Judul Buku : The New King and The Wind (Raja Muda dan Angin)
Pengarang : Arleen A.
Illustrator : Bella
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Terbit : Cetakan Pertama, 2019
Tebal : 20 halaman
ISBN : 978-623-216-552-6
Harga : Rp 27.500
Rating : 4/5 bintang
Baca via Gramedia Digital
Sinopsis Buku :
Bukankah kita selalu penasaran
dengan kehidupan putri dan pangeran, ratu dan raja, serta istana dan ceritanya?
Ini bukan hanya cerita biasa, cerita ditulis untuk meningkatkan kecerdasan
emosi (emotional quotient/EO), seperti meningkatkan percaya diri, dapat
dipercaya, pengendalian diri, inisiatif, dll. Ilustrasi dibuat indah dan
menarik sehingga anak pasti betah berlama-lama membacanya.
Resensi Buku :
Buku anak berjudul The New King and The Wind ini berkisah
tentang inovasi yang dibuat oleh raja baru di sebuah kerajaan. Ia naik takhta
setelah ayahnya meninggal. Ia menggantikan ayahnya untuk menjadi raja. Namun,
selama setahun pertama sejak menjadi raja, ia tidak bekerja dari istana. Ia
lebih memilih berkeliling di lingkungan luar kerajaan untuk melihat kehidupan
rakyat lebih dekat. Setelah itu, ia mendapatkan banyak inspirasi dari angin
yang berhembus. Ketika ditanya apa yang dilakukannya di luar istana, Raja
selalu menjawab, “sedang mendengarkan angin berhembus”
“He spent his first year going around the kingdom instead of governing from his palace. Whenever people asked him what he was doing, he always answered that he was listening to the wind.”
Setelah pulang dari berkeliling,
ia selalu membuat ide-ide baru seputar pertanian. Misalnya : membuat pipa
saluran air, menggunakan mesin di sawah, dan mengekspor hasil panen. Ide ini
awalnya tidak disukai oleh rakyat karena berbeda dari cara yang sudah mereka
lakukan selama bertahun-tahun.
“His people were not happy. Building pipes took a lot of money and time. Beside, there was nothing wrong with getting the water from the river using buckets. After all, they had been doing that for years.”
Tradisi bertani yang sangat
konvensional ini membuat mereka merasa aman dan nyaman. Namun, raja tetap
mewujudkan ide baru tersebut. Setelah melihat ide jitu itu diaplikasikan, para
petani baru sadar bahwa ide itu tidaklah buruk.
“When the farmers saw the water that flowed from the river to the farm, they started building the pipes from the main pipe to their own respective farms.”
Perubahan kecil yang dimulai dari
mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru itu membuahkan hasil. Hasil panen
meningkat, pekerjaan jauh lebih efisien dikerjakan, sehingga petani bisa
menambah lahan sawah mereka. Para petani pun mulai mendapatkan hasil kerja
cerdas yang mereka lakukan.
“When the farmers saw how well the equipment worked, they learned to use them. The machines had allowed them to expand their farms further.”
See? Tak masalah mengubah kebiasaan baru menuju perubahan yang
lebih baik. Hasil kebiasaan kecil ini terlihat seperti katalis. Seperti kata
mba Arleen, “Be a change catalyst. Lakukan perubahan yang lebih baik.” Dengan begitu,
kita akan mendapatkan hasil yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan ini akan
muncul setelah kita melakukan perubahan dari tradisi lama atau kebiasaan lama
yang pernah kita lakukan. Dengan memulai langkah yang baru dan berbeda,
diharapkan hasilnya juga akan berbeda dan menghasilkan perubahan besar.
Nah, di buku dongeng anak The New King and The Wind ini pembaca anak
diajak berimajinasi dengan angin yang berhembus. Apakah angin yang membawa
inspirasi itu kepada Raja? Ya, saya rasa Raja tidak berkata bahwa ia sedang
berpikir saat berkeliling. Ia hanya ingin membuat jawaban yang lebih sederhana
di mata rakyatnya. Meskipun terlihat aneh sih awalnya, karena inspirasi itu datangnya
dari angin yang berhembus. Tapi, saya suka dengan cara penulis bercerita di
buku anak ini. Anak-anak diajak berpikir hal-hal unik yang bisa dilakukan
dengan perubahan kecil itu.
Anak-anak juga bisa belajar
bahasa Inggris karena buku ini ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk belajar bahasa
asing dan tidak takut dengan perubahan yang ada di depan mereka. Misalnya di part
ini :
“The people were not happy. How could they trust people outside their kingdom? They didn’t even speak their language. Beside, there was nothing wrong with selling locally. Although bow that all the farms were expanded, they did have more supply than demand. So, the New King started negotiating with other kingdom. And before long, produce were being exported everywhere. The people were very happy. And now, whenever the New King was going around the Kingdom, people didn’t ask what he was doing anymore.”
Di part “The didn’t even speak their language” yang artinya “Mereka bahkan berbicara dengan bahasa asing”.
Namun, di bagian Raja bernegosiasi dengan kerajaan lain, hal ini membuat para petani
jadi tahu bahwa negosiasi dengan bahasa asing pun bukanlah hal yang buruk.
Negosiasi itu menghasilkan
kesepakatan yang menguntungkan karena kerajaan bisa mengekspor hasil panen
mereka. Jadi, nggak masalah kan belajar bahasa asing? Karena dengan belajar
bahasa asing, kita bisa mengeksplorasi dunia dengan lebih luas lagi dan mendapatkan
relasi bisnis yang baru. Akhirnya, para petani pun bahagia, seperti disebutkan
dalam part ini, “The people were very
happy.”
Nah, buat saya, buku anak
berjudul “The New King and The Wind”
ini sangat unik dan imajinatif. Selain itu juga memberikan sesuatu yang berbeda
dibanding buku-buku dongeng sejenis. Selain membawa perspektif baru juga
mengajarkan hal-hal yang inovatif pada anak-anak. Dan pemahaman baru bahwa tak
masalah untuk melakukan perubahan kecil, karena perubahan itu akan membawa kita
pada kehidupan yang lebih baik. Overall,
5 bintang dari saya untuk buku anak ini. Nah, selamat membaca ya!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^