Judul : Peternakan Terkutuk (Lucky Luke
#30)
Pengarang : C. Guylouis, dkk
Art : Morris with M. Janvier
Alih Bahasa : Fandi Achmad Shofwan
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 46 hlm.
Terbit : Cetakan ke-1, September 2010
ISBN : 978-979-27-5305-9
Lucky Luke seorang koboi berkuda yang menembak lebih cepat dari
bayangannya. Ia memiliki reputasi bagus dalam menyelesaikan kasus misterius
yang ada di sekitarnya. Buku ini adalah seri ke-30 dari 44 judul yang telah
diterbitkan Elex Media. Ada empat cerita yang melibatkan Lucky Luke yaitu : Peternakan
Terkutuk, Sang Peramal, Sang Pemahat, dan Penemuan.
Peternakan terkutuk mengisahkan keanehan yang terjadi di sebuah
kota. Tiba-tiba minyak menyembur di sebuah desa kecil di Whitney. Bau gas
beracun langsung menyebar dan membuat mual penduduk kota bahkan hampir ke
seluruh wilayah. Miss Bluemarket membawa sapi-sapinya untuk pindah ke kota
lain. Di Smithville, ia membeli sebuah rumah tua yang ternyata angker. Lucky
Luke berniat membantu Miss Bluemarket memeriksa keanehan di dalam rumahnya. (hlm.
6)
Banyak jebakan misteri yang
sengaja dibuat seseorang untuk menakuti pemilik rumah seperti ranjang yang
ditarik ke atas, mata bisson bercahaya, suara berderak, suara mengerikan,
hingga hidung bisson berasap. Lucky Luke pun berusaha memburu penjahat itu. (hlm.
13)
Dalam Sang Peramal, Lucky Luke berurusan dengan seorang peramal palsu bernama
Madam Irma. Ia harus membongkar trik peramal untuk menghalangi rencananya merampok
bank. Direktur bank itu dikelabui. Menurut Madam Irma, ia akan bertemu dengan
wanita yang ia cintai pukul 11 siang, sehingga ia menutup bank lebih awal.
(hlm. 15)
Lucky Luke berencana menggagalkan aksi perampok bank |
Karena bank tutup, Lucky Luke
menunggu bank itu buka. Saat menunggu, ia melihat bank dibom. Esoknya, Direktur
segera menukar brankas dengan kotak sepatu untuk tempat menyimpan uang. Namun,
penjahatnya menyusun siasat lain. Dapatkah Lucky Luke menyelesaikan kasus ini?
Dalam
Sang Pemahat, Lucky Luke diminta menjadi icon sebuah kota mati yang sunyi. Ia
akan dibuatkan patung oleh seorang pemahat profesional bernama Michelangelo Jr.
Seorang politisi ingin dirinyalah yang dijadikan icon kota. Politisi itu
menculik Michel dan memaksanya membuat patung. Padahal Lucky Luke sedang
berpose memegang tembakan tanpa bergerak sedikit pun, meski panas terik
matahari membakar tubuhnya.
“Benar-benar ironi. Orang yang paling cepat menjadi orang yang paling
nggak bergerak.” (hlm. 31)
Michel membuat trik untuk
menakut-nakuti penjahat yang menculiknya. Ia membuat patung Lucky Luke yang
sama persis dengan aslinya. Hingga si penjahat kabur mendadak. Tapi, siapakah
yang akan dijadikan icon kota itu nantinya?
Dalam
Penemuan, Lucky Luke membantu
Clement, seorang penebang kayu yang terpaksa membuat saluran air agar kayu yang
ditebangnya mudah diangkut. Semua berawal, saat Butterfield memonopoli
perdagangan kayu. Dia memborong seluruh hutan tetangga dan memaksakan harga
pada para pemilik penggergajian. Dia berniat menutup semua tempat penggergajian
yang ada dan mengharuskan pemiliknya menjual dengan harga yang sangat rendah.
(hlm. 38)
“Sistem pengereman ini akan memperlambat laju kayu. Aku sudah tiga kali
mengubah sudut kemiringan saluran air sehingga kayunya bisa jatuh dengan
sempurna ke kolam.” (hlm. 43)
Clement
sudah enam kali membuat saluran air, tapi selalu gagal. Padahal teori dan
hitungannya sudah tepat. Ternyata Butterfield yang telah menggagalkan
penemuannya selama ini. Dapatkah Lucky Luke mengacaukan rencana Butterfield?
***
Ini pertama kalinya saya baca
kisah Lucky Luke. Dari keempat cerita Lucky Luke, saya paling suka penemuan dan
sang pemahat. Kisahnya bikin banyak mikir, apalagi ternyata saluran air dalam
cerita penemuan benar-benar ada di daerah Nevada. Saluran air itu bisa mencapai
24 km dalam waktu 11 menit. Sebuah penemuan keren yang hanya bisa dilakukan
oleh orang yang cerdas. Di cerita ini bisa dilihat cara Clement membuat saluran
airnya, cara mengatur sudut kemiringan, hingga cara mengatur mengurangi laju air
di hulu.
Untuk pemahat, saya penasaran
dengan cara Michelangelo memilih batu dan memahatnya. Hasil karyanya telah
dikenal dunia, dan sampai sekarang hasil pahatannya tetap berdiri kokoh tanpa
berubah bentuk. Padahal medan pembuatan batu itu juga tidak mudah dilewati. Ada juga celetukan-celetukan Jolly,
kuda Lucky Luke. Ia sering melucu dan kadang bijak juga di akhir cerita.
Seperti ini misalnya :
“Pemburu tanpa kuda, bukan pemburu sejati. Yang paling menggelikan
adalah pemburu yang cuma bisa duduk penyaksikan mangsanya kabur!”(hlm. 11)
“Luar biasa! Mereka masuk rumah, tanpa menyeka kaki dulu!”(hlm. 11)
“Jangan terlalu sentimentil! Nanti kita bisa selamanya di sini! Karena
aku juga sudah merasa akrab dengan ketiga anak ‘besar’ itu!”(hlm. 14)
“Aku kehabisan sebagian masa mudaku gara-gara menunggu.”(hlm. 15)
“Keberuntungan cuma untuk orang pemberani.” (hlm. 23)
Btw, tokoh koboi dalam buku ini
mengingatkan saya pada Sheriff Kelly, kartun tv yang taglinenya selalu
menyebutkan “Aku sheriff yang terhebat di
barat.” Dan sampai sekarang saya masih penasaran definisi “di barat” itu di
daerah mana. Karena sepertinya daerah yang digambarkan di dalam Lucky Luke dan
Sheriff Kelly ini sama, daerah gurun dengan tebing yang sangat tandus. Overall, 4 bintang untuk kisah Lucky
Luke. ;)
saya malah belum pernah baca...
BalasHapusseru ternyata ya...
Iya, seruu. Pengalaman si koboi selama menempuh perjalanan. :D
Hapus