Judul Buku :
Tongkat Ajaib Lolita #1 (A Magical Birthday Present)
Pengarang : Karla
M. Nashar
Penerbit :
Gramedia
Terbit : Januari 2010
Tebal : 184 hlm.
ISBN : 978-979-22-5253-8
Rating : 3/5
bintang
Baca via Scoop
Premium
Sinopsis:
Pernah
membayangkan bisa mendengar isi hati orang lain? Kedengerannya sih asyik, tapi
coba tanya Lolita. Pasti cewek itu bakal menggeleng keras-keras.
Sebagai
hadiah ulang tahun kelima belas, Lolita mendapat warisan tongkat kayu kecil
dari pohon Baobab berumur ribuan tahun, yang membuatnya bisa mendengar isi hati
orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Seketika hidup Lolita berubah.
Waktu gaulnya habis untuk membantu orang-orang tersebut. Ia pun dimusuhi kedua
sahabatnya yang menganggapnya nggak asyik lagi. Untung ada Dharma. Bersama
cowok sederhana itu, Lolita memulai pengalaman uniknya sebagai pemegang
kekuatan kelima dalam keluarga besar Brahmadiningrat.
Resensi Buku :
Lolita,
gadis berusia lima belas tahun diwarisi kekuatan kelima di keluarga besarnya.
Ia bisa mendengar suara hati orang yang gelisah dan membutuhkan bantuannya.
Lolita kini dijauhi teman-tema genknya; Charlotte dan Lili. Lili yang manja dan
tulalit, Charlotte yang galak dan jutek abis kini memusuhinya. Lolita tak punya
waktu lagi bareng sahabatnya karena kekuatannya justru membuatnya sering sakit
kepala saat Lolita mengabaikan suara hati itu.
Lolita
pernah mendadak demam di perpustakaan, dan membuatnya harus diantar pulang oleh
Dharma, cowok sederhana yang jenius di kelasnya. Dharma lah yang membantu
Lolita mengatasi masalah demi masalah saat ia membantu seseorang yang ia dengar
suara hatinya.
Suara
hati yang didengar Lolita membuatnya stress, pasalnya ia bisa mengetahui
seseorang berbohong di hadapannya, tahu siapa yang marah meski orang itu hanya
diam saja, bahkan ia bisa mendengar suara yang jauh sekali tempatnya. Suara-suara
hati itu memenuhi kepalanya, meminta tolong hingga jeritannya terasa nyata
sekali didengar oleh Lolita. Om Pandji yang dulunya mewarisi kekuatan itu
memberi pesan pada Lolita untuk mengikhlaskan hatinya agar kekuatan itu bisa ia
kendalikan dengan baik.
“Yang pasti, kamu harus bisa mengikhlaskan hati kamu dulu untuk menerimanya. Kalau sudah ikhlas, suara-suara itu otomatis berkurang. Kamu hanya akan mendengar suara dari mereka yang benar-benar membutuhkan pertolonganmu.”
“Maksud Oom?
“Kamu ingat kan, kamu punya kewajiban menolong mereka yang membutuhkan pertolonganmu? Waktu suara-suara itu berkurang, yang tertinggal hanya suara mereka yang membutuhkanmu. Nah, mereka itu yang wajib kamu tolong.” (hlm. 62)
Sebuah
masalah terjadi di depan Lolita, masalah pertama tentang teman sebangkunya yang
bernama Ina. Gadis itu menghilang dari rumahnya. Jeritan suara hati Ina
terdengar di kepala Lolita. Lolita pun segera mencarinya meski harus menembus
hujan deras ditemani Dharma yang tidak tahu bahwa Lolita punya kekuatan aneh
bisa mendengar suara. Ina ditemukan berniat ingin bunuh diri di sebuah bangunan
tua di lantai paling atas karena kedua orangtuanya sering bertengkar. Beruntung
Ina akhirnya mau mengurungkan niatnya, mereka pun menjadi sahabat.
