Langsung ke konten utama

[Review Buku Anak] Dongeng Telepon


Buku anak ini terdiri dari kumpulan dongeng yang dikisahkan penulisnya. Dongeng-dongeng aneh dan absurd ini membawa pesan kebaikan. 


"Jangan lupa, Ayah, satu dongeng setiap malam.”


Buku Dongeng Telepon berkisah tentang seorang lelaki bernama Tuan Bianchi yang selalu menelepon anaknya untuk menceritakan dongeng melalui telepon umum. 


Setiap koin yang dimasukkan ke dalam kotak telepon umum akan membawanya terhubung dengan sang anak. 


Sebagai ayah yang baik, Tuan Bianchi memenuhi permintaan untuk mengisahkan dongeng setiap malam. 


Setiap malam, saat berkeliling Italia untuk menjual obat-obatan, tuan Bianchi akan pergi menuju telepon umum untuk mengisahkan dongeng kepada anak gadisnya.


Dongeng yang dikisahkan oleh Tuan Bianchi sangat unik, ajaib, aneh, lucu, tetapi sekaligus mencerdaskan pikiran dan menghangatkan hati. Dongeng-dongeng itu terkumpul dalam buku ini.


Anak-anak yang mendengar orang tuanya membacakan dongeng ini akan senang. Mereka bisa membayangkan visualisasi kisah dongeng yang diceritakan Tuan Bianchi. 


Imajinasi anak-anak akan dibawa mengelilingi dunia, tempat di mana cerita-cerita dongeng anak ini bermula. 


Gianni Rodari adalah penulis cerita anak paling penting di Italia, yang mengubah wajah pendidikan pada zamannya dan meraih penghargaan Hans Christian Andersen pada 1970.


Dongeng anak yang ditulis sebenarnya adalah refleksi dari kejadian di masa lalu ketika penulis mengalami kehilangan keluarga dan sahabat saat dunia sedang mengalami Perang Dunia II. 


Saat itu, penulis kehilangan banyak orang tercinta akibat perang yag berlangsung sangat lama. 


Ia membayangkan bagaimana jika tragedi itu justru dikisahkan melalui dongeng. Anak-anak akan belajar kebijaksanaan untuk melihat dunia lebih luas dan tanpa peperangan. 


Dongeng favoritku adalah kisah hidung yang kabur. Hidung itu kabur dari tuannya dan pergi ke dermaga. Tuannya mengejarnya hingga ke dermaga, ia mengira hidung itu telah pindah ke kapal. 


Bagaimana jika ia tak memiliki hidung lagi? Wajahnya akan tampak datar dan tak memiliki hidung. 


Hidung itu justru sangat usil dan membuat tuannya terhenyak. Pasalnya, alasan si hidung kabur sebenarnya adalah karena tuannya suka mengupil dan tidak membersihkan kukunya. Hahaha


Ada juga dongeng berjudul Selimut Tentara yang mengisahkan tentang anak-anak yang ingin berlindung di balik selimut tentara. 


Seorang peri menenun selimut yang besar agar semua anak yang kedinginan bisa terlindungi dari bahaya. Selimut ini membuat anak-anak merasa aman. 


Selimut Tentara ini membuat aku teringat dengan alasan penulis mengisahkan dongeng-dongeng dalam buku ini. Selimut tentara terasa hangat saat tentara bisa melindungi orang yang mereka sayangi. 


Dalam kisah Selimut Tentara, selimut itu digunakan oleh seorang anak karena ayahnya bertugas di medan perang. 


Perang membawa banyak perubahan dalam hidup manusia. Tapi yang paling terasa adalah banyak orang yang meninggal dan menyisakan kesedihan bagi keluarga dan teman-temannya. 


Dongeng Selimut Tentara terasa menghangatkan hati, meski medan perang yang keras membuat orang-orang berjuang untuk bertahan hidup. 


Sebagian besar kisah dalam buku Dongeng Telepon terasa sangat absurd. Bahkan bikin ketawa dan seketika langsung bilang, "hah, cerita apa ini?" Hahaha. 


Soalnya, saking banyaknya kejadian aneh, aku jadi mikir kalau cara penulis berkreasi dengan kata-kata dan menciptakan imajinasi benar-benar di luar nalar. Seperti cara berpikir anak-anak yang absurd. Penulis memahami jiwa anak-anak memang tulus dan murni. Hehe


Saking absurd alur ceritanya, aku terkesan dengan cara penulis mengubah tragedi menjadi komedi. 


Well... Suatu tindakan yang sulit dilakukan oleh orang lain, tapi bagi penulis, ia sudah berdamai dengan keadaannya sendiri. Jadi baginya menertawakan tragedi justru membuatnya bahagia.


Buku dongeng telepon cocok untuk anak-anak dan orang dewasa juga lho. 


Yuk baca juga! 


Rating buku : 5 🌟


Judul : Dongeng Telepon

Penulis : Gianni Rodari

Penerbit : Noura Books

Terbit : 2024

Tebal : 260 halaman

ISBN : 9786238094455

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com

[Resensi Buku] Kado Terbaik - J.S. Khairen

Judul buku : Kado Terbaik Penulis : J. S. Khairen Penerbit : Grasindo Terbit : Cetakan pertama, 2022 Tebal : 260 halaman  ISBN : 978-602-0529-332 Genre : novel remaja Rating : 5 🌟 Harga buku : Rp 89.000 Download Ebook Kado Terbaik J.S. Khairen di aplikasi Gramedia Digital Beli buku di Gramedia.com atau Shopee ❤❤❤

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)