Judul : Balada Penyanyi Cilik (Seri Ayo Sekolah)
Penulis : Gola Gong dan Tias Tatanka
Penerbit : Zikrul Kids
Terbit : Juni 2010
Tebal : 112 halm
ISBN : 978-979-063-592-0
Rating : 3/5
Sinopsis Buku :
Kisah persahabatan Yadi dan Wahyu, yang mengamen sepulang
sekolah. Mereka melakukan itu untuk mencari tambahan biaya sekolah. Juga untuk
biaya piknik ke Ancol saat liburan sekolah. Kehidupan Yadi mulai berubah ketika
berkenalan dengan Mas Dadi. Mas Dadi yang seorang pejaat itu tertarik dengan
suara Yadi yang merdu. Ia mengajak Yadi mengikuti lomba menyanyi untuk mewakili
daerahnya dalam Porseni tingkat provinsi. Persoalan timbul ketika ibu Yadi
sakit dan Wahyu tidak bisa meneruskan sekolah ke tingkat SMP, karena masalah
biaya. Yadi terpanggil untuk membantu sahabatnya. Bagaimana kehidupan Yadi dan
Wahyu selanjutnya? Jawabannya bisa ditemukan dalam novel anak yang penuh
inspirasi ini.
Resensi Buku :
Dalam novel anak ini, penulis berkisah tentang perjuangan
Yadi dan Wahyu untuk melanjutkan sekolahnya. Seri Ayo Sekolah yang diterbitkan
oleh Zikrul Kids ini memang mengusung tema yang memikat. Awalnya saya kurang
tertarik saat lihat covernya, tapi adik saya mengambil buku ini dan ingin
membelinya. Setelah saya baca, ternyata isinya inspiratif lho. Pembaca diajak
untuk menyukai membaca karena membaca jendela dunia. Yadi yang suka membaca
sering diledek oleh Wahyu, namun Yadi tetap suka membaca karena membuatnya jadi
tahu bahwa belajar dan bersekolah bisa membuatnya pintar. Yadi juga suka
membaca karena ia bisa mendapat inspirasi untuk menulis lirik lagu dan membuat
lagunya sendiri. Yadi dan Wahyu bersahabat, mereka tetanggaan. Yadi suka
menyanyi, dan ia lebih senang jika Wahyu mengganti kata “ngamen” dengan “show”
karena baginya, show lebih keren. Bus adalah panggung untuknya. Itu pun setelah
ibu mengijinkan ia untuk pergi mengamen dengan Wahyu, biasanya dia hanya ngamen
di perempatan, tapi karena ingin mengumpulkan uang lebih banyak, ia pun
menerima ajakan Wahyu untuk ngamen di bis.
Suatu hari nasibnya berubah karena ia bertemu dengan Mas
Didi. Ternyata ia adalah petinggi sebuah instansi yang menawarinya ikut Porseni.
Bagaimana kelanjutan kisah Yadi? Bisakah ia memenangkan perlombaan tersebut?
Di novel ini, saya suka karakter Yadi yang tetap patuh pada
ibunya, saya suka. Dia teguh pada janjinya dan tetap berusaha pulang tepat
waktu dan rajin shalat. Komunikasi yang dijalin antara ibu dan Yadi juga berjalan
lancar dan bisa ditiru oleh orang tua. Apalagi jika orang tua seperti Ibu Yadi
mau mendukung bakat anaknya. Anak juga diajak untuk kreatif, percaya diri, saling
berbagi, mau menabung dan berani mengejar cita-citanya.
Oiya, yang saya sayangkan, ada beberapa typo di buku ini.
Dan ada kejanggalan saat kedatangan Mas Didi ke rumah Yadi. Kenapa Mas Didi ga
ngajak ketemu di sekolah dulu ya? Dan kenapa ga ada guru yang mendampinginya
untuk bertemu dengan Yadi? Saya jadi serasa ngeliat orang asing yang tau-tau
dateng ke rumah, dan menawarkan bantuan. Kayak malaikat aja. :D Baiknya sih
diceritakan Mas Didi tetap mengikuti prosedur yang ada, seperti datang ke
sekolah menceritakan maksud kedatangannya, pihak sekolah lalu memanggil Yadi,
sekolah memberi surat pengantar pada orang tua, baru setelahnya Yadi diijinkan
orang tua, dia bisa segera latihan. Tapi itu yang saya sayangkan. Seperti Mas
Didi itu tau-tau dateng dan dia kok tau rumahnya dari mana ya, padahal ga ada
orang sekolah yang mendampingi? Apa saya yang kelewat pas bacanya? O_o
Overall, buku ini
rekomended untuk anak-anak usia 10-12 tahun karena kisahnya inspiratif! Baca
yuk! ;)
Walau ada yang janggal, tapi masih bisa dinikmati, mungkin bagi anak2 tidak akan terlalu kentaraya
BalasHapusiya,kalo anak-anak karena polos jadi oke2 aja kenalan dengan orang baru. :D kalo orang dewasa biasanya dipikir-pikir lagi, apalagi kalo ga kenal hehe
HapusCocok nih buat anak" apalagi jika hobi membaca :)
BalasHapussepertinya novelnya bagus :)
BalasHapus