Judul : School Girls (seri KKJP)
Penulis : Diandra Anindyanari
Terbit : Februari 2011 (cetakan ke-2)
ISBN : 978-602-96725-7-2
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Tebal : 138 halm
Rating : 3/5
Sinopsis :
Setelah diberitahu bahwa dirinya akan tinggal di Springtime,
Crystal Johnson merasa gembira. Ia mengira SpringTime, sekolah asrama khusus
untuk anak-anak perempuan itu adalah tempat mencari teman sebanyak-banyaknya,
bukan tempat belajar.
Di SpringTime, yang setiap kamarnya diberi nama-nama warna
seperti Red, Pink, Yellow, dll itu, Crystal bersahabat dengan Brandy dan Karen. Dia juga bertemu
Annabel di ketua kamar, Moira yang sombong dan pengiri, Naira dari Indonesia,
Carrie yang mudah sakit hati dan pendendam, dan banyak lagi.
Bersama mereka, Crystal mengalami banyak petualangan dan
kejadian aneh : menelusuri sebuah lorong rahasia yang ada di SpringTime, lalu
pertemuan dengan Pearl yang misterius. Ada juga peristiwa menyebalkan seperti saat
SpringTime kedatangan murid baru bernama Melanie, seorang gadis berambut pirang
yang bertingkah sok cantik dan sok kaya.
Pendeknya, siap-siap tersenyum dan terpingkal membaca School
Girls, dengan segudang adegan-adegan ‘bandel’ khas Crystal Jhonson. Tapi ini
bukan buku untuk anak-anak bandel kok, hehehe… School Girls adalah rangkaian
cerita seru tentang kejujuran, keberanian, serta arti persahabatan.
Resensi :
Crystal Johnson yang tinggal di sebuah rumah kecil di hutan
Black Wood. Gadis periang ini berusia 12 tahun. Crystal suka memanjat pohon
dekat rumahnya, ia dekat dengan Karen, teman baiknya yang sering ia ajak main
di pohon kesayangannya. Sejak ibu menyuruhnya untuk mempersiapkan sekolahnya di
SpringTime, Crystal belajar dengan giat setiap hari selama berminggu-minggu. Ia
ingin bisa membaca dan menulis sebelum masuk asrama di sekolah SpringTime.
SpringTime adalah sebuah sekolah khusus untuk anak-anak perempuan. Di sana,
Crystal berkenalan dengan banyak teman baru, dia ditempatkan di kelas satu,
asrama pink dan ruang santai pink.
Seperti yang sudah ia tahu, sekolah ini memberlakukan peraturan bagi setiap
siswanya. Jadi, setiap kali makan, mandi, dan bepergian, dia harus ijin kepada
ibu kepala sekolah, guru dan pengawas asrama. Selama di asrama SpringTime,
Crystal berkenalan dengan Brandy dan ternyata Karen teman baiknya pun
bersekolah juga di sana. Mereka ditempatkan di kelas yang sama, namun harus
ikut kelas tambahan juga karena pelajaran yang mereka harus pelajari sering
tertinggal jauh. Ketiga gadis itu harus belajar di kelas tambahan diajar oleh
Kepala Sekolah.
Banyak pelajaran berharga selama ketiganya bersekolah di
SpringTime, asrama yang menyenangkan dan seru karena kejadian unik dan lucu ada
di sana. Brandy yang usil, Karen yang baik berkenalan dengan Annabel, Marry,
Amy, Melanie, dll. Crystal bermasalah dengan Moira saat tau gadis itu melarikan
diri menyelinap keluar asrama di malam hari, untuk berhubungan dengan komplotan
pencuri dengan ketua ganknya yaitu Candice. Suatu hari Candice ditangkap
bersama teman-temannya di sebuah kamar rahasia, sayangnya ia berhasil lolos
karena wajahnya mirip dengan temannya. Berhasilkah polisi menangkap Candice?
Lalu bagaimana nasib Moira yang terlanjur masuk dalam salah satu anak yang
bersalah karena pencurian yang dilakukannya? Lalu siapa Pearl, si misterius
yang hanya bisa dilihat oleh Crystal?
Banyak kejadian unik dan lucu ala anak-anak asrama. Sepintas
saya membayangkan penulisnya menulis naskah ini karena ngefans dengan Harry Potter.
Mungkin karena ada kata-kata seperti lorong rahasia, komplotan pencuri, asrama
dengan tempat santai, lalu hantu di asrama. Tapi ternyata bayangan saya sedikit
pudar dengan konflik yang seru dan menegangkan. Penulisnya menuliskan
imajinasinya dengan seru dan khas anak-anak. Lucu dengan celetukan yang
menghibur, kadang ada pertengkaran juga seperti yang terjadi antara Moira dan
Brandy, tapi di balik segala hal yang terjadi di sekolah ini, menyimpan hikmah
bahwa kejujuran Crystal, keberaniannya menerobos kamar rahasia, dan
persahabatannya dengan teman-teman selama belajar di asrama layak diacungi
jempol. Bahwa meski kamu melakukan kesalahan, kamu tetap bisa mendapatkan tempat di hati teman-temanmu jika kamu mau memperbaiki diri.
Saya salut dengan penulisnya yang baru 10 tahun saat menulis
novel ini. Karena penulisnya berani untuk menyisipkan pesan kebaikan seperti
yang ada di halaman 119 saat rombongan dari sekolah SpringTime sedang makan di
restoran dekat asrama Moira, penulisnya menulis ini, “Bagi yang bukan perokok,
asap rokok memang tidak enak dan berbahaya.”
Label best seller dan karya pesertaterbaik AsmaNadia Fun Writing for Kids di cover buku
layak untuk disematkan pada novel ini. Covernya juga suka, ada hologram yang bikin
covernya jadi bling-bling, dan ilustrasi di dalam novel juga ada membuat saya
mudah membayangkan seperti apa anak-anak di SpringTime. Tiga bintang dari saya
untuk novel anak ini. ;)
Kisah remaja memang menghibur dengan oplah tingkah serta tutur kata mereka
BalasHapusCakep resensinya
Salam hangat dari Surabaya
Iya, Pakdhe. Cerita anak selalu seru dan bikin hari-hari jadi ceria :D Salam hangat juga dari Tegal :D
Hapus