Judul Buku :
Rentang Kisah
Penulis : Gita
Savitri Devi
Penerbit :
Gagasmedia
Terbit : 2017
Tebal : 208 hlm.
ISBN : 978-979-780-903-4
Rating : 4/5
bintang
Resensi Buku :
Kenal
Gita Savitri Devi (@GitaSav)
udah lama banget waktu saya nyari info seputar kuliah di Jerman. Channel
Youtube Gita penuh dengan info seputar kuliah di kampus Jerman, jadi saya ada gambaran
gimana kehidupan di Jerman. Tapi yang bikin saya takjub waktu Gita memutuskan
untuk fokus di Youtube dengan bikin Vlog Series. Jadi dia upload video setiap
minggu di channelnya, temanya bisa beraneka macam, jadi yang nonton juga ga
bosen ya. Mulai dari kebiasaan Gita yang suka coverin lagu-lagu, jalan-jalan, bikin hijab review sampai bahas kuliah. Sekarang channel Youtube Gitasav sudah disubscribe
sebanyak 250.300 orang dengan 181 video yang sudah diupload.
Saya
nggak tahu kalau Gita juga ternyata seorang blogger. Baru ngerti malah pas di
akun Gagasmedia menampilkan cover buku Gita yang saya pegang kali ini, berjudul
Rentang Kisah. Gita makin terkenal waktu wajahnya dibilang mirip artis Korea
Han Ji Won yang main di drama Korea Descendant of The Sun. Banyak fans Dots
yang heboh di kolom komen videonya. *lah haha ;))
Jadi
Rentang Kisah itu apa? Ya, buku Rentang Kisah ini berisi timeline hidup Gita
secara rinci. Ada banyak bagian menye-menye alias cringe, klo kata Gita. Ahaha.
Dia bilang walau aslinya nggak melankolis, tapi dia mau curhat banget di buku
ini. Jadilah saya baca dengan perasaan yang mellow galau yellow. Gita
bikin saya melihat dirinya sebagai seorang Gita yang utuh. Ya Gita dengan suka
duka dunianya, Gita dengan impiannya, dengan kegalauannya. Bukan hanya Gita
yang tampak baik-baik aja di channelnya, padahal aslinya dia punya pergulatan
batin sebelum sampai di Jerman.
Baca juga : [Resensi Buku] Jurus Kuliah ke Luar Negeri
Di
buku ini Gita cerita awal mula kenapa dia memutuskan untuk kuliah di luar negeri, ke Jerman. Jadi dia
kuliah di Jerman bukan atas dasar keinginannya sendiri, tapi karena dia
ditawari ortunya buat kuliah di sana. Padahal dia udah lolos seleksi mahasiswa
ITB.
Well
ya, menurutnya, hal itu nggak adil. Kok bisa ibunya nyuruh dia melepaskan
begitu saja impiannya. Tapi akhirnya Gita nyadar kalau mungkin aja dia belum
tahu passionnya dia di mana. Mungkin dia cuma pengin menghindar dari segala hal
berbau matematika makanya milih kuliah desain. *kayaknya sebagian anak SMA kek
gitu deh. Males ketemu itung-itungan kalkulus. :p*
Ibu
Gita nawarin buat kuliah di Jerman, dan dia ga enak kalau jadi anak durhaka
karena ngelawan keinginan ortu, jadilah dia milih kuliah di Jerman. Tapi karena
hal itu dia harus nunggu 1 tahun karena sekolah di Jerman harus nunggu usia 18
baru bisa bebas. Kalau di bawah 18 tahun, semua prosedur birokrasi bakal
menyulitkan, harus minta ijin ortu, ttd, dll. Sedangkan ayah Gita tinggal di
Amerika. Nah, gimana cerita Gita bisa survice di Jerman? Baca aja buku ini ya!
Baca juga : [Resensi Buku] Dream Catcher by Alanda Kariza
***
Buku
Rentang Kisah ini banyak berkisah seputar proses penting dalam hidup Gita.
Mulai dari milih kuliah di Jerman, galau-galaunya dia pas belum kuliah
sementara temen lainnya udah masuk kuliah, udah ospek. Trus, dia yang bingung
mau ngisi apa hari-harinya makanya bikin youtube channel, Gita yang belajar
mati-matian buat bertahan di Jerman mengingat kerasnya studi di sana.
Gita
yang udah jatuh cinta dengan Jerman karena ortunya dulu tinggal di Jerman sebelum
akhirnya pindah ke Jakarta. Gita yang jatuh cinta dengan Paul, sahabatnya. Gita
yang galau pas pakai jilbab, dan Gita yang nemenin Paul menemukan sisi lain
Islam dan memilih bersyahadat. Semua cerita itu dibalut dengan hikmah yang Gita
jabarkan, ya... kenapa akhirnya dia merasa Tuhan maha baik ketika ngasih ujian
itu.
