Penulis
: Muhammad Fathi Mas’ad
Penerjemah
: Irwan Raihan
Penerbit
: Al Qowam
Tebal
: 256 halaman
Terbit
: Juni 2013 M/Sya’ban 1434 H
Menelusuri
Jejak Ummahatul Mukminin : Barometer Ibu Islami
Potret keseharian Rasulullah SAW
bersama istri-istrinya juga pada shahabat dan shahabiyah adalah tafsir hidup
dari Al Qur’an yang kita baca setiap hari. Lewat perilaku santun yang diberikan
oleh Rasulullah, kita bisa mengimplementasikan apa yang ada dalam Al Qur’an
untuk dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Istri-istri Nabi adalah yang
terbaik di antara para perempuan, karena mereka hidup di dalam asuhan Rasul
yang mulia dan karena mereka dididik berlandaskan wahyu ilahi yang turun ke
sanubari Nabi.
“Nabi
itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan
istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” (Q.S. Al Ahzab ayat 36)
Al
zaujah atau istri adalah potret ketentraman, kedamaian, keharmonisan cinta
dan kasih sayang yang terangkum dalam sesosok perempuan. Istri menjadi pelipur
hati bagi suami, pun begitu, menjadi sahabat yang selalu siap sedia membantu
kemajuan suaminya dalam urusan dunia maupun untuk menggapai akhirat. Begitu
pula yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah, menjalani kehidupannya
dengan beragam problematika bersama para istri-istrinya, sebelum masa kenabian,
hingga akhir hayat.
Terlampau banyak fitnah yang akan
dialami para ibu dan istri bila tidak siap menjalani kehidupan yang penuh liku.
Sebagaimana para istri nabi yang selalu siap melayani, muslimah juga seyogyanya
mampu membangun kehidupan Islami yang ia bangun dengan suaminya nanti. Dengan
bekal ilmu, pemahaman dari Al Qur’an dan kisah yang ada dari teladan para istri
Rasulullah, para Ummahatul Mukminin, maka kelak akan lahir generasi Rabbani.
Melahirkan cinta yang muaranya hanya pada Allah dan keridoan semata.
Khadijah binti Khuwailid yang
merupakan istri pertama Nabi SAW, salah satu Ummahatul Mukminin yang digelari ath thahirah (perempuan yang suci)
karena kehati-hatiannya menjaga fitrahnya sebagai perempuan. Ketika semuanya
kafir kepada Nabi SAW, beliaulah yang mengimani keislaman pertama kali. (halaman
17-18) Perannya dalam mendukung dakwah Rasulullah di masa awal-awal, membuat Nabi mampu mengemban tugas-tugas kenabian. Ia pun banyak mengeluarkan hartanya
untuk mendukung dakwah Rasulullah. Dari rahimnyalah, lahir generasi terbaik
keturunan nabi, putra dan putri yang shalih dan shalihah yakni Qasim, Abdullah,
Zainab, Ruqayah, Umu Kalsum, dan Fatimah. Hanya saja, para putra nabi meninggal
saat kecil, inilah alasan mengapa Rasulullah
adalah nabi terakhir akhir zaman, karena beliau hanya memiliki anak perempuan
yang hidup hingga dewasa. (halaman 16)
Teladan yang lainnya pun bisa kita
pelajari dari istri lain Nabi SAW. Kedalaman ilmu dan kebijakan Aisyah binti
Abu Bakar, kesabaran Saudah binti Zum’ah, kedermawanan Zainab binti Khuzaimah,
dll. Merekalah sosok idaman yang patut menjadi teladan bagi muslimah.
Sebagai seorang istri, ada empat
kedudukan dan fungsi utama seorang perempuan yang bisa kita teladani dari
Ummahatul Mukminin. Sebagai hamba Allah, sebagai istri, sebagai pendidik utama
anak-anaknya, pun menjadi seorang nyonya rumah tangga seperti yang dilakukan
oleh Khadijah.
