Judul : Mencari Jejak (Sapta Siaga #4)
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan ketujuh, Mei 2012
Tebal : 152 hlm.
ISBN : 978-979-22-7451-6
Susie dan teman-temannya
mendirikan Panca Petualang untuk menyaingi Sapta Siaga. Susie berhasil
mengelabui Jack, bahwa di Lumbung Tigger akan diadakan pertemuan para penjahat.
Meski Peter tidak mempercayai kata-kata Susie, tapi Jack mengajak George ke
Lumbung Tigger. Kebetulan memang ada tiga penjahat yang sedang merundingkan
rencana perampokan! Susie memang hanya mengada-ada. Kebetulan kata-katanya itu
ada betulnya, yang sama sekali tidak diketahui oleh Susie sendiri.
Saat Jack mengendap-endap pergi
ke pintu untuk mendengarkan, ia jatuh ke
dalam lemari karena bersandar pada daun pintu yang ternganga sedikit. Lalu
George yang bersembunyi di perapian akhirnya keluar, mencari Jack dengan cara
menyebutkan kata sandi Sapta Siaga yaitu Bonzo Bandel. Siapa sangka ternyata
ketiga penjahat itu masih di sana dan mengira George adalah orang suruhan yang
dikirim oleh Bonzo Bandel untuk bertukar informasi rahasia. Ada seorang
penjahat bernama Zeb yang menyerahkan sepucuk surat pada George. Sembari
bertanya di mana Bonzo Bandel berada, apakah di Dalling atau Hammond.
Ada lagi kata-kata yang didengar
oleh Jack, seperti membongkar dan memuat, lalu simpangan. Diucapkan
berkali-kali. Keduanya akhirnya berkesimpulan untuk mengatakan kasus penemuan
itu pada rekannya di Sapta Siaga. Kasus ini menguak sebuah misteri perampokan
batu bara yang melibatkan orang kereta api di sebuah stasiun. Dalam keadaan
kabut yang turun tebal, perampokan dilakukan dengan lihai. Akankah Sapta Siaga
berhasil menggagalkan misi perampok itu?
***
Sapta
Siaga seri ke-4 ini bertema perampokan di sebuah stasiun kereta yang melibatkan
orang dalam. Awal mengikuti kisah Jack dan George yang pergi ke Lumbung Tigger,
suasana kelam mencekam. Apalagi gambaran lumbung padi yang ternyata sudah tidak
dipakai lagi, lebih mirip seperti tempat kumuh yang sepi. Pantas digunakan
untuk pertemuan rahasia. Cover buku ini sudah mengisyaratkan keadaan yang
terjadi saat Jack dan George ada di Lumbung Tigger.
Paling
menyebalkan saat Susie membuat kegaduhan dengan lagaknya yang sok misterius
membuat rapat palsunya berjalan seakan benar-benar nyata. Susie bisa mengelabui
Jack, bahkan membuat anak itu mau keluar rumah menuju Lumbung Tigger di malam
hari. Jack bahkan tidak merasa curiga terhadap Susie. Yang saya bingungkan, ada
satu anggota Panca Petualang yang bernama Jeff, apakah Jeff ini adalah Jeff di
seri ke 3? Atau Jeff orang yang berbeda? Tak ada penjelasan lebih detail.
Saat saya membaca seri ini, saya
baru tahu kenapa sebuah kata sandi perlu dimiliki oleh grup detektif. Karena
dalam suasana genting seperti yang dialami oleh Jack dan George di Lumbung
Tigger yang gelap dan serba menakutkan, hanya kata sandi yang membedakan lawan
dan kawan. Sebelum ini, di tiga buku lainnya kata sandi tidak terlalu banyak
berarti karena lebih sering dipakai saat masuk ke ruang rapat di rumah Peter.
Misteri
yang paling menegangkan saat si penjahat ternyata berbicara langsung dengan
Peter. Bahkan menunjukkan beberapa istilah dan keadaan di dalam stasiun. Saat
membekuk penjahat, anak-anak menggunakan cara yang paling aman yaitu
menghubungi polisi. Tapi mengingat bagaimana cara menyelesaikan kasus ini,
rasanya saya akan selalu kagum dengan cara Enid membuat misteri ini tetap
terjaga sampai akhir. Twist ending-nya
tetap terasa, dengan ketegangan yang selapis-selapis dikupas hingga kode
terakhir terpecahkan. Overall, 5
bintang untuk kisah ini. ;)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^