“The Purposes to live a happy life is to always be grateful and don’t forget the magic word : Ikhlas, ikhlas, ikhlas.”
Gita
yang mau cari tahu Islam dan diskusi sama Paul, padahal selama ini Paul dikenal
sebagai kristen yang taat. Tapi pergulatan batin tentang kisah cintanya yang
beda agama bikin Gita jadi merasa harus diskusi dengan Paul. Paul pun awalnya
males dan milih menghindari waktu bahas itu. Tapi akhirnya Paul mencari tahu
islam lebih dalam, dan memilih Islam bukan karena Gita, insya Allah gitu ya.
Tapi karena dia percaya kalau lewat kontemplasi yang dia lakukan selama ini,
Islam adalah agama yang terbaik.
Baca juga : [Resensi Buku] The Boarding : Kisah Remaja Mencari Jati Diri dalam Berhijab
Ada
temen Gita yang nanya,”Kapan lo akan mengislamkan dirimu.” Gita bingung dengan
pertanyaan itu. Tapi jawaban temennya bikin Gita bertanya-tanya.“Iya, lo kapan
mau pakai kerudung?”
“Kapan ya. Aku nggak pernah mempertanyakan diriku perihal ini. Aku pun nggak punya jawabannya. Menarik, karena seandainya saja dia bertanya hal ini dua tahun sebelumnya, pasti akan dengan mudah aku tangkal dengan seribu alasan yang kupunya. Sekarang aku merasa alasan takut susah cari kerja, takut didiskriminasi, takut ini, dan takut itu sudah nggak bisa lagi dijadikan excuses. Semua itu sekarang terlalu nggak masuk akal buatmu. Aku nggak perlu takut nggak diterima perusahaan A karena kerudungku, karena pasti akan dibukakan pintu rezeki lainnya. Toh, rezeki datangnya dari Allah. Begitu juga dengan rasa takut digangguin orang rasis di jalan. ” (hlm. 123-124)
Sebenernya
ada banyak banget cerita Gita yang sayang kalau dituliskan di postingan review
buku ini. Jadi baca aja di bukunya, yes? :D Kalau menurut saya, kisah Gita bisa
diambil pelajaran bahwa semua yang dilakukan atas dasar patuh sama orang tua
itu ya endingnya bakal manis.
Mungkin kalau Gita kekeuh kuliah di ITB, dia
nggak akan ketemu Paul. Kalau Gita nggak ketemu Paul, mungkin Paul bakal belum
jadi muslim, atau kalau pun muslim bukan lewat Gita proses hijrahnya. Mungkin
kalau Gita nggak di Jerman, nggak kenal Youtube, dia nggak akan bisa membukakan
jalan buat teman-teman lainnya untuk kenal Jerman lebih dekat. Ya, who knows
ya soal takdir. Semua atas campur tangan Allah.
Semua
rentang kisah yang ada dalam hidupnya terjalin dan sudah jadi suratan takdir.
Benang merahnya baru keliatan pas udah lewat bertahun-tahun kemudian, kenapa
gini, kenapa gitu. Tuhan pasti punya alasan kenapa seseorang diuji, termasuk
soal Gita yang ternyata ayahnya di Amerika.
Mungkin
kalau Gita nggak terbiasa dengan keadaan itu dia bakal jadi anak manja yang
sulit mandiri. Tapi nyatanya dengan tempaan waktu, dia bisa belajar buat
survive di Jerman berkat ajaran ibunya untuk nggak nyerah dan berjuang secara
seimbang di akademis maupun yang non skill. Saya salut sama ibu Gita
karena dia tipe ibu yang ya walau galak tapi sebenernya care, tapi dengan
caranya sendiri. Dia menyiapkan Gita untuk siap menyambut kerasnya hidup di
luar sana.
Overall,
bukunya bagus menurut saya. Wajib baca deh buat yang ngefans sama Gita Savitri Devi.
Kalau saya sih emang udah niatan beli as liat covernya, makanya nyari-nyari
buku ini di Shopee dan Tokopedia lalu bandingin harganya, mana yang diskonnya
lebih banyak. ;)) Eh pas mau check out ternyata udah kehabisan. Ahaha. Akhirnya saya milih beli buku Rentang Kisah di Gramedia langsung deh. Biar ga kehabisan edisi pertamanya. :p
Denger-denger sih buku ini bakalan dicetak ulang. Masya Allah ya. Semoga
hikmahnya sampai ke para pembaca. Aamiin Thank you Gita for your memorable stories.
;)
Bagus bukunya mba aku baru tahu ttg Gita dan jerman hahaha apalagi pas bagian Paul akhirnya bisa hijrah alhamdulilah
BalasHapusIya, bagus, mba Herva. Yuk dibaca, mba. :D
HapusIya, alhamdulillah ya. Hidayah bisa datang dari mana aja, semoga istiqomah. aamiin. :)