Judul : Spring – Heeled Jack (Jack si
Pelompat)
Pengarang : Philip Pullman
Penerbit : Gramedia
Terbit : September 2008
Tebal : 128 hlm.
ISBN : 978-979-22-4033-7
Jauh sebelum ada Batman dan
Superman, Jack si Pelompat telah membantu masyarakat membasmi kejahatan.
Rose, Lily, dan Ned lari dari
panti asuhan mereka. Tapi, bahaya terus mengintai mereka. Mulai dari Mack si
raja penjahat sampai Mr. Killjoy, kepala panti asuhan yang menginginkan liontin
warisan ibu ketiga anak malang itu.
Saat Rose, Lily, dan Ned benar-benar
terjepit, muncullah Jack si Pelompat!
***
Ini
novel anak kedua yang saya baca karya Philip Pullman. Sebelumnya saya membaca I was a Rat! yang ternyata lebih kompleks
dari novel ini. Novel ini terbilang tipis untuk ukuran anak-anak, selain itu
tokohnya pun tidak terlalu mendominasi. Awalnya saya kira Jack akan menjadi
sentral cerita, tapi ternyata ia hanyalah sesosok makhluk yang membantu
anak-anak itu. Tak diperlihatkan bagaimana Jack dalam keseharian ketika tidak
memakai topeng, seperti yang sering kita lihat di film Superman atau Batman.
Jack
di sini benar-benar hanya sebagai penyelesai masalah. Ia menampakkan diri di
halaman 16. Lalu muncul di hadapan Patty di halaman 43. Dan di halaman 73, ia
baru benar-benar beraksi. Sangat berbeda bila dibandingkan para super hero yang
kita kenal kan? Biasanya porsi kemunculan super hero lebih banyak. Namun di
sini baru setengah buku si Jack muncul lagi. Jadi di sini penulis lebih
menitikberatkan pada keberanian para anak-anak itu sendiri. Jack seperti
penjelmaan dari keberanian yang ditimbulkan dari keadaan terdesak. Ia hanya
muncul bila kondisi benar-benar kritis.
Digambarkan bahwa Rose bersaudara
mengalami masalah karena dikejar penjahat bernama Mack, ada pula kepala panti
asuhan yang jahat bernama Mr. Killjoy. Dari kejar-kejaran inilah kisah bergulir
hingga akhirnya menemukan akar masalah, dan penyelesaiannya. Dari novel ini
saya belajar bagaimana penulis mengembangkan cerita hingga membuat para
tokohnya tidak hanya sekadar tempelan saja. Setiap tokoh berperan hingga akhir
cerita, bahkan tokoh figuran seperti penjual pai dan pemain musik bersama monyetnya,
Patty, Jim Bowling, Filthy bahkan peri yang mengganggu Filthy.
Setting
novel ini ada di London era Victoria, di mana masa itu adalah masa paling kelam
karena banyak penjahat muncul. Kondisi perekonomian yang yang carut-marut
diawali oleh krisis yang terjadi di masyarakat. Bahkan, panti asuhan pun
menjadi tempat yang tidak aman untuk anak-anak terlantar. Penulis mampu
menggambarkan suasana di era Victoria ini, yang sangat mencekam. Hingga jalanan
sunyi sepi setiap malam. Sebagai novel anak, novel ini disajikan dengan
ilustrasi tokoh dan dialog seperti komik. Sehingga gambaran suasana lebih
terasa. 4 bintang untuk kisahnya.
aih, buku ini sudah lama di rak, tapi belum saya baca-baca. dari semua buku Philip Pullman, cuma ini yang tersisa. kepingin nyari yang I was a Rat. kalo judul lain kalo ga salah lebih berbau fantasi ya mbak? apa bener?
BalasHapusIya, adanya yang ini, mba. Buku2 Philip Pullman udah susah dicari. Terakhir baca I was a Rat juga pinjam di perpus, hehe. :D
HapusKalo judul lain kayaknya lebih ke dongeng, agak2 fantasi, mba.