Judul Buku: Finding My Bread
Penulis: Song Seong-rye
Penerbit: Penebit POP (Imprint KPG)
Terbit : Cetakan Pertama, 2022
Tebal : 183 halaman
ISBN : 9786024818432
Genre buku : buku motivasi dan pengembangan diri
Rating buku : 5 🌟
Harga buku : Rp 120.000
Sinopsis Buku Finding My Bread :
Sunny memilih pekerjaan impiannya. Ia alergi terigu, tapi membuat toko roti bebas gluten. Alasannya agar bisa makan roti sepuasnya. Namun, kisah Sunny malah seperti roller coaster. Menanjak, menikung, naik turun, dan bikin cemas setengah mati.
Ada hari-hari saat Sunny mempertanyakan kemampuannya dan kehilangan kepercayaan diri.
Biar begitu, Sunny tetap bertahan karena pekerjaan itulah yang paling ia cintai. Ini adalah kisah nyata yang realistis tentang menjalankan bisnis sesuai passion.
Testimoni Buku Finding My Bread :
“A dream job is still a job. Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa menemukan dan bekerja sesuai passion adalah kunci sukses dan bahagia, padahal setiap pekerjaan pasti ada suka dukanya. Buku ini menceritakannya dengan sangat baik dan kaya rasa: dari bahagia, semangat, sampai haru biru. Rasanya benar-benar seperti bertamu lalu disuguhi roti buatan sang tuan rumah. Patut dibaca semua yang sedang berjuang mencapai mimpi dan mempertahankannya.”
Puty Puar, Ilustrator & Inisiator “Buibu Baca Buku”
"Buku ini berulang kali bilang: Cintailah pekerjaanmu dan yakinilah bisnismu! Wajib dibaca bagi kaum maju-mundur-cantik untuk SEGERA eksekusi rencana bisnisnya."
Ade Sri Ishak (@irseda), Founder Goodiebake Gluten-Free Cakery yang intoleran terigu seperti Sunny
"Membaca kisah Sunny menggambarkan bahwa di dalam passion bukan hanya ada hal yang menyenangkan, tapi juga tantangan, kekhawatiran, dan berbagai macam rasa, serta perjuangan untuk memenuhi passion kita. Di sisi lain, resep-resep di buku ini sangat memberi harapan bahwa hidup sehat juga bisa sejalan dengan terus makan enak dan bahagia."
Saskhya Aulia Prima, M. Psi., Psikolog Co-founder & Psikolog @tigagenerasi
❤❤❤
Review Buku Finding My Bread by Song Seong-rye :
Song seong-rye putus asa karena sering berpindah pekerjaan dan berganti impian. Sejak kecil, ia ingin menjadi seniman, artis/entertainer, namun impiannya gagal karena keluarganya bangkrut.
la memulai bisnis fashion di Amerika, namun harus berhenti karena rumahnya disita bank. Lalu, ia memutuskan pindah ke Korea dan mulai hidup baru.
Di Korea, ia berjuang untuk membangun bisnis roti tanpa gluten yang membantu banyak orang agar hidup lebih sehat. Kini, ia mempertanyakan apakah menghasilkan uang bisa sejalan dengan hobi? Ataukah ia harus memilih salah satunya?
Buku motivasi yang bagus dan bikin aku terharu. Aku jadi ikut merasakan keresahan Seong-rye yang ingin memperjuangkan impiannya, meskipun harus jatuh bangun dan menangis dalam proses meraih impian itu.
Alasan mengapa aku bisa melihat diriku sendiri sebagai sosok yang cantik, dan merasa paling bahagia dan cemerlang setiap harinya adalah karena aku melakukan pekerjaan yang aku sukai. (Hlm. 57)
Song Seong-rye menekuni bisnis toko roti tanpa gluten selama 3 tahun. Selama setengah tahun pertama, ia hanya ditemani 1 karyawan yang membantunya mengurus toko. la libur sehari saja setiap Senin, dan menghabiskan banyak. waktunya untuk membuat adonan roti dan memanggangnya.
Ada masa di mana ia bertanya apakah bisnis ini akan bertahan dan membuatnya bahagia? Namun, pertanyaan itu terhempas seiring berjalannya waktu.
la memilih menghipnotis dirinya sendiri agar terus bertahan di saat ada masalah apapun. Baginya, ia harus menjaga suhu emosi dirinya tetap tenang di dalam situasi apapun. Apalagi, bisnis baking berhubungan dengan suasana hati pembuat rotinya.
Saat membaca buku Finding My Bread karya Song Seong-rye ini, aku jadi bertanya-tanya apakah bisnis berjalan lancar karena kita berusaha keras, atau ada faktor keberuntungan?
Song Seong-rye jelas telah berusaha keras hingga ia menghabiskan sebanyak apapun waktu dan tenaga untuk mewujudkan toko roti impiannya. Salut dengan kerja kerasnya yang tak kenal menyerah.
Mengejar impian sendiri ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ya, itulah yang dirasakan oleh Song Seong-rye saat membangun Sunny Bread. Kadang ia harus berusaha menyeimbangkan emosi dan fisik yang kelelahan karena bekerja penuh di toko roti miliknya.
Sampah emosi juga ikut menumpuk dan membuatnya sempat depresi. Selain hidup yang kurang seimbang, masa mudanya hilang begitu saja karena prinsip hidup yang terlalu ekstrim, seperti diet ketat dan terlalu menghawatirkan hal-hal perfeksionis.
Well... meskipun kini Song Seong-rye tak lagi sepenuhnya membuat roti sendiri karena sudah ada tenaga karyawan lainnya, namun ia masih bahagia membuat bisnis roti ini berkembang.
Setiap kali adonan roti mengembang sesuai dengan resep, ia merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan hidup.
Sunny Bread tumbuh karena kasih sayang dan ketulusan yang terpancar melalui adonan roti buatannya. Perlahan tapi pasti, ia mulai menata kembali hidup agar seimbang.
Baca kisah Sunny Bread, saya jadi ingin menemukan 'roti' favorit saya sendiri. Membuat adonan dan menciptakan hidup yang lebih seimbang. Punya impian bukan berarti merusak diri sendiri dengan sikap perfeksionis, karena menjalani impian seharusnya bisa dinikmati, bukan membuat diri sendiri menjadi muram karenanya.
❤❤❤
Kutipan Buku Finding My Bread Karya Song Seong-rye :
Kita tidak boleh goyah karena komentar orang lain. Kita sendiri saja sudah sering goyah akibat kekhawatiran kita, karena itulah teman yang mau mendukung dan menyemangati di samping kita adalah yang terbaik. (Hlm. 81)
Di masa ini aku banyak bermimpi, mewujudkannya, dan membuat mimpi yang lain lagi. Aku merasa lebih baik dan bersemangat dengan memaksimalkan masa mudaku. Aku hanya perlu mengembangkan diriku dengan semangat dan pikiran yang hebat. (Hlm. 159)
Sejauh ini pun saya masih berusaha membuat hidup lebih memiliki makna dari berbagai sisi; keluarga, kesukaan/hobi, pekerjaan, pertemanan, bahkan spiritual. Singkatnya, masih mencari kebahagiaan dan ketenangan hidup. Walau sekeras apa pun berusaha, jika datangnya dari hati, semua lelah akan terlewati dengan ringan.
BalasHapus