Judul Buku : Bumi
Pengarang : Tere
Liye
Penerbit :
Gramedia
Terbit : Cetakan
kedua belas, Agustus 2016
Tebal : 440 hlm.
ISBN :
978-602-03-3295-6
Rating : 4/5 bintang
Baca via Scoop
Premium
Blurb :
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku
sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri
sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.
Buku
pertama dari serial “Bumi”
Resensi Buku :
Raib (dipanggil Ra) gadis remaja berumur 15 tahun yang masuk kelas sepuluh di SMA-nya. Ia merupakan murid baru yang sangat suka pelajaran bahasa. Keanehan Raib yang disembunyikannya adalah ia bisa menghilang dengan menutupkan kedua tangannya di wajahnya sejak usia 2 tahun. Raib bisa melihat dari sela jemarinya saat menghilang. Bagi Raib, kemampuannya itu luar biasa aneh namun ia tak pernah memberitahu siapapun. Raib bahagia bisa menggoda mama dan papanya dengan kemampuan menghilangnya itu.
Di
sekolah, Raib bersahabat dengan Selly. Suatu hari, Selly bertabrakan dengan Ali
di tangga dekat kelas. Mereka pun bertengkar. Namun Ra melerai mereka. Pada
pelajaran Miss Keriting alias Miss Selena, Ra dihukum dengan Ali karena
sama-sama tak membuat tugas matematika. Tak disangka, saat itulah Ra menghilang
sejenak. Ali mengetahui kejadian itu dan mengatakan bahwa Ra bisa menghilang.
Mereka pun bertengkar sehingga terdengar hingga ke kelas. Miss Keriting pun
menjuluki mereka dengan sebutan pasangan serasi.
“Kamu tidak bisa membohongiku. Aku memang pemalas, tapi aku tidak bodoh. Bahkan sebenarnya, kamu tahu, sebagian kecil para pemalas di dunia ini adalah orang-orang genius. Aku yakin seratus persen kamu tadi tidak ada di sana. Tidak ada siapa pun di lorong. Lantas petir menyambar, kamu tiba-tiba ada di sana. Tiba-tiba muncul. Aku yakin sekali.” (hlm. 29)
Raib
tak tahan dengan pertanyaan Ali yang makin menyudutkannya. Si kutu buku itu
terus menanyai Ra apakah gadis itu benar-benar bisa menghilang? Dengan cara apa
Ra menghilang?
Suatu
hari, ada kejadian yang mengejutkan. Ra didatangi sosok tinggi kurus yang
mengatakan bahwa ia kenal Raib sejak ia kecil. Ia tahu Ra bisa menghilang.
Seekor kucing raib bernama si Hitam muncul dari balik cermin sesaat setelah Ra
bertemu dengan sosok tinggi kurus itu.
Sosok
tinggi kurus bernama Tamus itu akhirnya menjadi musuh Ra. Ia ingin membawa
paksa dirinya ke Klan Bulan dan memaksa Ra berlatih menghilangkan benda-benda. Ra
pun bisa menghilangkan jerawat di wajahnya dan benda-benda kecil di dalam
kamarnya. Benda-benda itu menghilang entah kemana. Ra juga mendapat buku PR
matematikanya diantar oleh Miss Keriting dengan pesan singkat yang aneh.
“Saran ibu, apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan.” (hlm. 85)
Keesokan
harinya terjadi kekacauan di dekat sekolah. Ada gardu listrik yang rusak dan
hampir mengenai tubuh Selly dan Raib. Namun, tiba-tiba Selly bisa mengeluarkan
listrik dari tangannya dan Raib bisa menghilangkan trafo sehingga kekacauan pun
mereda. Namun, Ali mengajak mereka untuk lari ke aula sekolah.