“Memang nggak gampang mengubah sikap mereka biar nggak ribut setiap hari. Tapi setidaknya mereka jadi tahu sikap mereka selama ini menyakiti Ina.” (Lolita, hlm. 133)
“Kita memang nggak selalu bisa mengubah sikap orang agar mengikuti apa yang kita mau. Tapi setidaknya kita bisa mengikuti cara pandang kita terhadap orang itu. Kalau selama ini Ina selalu berpikir pertengkaran orangtua Ina yang membuat Ina nggak bahagia, mulai sekarang Ina harus mengubahnya. Ina tetap bisa bahagia meskipun orang tua Ina bersikap begitu. Kebahagiaan adalah hak setiap orang. Nggak seorang pun bisa merampas kebahagiaan Ina, sekalipun itu orangtua Ina.” (Dharma, hlm. 133)
Ada
lagi kasus yang harus ditangani Lolita. Kasus pelik tentang cinta yang tak
direstui yang membuat ia harus segera mengambil tindakan, jika tidak masa depan
dua orang yang akan dibantunya itu akan mengenaskan. Bersama Dharma, Lolita
menyelesaikan misinya dengan sukses, meski ia harus berbohong tentang status
hubungannya dengan Dharma. Lolita hanya menganggap Dharma seorang teman, bukan
kekasih. Namun Dharma memiliki rasa yang berbeda pada Lolita. Akankah Dharma
berhasil memenangkan hati Lolita?
Baca juga : Resensi Buku Love, Hate & Hocus Pocus by Karla M. Nashar
***
Novel
Tongkat Ajaib Lolita : A Magical Birthday Present ini merupakan seri
pertama novel Tongkat Ajaib Lolita karya Karla M. Nashar. Novel kedua
dan ketiga seingat saya sudah pernah saya baca dan ulas, namun novel pertama
seri ini baru kali ini saya temukan. Soalnya susah banget dapet novel pertama
yang versi bookpaper. Eh pas lihat di Scoop Premium ada diskon jadi deh saya
beli. Ternyata novelnya sama serunya dengan buku kedua dan ketiga.
Dalam
novel pertama ini, Karla M. Nashar lebih banyak cerita tentang Lolita yang
harus berdamai dengan kekuatan yang diwariskan keluarga Brahmadiningrat.
Kekuatan ajaib ini tidak sembarang orang bisa memperolehnya. Kekuatan yang yang
berasal dari kisah kakek tua dan pohon Baobab.
Baca juga : Resensi Buku : My Dearest Frog Prince (Tongkat Ajaib Lolita #2) - Karla M. Nashar
Saya
kok penasaran ya, apa penulisnya juga seorang indigo? Pasalnya, novel ini
mengindikasikan hal itu. Misalnya kelima kekuatan yang diwariskan adalah bisa melihat
hantu, menyembuhkan orang sakit, mendapat gambaran masa depan, dll. Setahu saya
orang indigo yang mendapatkan kekuatan aneh itu memang sering diturunkan dari
generasi sebelumnya. Indigo bisa disembuhkan, itu yang disebut oleh Om Pandji
dengan mengikhlaskan kekuatan itu agar bisa dikendalikan, atau bahkan jika
ingin menutupnya juga bisa. Tapi kalau di novel ini ceritanya Lolita tetap
harus menerima kekuatan itu karena ia keturunan kelima yang wajib mewarisinya.
Kadang
ngeri juga sih ngebayangin ada orang yang bisa melihat hal-hal gaib begitu,
tapi di dunia ini memang ada. Kalau Karla M. Nashar membuat kisahnya menjadi
terasa nyata ya mungkin karena ia observasi juga kali ya dari pengalamannya
atau nanya ke orang yang pernah ngalami.
Baca juga : Resensi Buku : Happily Ever After (Tongkat Ajaib Lolita #3) - Karla M. Nashar
Di
novel ini ada kisah bullying juga yang dilakukan Charlotte pada Dharma. Saya
jadi mikir kalau bullying dalam bentuk verbal seringkali dilakukan di
kalangan anak-anak meski kadarnya tergantung ketahanan diri si anaknya juga.
Ada bullying yang terjadi karena strata sosial yang tidak sepadan, iri
dengan pencapaian hidup, rasa frustasi yang meluap jadi playing victim, dll.
Ya, semuanya bisa saja terjadi di dunia remaja.
Pada
dasarnya anak-anak meniru apa yang ada di dunia sekitarnya, jika orang dewasa
ada yang melakukan hal buruk ya kemungkinan anak-anak meniru perilaku bullying
pasti ada. Solusinya dicuekin aja. Seperti kata Dharma pada Ina, “Kebahagiaan
adalah hal setiap orang. Nggak ada seorang pun yang dapat merampas kebahagiaan
kamu.”
Kisah
cinta ala remaja juga muncul di novel Tongkat Ajaib Lolita : A Magical
Birthday Present ini. Dharma yang jatuh cinta dengan Lolita, maupun Lolita
yang kagum dengan seseorang(bukan Dharma). Ya, kisah cinta monyet ala anak
remaja gitu deh. Pas Lolita dan Dharma menyelesaikan masalah terasa cepat dan
terburu-buru, tapi seru endingnya. Overall, 3 bintang untuk novel
remaja ini.
jadi kepingin baca nih novel ...
BalasHapus