Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Tuduhan Palsu - Enid Blyton

Judul Buku : Tuduhan Palsu (Sapta Siaga #9)
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan keenam, Mei 2012
Tebal : 144 hlm.
ISBN : 978-979-22-7732-6

Elizabeth kabur dari rumah bibinya karena dituduh mencuri uang gurunya. Ada informasi ia kabur ke desa neneknya. Tapi ia tak pernah muncul di rumah neneknya. Dan secara misterius berkali-kali makanan di rumah neneknya hilang. Diduga Elizabeth bersembunyi di sekitar situ. Sapta Siaga pun mulai beraksi.

Sedikit sekali informasi yang diperoleh Sapta Siaga tentang anak hilang itu. Anak itu bernama Elizabeth Mary Wilhelmina Sonning. Orangtuanya tinggal di luar negeri. Ia memiliki kakak yang tinggal di Prancis. Namun tak ada satu pun pakaian yang ia bawa saat pergi.
          “Banyak anak perempuan yang rambutnya ikal dan tebal serta berwarna gelap. Asal dia memakai blus lengan pendek, kita bisa mengenalinya dari bekas luka yang ada di lengannya. Tapi itu pasti disembunyikannya!” (hlm. 23) 
Sapta Siaga berusaha mencari jejak Elizabeth dengan mendatangi rumah neneknya, karena perkiraan Elizabeth akan datang ke sana. Sayang, neneknya pun menanti dengan cemas hingga jatuh sakit. Seorang pesuruh neneknya membantu Peter mendapatkan informasi tentang Elizabeth. Anak itu menyukai kuda, renang dan gemar berolahraga lain. Berbekal petunjuk baru itu Sapta Siaga mencari Elizabeth di beberapa istal kuda terdekat. Dari ketiga istal, tak ada satu pun yang mempekerjakan Elizabeth. Peter hampir tak percaya saat menemukan saputangan yang ia kira milik Elizabeth bersamaan dengan dilihatnya seorang anak lari dari istal kuda tempat mereka berkumpul.
“Saputangan, dan lihatlah – di sudutnya ada sulaman huruf dengan benang hijau. Huruf E! Tadi itu memang Elizabeth! Rupanya dia bersembunyi di dekat-dekat sini! Ayo– kita harus cepat-cepat mengejarnya!” (hlm. 82)
            Peter dan Janet justru bertemu dengan anak yang mencurigakan dan sinis. Namanya Tom. Ia irit bicara namun mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan Elizabeth yang mengaku kehabisan uang dan akan pergi ke Prancis menemui kakaknya. Sapta Siaga ingin membuktikan bahwa Elizabeth tetap ada di sekitar rumah neneknya.

Peter mengatur siasat berjaga di malam hari bersama ketiga temannya, termasuk Tom. Anak itu dan yang lain bersembunyi di balik semak dan ada pula yang di atas pohon. Dua orang polisi berpatroli, tapi baik polisi maupun anak-anak tidak menemukan jejak Elizabeth selain makanan dan minuman yang habis di dapur. Berarti Elizabeth tetap ke sana tapi jejaknya tak ditemukan.

Hingga suatu hari kakak Elizabeth datang ke rumah neneknya setelah dihubungi polisi. Lalu di mana sebenarnya anak hilang itu?

***

            Novel detektif ini sebenarnya ide utamanya sederhana, tentang mencari anak yang hilang. Dengan berbagai motif dan dugaan yang sudah diperoleh Peter, saya kira akan mudah baginya untuk menemukan anak hilang itu. Namun lagi-lagi Enid Blyton mengecoh pembaca dengan menyebarkan jebakan. Seperti saat mencari di Istal, pencarian Pam dan Barbara, juga saat anak-anak berusaha mencari petunjuk di rumah nenek Elizabeth.

            Di antara misteri yang muncul, ada pula hal konyol yang sering terjadi. Apa lagi kalau bukan keributan dengan Susie karena merusuh rapat Sapta Siaga dengan meneriakkan kata sandi mereka : SAUS REMPAH! Saya suka cara Peter bermain tebak-tebakan dengan Janet saat adiknya itu gagal mengingat kata sandi. Ia sampai bilang bahwa jika Janet gagal mengingat, adiknya tak diperbolehkan ikut rapat. Tapi tetap saja itu tidak mungkin, karena Janet kan bagian konsumsi yang mengurus kue dan minuman yang dihidangkan selama rapat. :p

Ada juga jebakan saat Pam dan Barbara mencari jejak Elizabeth di karavan. Sayangnya tidak ada yang ia temukan selain van yang kotor dan jorok. Saya suka cara Peter yang tak terduga saat menebak di mana Elizabeth berada dan bagaimana caranya menyelinap masuk ke rumah nenek. Kalau menurutku penyamaran Elizabeth kali ini berhasil mengecoh. Apalagi Peter sampai tidak bisa mengenali apakah Elizabeth ini pernah ia temui atau tidak. Well,  4 bintang untuk ceritanya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com