Di
aula sekolah, terjadi kejadian yang menghancurkan segalanya. Raib, Selly dan
Ali bertemu Tamus dan 8 anak buahnya. Tamus berencana membawa Raib ke dunia
Bulan untuk menjadi sekutunya. Ia ingin menguasai dunia Bulan demi ambisinya
yang ingin membangkitkan kembali Si Tanpa Mahkota yang dipenjara di Penjara Petak Bayangan Tanpa Bayangan.
“Jangan lakukan, Ra! Kamu akan mengembalikan orang yang dua ribu tahun telah pergi. Dia bisa menjadi ancaman bagi seluruh empat dunia.” (hlm. 425)
Raib
tak ingin hal itu terjadi. Mereka pun bertarung. Dibantu Selly, Ali dan Miss
Keriting yang ternyata dari Klan Bulan, Ra bertarung melawan Tamus. Ketiga anak
itu dibantu Miss Selena menghilang ke lorong waktu menggunakan buku kehidupan
yang dibuat dari buku PR matematika Ra. Di dunia Bulan, kejadian demi kejadian
aneh terjadi pada ketiga anak itu. Mereka harus bertempur melawan Tamus demi mewujudkan
ketentraman dunia Bulan kembali. Akankah mereka bisa melakukannya?
Baca juga : [Resensi Buku] Tentang Kamu by Tere Liye
***
Novel
serial Bumi ini novel fantasi asli Indonesia pertama karya Tere Liye. Kali ini Tere Liye bikin
genre yang nggak biasa. Apalagi pilihan tokohnya adalah anak-anak remaja. Novel
Bumi merupakan novel seri pertama dari 4 buku yang direncanakan terbit. Judul
lainnya yaitu Bulan, Matahari dan Bintang. Ketebalan bukunya bikin saya pesimis
buat namatin baca. Tapi pas udah diniatin akhirnya kelar juga baca novelnya.
Hehe. 😝
Karakter
tokoh dalam seri Bumi ini digambarkan beragam. Ada Ali yang terobsesi dengan
ilmu dan tekhnologi yang disebut makhluk tanah karena tinggal di Bumi. Dia suka
menemukan dan mengutak-atik sesuatu. Ada Ra yang bisa menghilang dan menjadi
anak dari Klan Bulan. Ada Selly yang bisa mengeluarkan listrik dan petir dari
tangannya, juga menggerakkan benda dari jauh. Ia berasal dari Klan Matahari. Ada Miss Keriting yang jago
bertarung dari Klan Bulan.
Tamus
yang kuat sebagai tokoh antagonis. Ada tokoh lain dari Klan Bulan yaitu Av si
pustakawan yang hidup lebih dari seribu tahun untuk menjaga perpustakaan dengan
segel rahasia, ada Tog panglima pasukan bayangan yang pro pada Av, juga ada Ilo
yang membantu ketiga anak itu menemukan cara untuk pergi menjauh dari gangguan Tamus dan pasukan bayangan.
Banyak
deskripsi di novel Bumi ini yang membuat kecepatan alur bercerita jadi lambat.
Mungkin karena Tere Liye ingin membuat deskripsi sejelas-jelasnya tentang dunia
fantasi yang diciptakannya. Ia membuat deskripsi dunia yang sangat berbeda dari Bumi, di mana dunia Bulan tampak seperti tempat yang berwarna serba gelap
seperti makanan, baju, langit, dll.
Ada
juga gambaran teknologi terbaru di dunia Bulan yang membuat ketiga anak remaja itu
jadi takjub. Misalnya kereta api bawah tanah yang terintegrasi, lorong
berpindah, shower mandi berbahan udara, baju yang melekat sempurna di tubuh
pemakainya, rak buku di perpus yang bisa menghilangkan buku-buku dengan menembus
dinding, dll.
Ada
nada sinis dan sindiran yang ditampakkan Tere Liye lewat tokoh Tamus saat ia
mengatakan tentang riwayat hidup si Tanpa Mahkota. Entah kenapa ini mengingatkan saya dengan rezim politik di Indonesia zaman pak Harto yang sempat membuat sejarah dengan memutar balikkan fakta. Well ya, siapa yang benar siapa yang salah antara perkataan Tamus dan Selena jadi bias sekali. Sulit dibedakan mana yang sebenarnya murni membela dunia Bulan dengan menjabarkan fakta tentang Si Tanpa Mahkota..
