikin penasaran. Bahkan Sonoko saja sampai ikut bertaruh di kasus yang melibatkan Kid ini. 

Postingan ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge 2015

Komentar

  1. Mau mau bacaaa ada kyogoku dipertemukan sama kaito!^^
    Omong2 url nya keren kak itu dapatnya bagaimana kak urusnya hehe terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya. Baca aja di komiknya, mba Khairisa. :D
      Kalo url aku beli domain dulu, baru setelah itu link blog buku yang blogspot diredirect ke subdomain.
      Untuk jelasnya bisa nanya2 di penjual domainnya, karena aku juga dibantuin temen.
      Jadi ga tahu cara bikinnya. :D

      Hapus
  2. Aku blm pernah baca komik Conan, kasian deh

    BalasHapus
  3. ILa penggemar Conan ya, aku punya dua edisi Conan blom dibaca dulu beli krn nguber kupon berhadiah di Gramed ternyata ga menang hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, suka banget sama Conan karena udah ngikutin dari zaman aku SMA. Hihi. Sampe sekarang belum taman juga, mba Dwi. x)
      Bolehlah kalo Conannya dihibahkan ke aku daripada nganggur *lho* :D
      Aku rajin beli Conan baru belakangan ini, dulunya juga udah jarang ngikutin ceritanya, hehe. Kalo undian elex aku malah ga tahu, mba. Belinya online, jadi lebih murah. :D

      Hapus
  4. Wah ada Kaito Kid... ><
    Kesayangan nomor dua setelah Shinichi Kudo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, iya, Sil. Kid jago bikin penasaran deh. hehe

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com