“Siapa pun yang memenangkan pertempuran, maka dialah yang menulis catatan sejarah. Aku adalah pihak yang kalah perang, melarikan diri, memutuskan mulai mempelajari banyak buku tua, catatan-catatan lama, hingga akhirnya aku tahu kebenaran itu.” (hlm. 421)
Ada juga adegan favorit saya saat Ali sibuk
meminta Ra untuk mengajarinya belajar bahasa dunia Bulan. Lucu banget ekspresi
Ali yang sebel diledekin Ra dan Selly. Pasalnya, Ali tidak bisa berbicara
menggunakan bahasa asing itu. Jadi dia selalu ingin mendapatkan informasi
detail. Daripada nanya-nanya terus kan ya, jadi dia bikin deh kertas-kertas
berisi kumpulan kosakata yang dibutuhkannya. Dalam sehari Ali sudah bisa
bercakap-cakap dengan Ilo, Av, dan teman-teman lainnya.
Saya
baru tahu kalau manusia hanya butuh 2 rb kosakata saja untuk percakapan ringan.
Amazing banget ya kalau bisa menghafal segitu, bisa belajar banyak bahasa
sekaligus nih. 😮
“Belajar bahasa itu mudah, Ra. Sebenarnya, dalam percakapan sehari-hari, paling banyak kita hanya menggunakan dua ribu kosakata paling penting, diulang-ulang hanya itu. Sekali kita menguasainya, kita bisa terlibat dalam percakapan dan mengembangkan sendiri.”
Menurut saya, novel Bumi ini ceritanya seru, menengangkan, karakternya polos khas anak-anak, dan riang selayaknya anak remaja. Kejadian seru di dunia Bulan bikin saya jadi banyak mikir bahwa ada dunia lain selain Bumi yang manusia tempati, mungkin aja dunia tak kasat mata yang hanya bisa dijangkau oleh orang-orang tertentu. Ya, seru sih, dan bikin penasaran sama lanjutannya di novel Bulan. Overall,
4 bintang untuk novel Bumi karya Tere Liye ini. 😍
BUmi memang novel dengan genre berbeda yang ditulis tere liye ya. jadi penasaran pingin baca bukunya. udah lama banget enggak baca novel
BalasHapusKalau untuk bacaan remaja apakah didukung grafis atau gambar yang bangak mba?
BalasHapusEnggakkk
HapusWah membahas remaja dan imajinasi seperti X-Men. Tere Liye mencoba genre yang berbeda
BalasHapusbelum pernah baca2 buku tere liye..
BalasHapusdulu jaman gadis senang buku asmanadia.. helvitiana rosa, pipit senja..dll
aaah kemaren jalan k toko buku, ragu2 buat beli.. takut belum ad waktu msh rempong sm anak2.. ketinggalan jauuuh nih. baru baca bbrp karya tere liye
BalasHapusDuh jadi pgn baca cerita selanjutnya mba. Ditunggu kelanjutan resensi dari buku selanjutnya *eh 😁
BalasHapusAku suka banget dengan seri Tere Liye yang ini. Kalau dari segi genre, menurutku Tere Liye suka sekali bereksplorasi dan nggak membatasi diri pada satu genre, keren!
BalasHapusoh ttg remaja y mba aku lagi mau beli 1 paket hehehe tp pgn baca karya yg lainnya dulu deh hehehhe
BalasHapusOh beda lagi ya, kebanyakan bacanya pas yg roman, jadi males beli. Baru nyadar kalo ternyata dia eksplor terus 👍 Saya baca yg Negeri Para Bedebah, kental muatan politik dan ekonomi, minim cinta2an. Thanks reviewnya, jd pengen beli 😉
BalasHapus