“Khadijah
tidak pergi ke pasar untuk berdagang sendiri. Dia hanya mengupah orang-orang
untuk menjualkan barang dagangannya dan berbagi keuntungan sehingga mereka juga
mendapatkan untung.” (halaman 7)
Dalam buku ini juga dijelaskan
tentang berita bohong (haditsul ifki) yang menimpa Aisyah binti Abu Bakar,
istri nabi yang paling cerdas dan banyak hafal hadits semasa hidupnya. Fitnah
yang dialami oleh Aisyah adalah musibah yang paling berat setelah kematian
Khadijah dan paman nabi yang membuat nabi amat berduka, hingga Allah sendiri
menurunkan ayat untuk membantah fitnah tersebut. Jika fitnah tersebut benar,
maka runtuhlah ribuan hadits yang digenggam Aisyah dalam hafalannya. Maka dari
itu, lewat Q.S An Nur Ayat 11-20 yang berisi bantahan tentang fitnah yang
menerpa kehidupan Aisyah sang istri kesayangan Nabi, Allah menjawab fitnah yang
dilayangkan pada Aisyah. Juga di ayat ini : “Mengapakah
ketika mendengarnya kamu tidak mengatakan, “Tidak pantas kami mengucapkan ini,
Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.” (Q.S. An Nur ayat 16)
Ibnu Hajar bertutur, “Aisyah hafal
dari Nabi sekian banyak ilmu yang diberkahi, banyak orang yang mengambil ilmu
darinya, meriwayatkan sekian banyak aturan hukum dan pelajaran adab darinya,
sampai dikatakan, “Sesungguhnya seperempat hukum syariat itu diriwayatkan dari
Aisyah” (Fathul Ba’ri, VII/134)
Aisyah juga merasakan kecemburuan
yang besar pada Khadijah, namun itu merupakan fitrah sebagaimana yang juga
dialami oleh perempuan lainnya.
“Aku
tidak pernah mencemburui seorang pun istri Rasulullah melebihi kecemburuanku
kepada Khadijah karena seringnya Rasulullah mengingat dan menyanjungnya.” (HR.
Bukhari dalam kitab Manaqibul Anshar (VII/166[3818]), dan Kitab An-Nikah
(IX/237[5229])
Lain lagi dengan Hafshah binti Umar
bin Khatab yang memiliki kecintaan pada amalan puasa dan rajin shalat malam.
“Sesungguhnya
dia adalah wanita yang ahli berpuasa dan rajin shalat malam, dia adalah istrimu
di surga.” (HR. Abu Daud)
Sedangkan
Zainab binti Jahsyi, adalah perempuan
shalihah yang rajin berpuasa, banyak mengerjakan shalat malam, rajin bekerja
dan bersedekah dengan hasil buah tangannya. (halaman 152)
“Sesungguhnya
Zainab binti Jahsyi adalah seorang yang awwah. Seorang lelaki bertanya,”Wahai
Rasulullah, apakah awwah? Beliau menjawab, “Seseorang yang khusyuk dan
merendahkan diri kepada Allah.” Kemudian beliau membacakan ayat: “Sungguh,
Ibrahim adalah penyantun, lembut hati, dan suka kembali kepada Allah.” (Q.S. Hud,
ayat 75)
Menjadi ibu yang islami dengan
menapaki jejak Ummahatul Mukminin adalah cita-cita yang mesti harus dimiliki
oleh setiap muslimah, hingga bisa direalisasikan setiap langkahnya mulai dari
persiapan, menjelang, hingga pasca pernikahan. Buku ini mengupas tuntas kesebelas
istri nabi yang disebut Ummahatul Mukminin. Setiap pernikahan nabi dengan istrinya memiliki hikmah yang besar, seperti menyatukan kabilah, memuliakan agama, menyebarkan dakwah, menjaga keimanan janda yang suaminya meninggal. Merekalah para istri yang layak
untuk dijadikan teladan. Hadist dan riwayat yang dituliskan di buku ini pun
memiliki kesahihah dalil, sehingga bisa menjadi rujukan. Penulisnya menuliskan kisah
para Ummahatul Mukminin dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga mampu memberikan
gambaran bagaimana kehidupan nabi bersama istrinya.
Kekurangan buku ini hanya di bagian
cover, warnanya hijau gelap membuatnya terlihat kurang eye catching, mungkin
maksudnya agar para pembaca dari kaum adam bisa dengan leluasa membaca buku ini
di luar rumah ya. Kalau warnanya mencolok seperti warna pink, atau warna-warna
pastel lainnya segmen pembacanya terbatas hanya pada perempuan saja.
Buku ini saya rekomendasikan bagi
siapa saja yang ingin mendalami Islam lebih jauh, agar bisa meneladani kisah
yang ada dalam diri Rasulullah dan keluarganya. Recommended! Nah, apa kamu berminat untuk membacanya juga? ;)
Setelah baca resensinya, buku ini layak dibaca banget. Terutama untuk wanita. Potret Nabi dan istrinya bisa dijadikan pedoman hidup kita di zaman ini. Jadi penasaran sama bukunya. :)
BalasHapusMau baca, Lana? Bisa beli di Salemba lho. :D Sebenernya ga cuma untuk wanita. Toh laki-laki juga perlu baca agar tau gimana cara memilih pasangan yang baik dan shalehah.
HapusMakasih banget utk reviewnya... :)
BalasHapusYups, sama2. Makasih udah baca tulisanku, mba :D
Hapusresensinya mnarik juga nih jadi pengin beli bukunya..
BalasHapusMakasih, kakak. Ayo beli :D
HapusResensinya menarik :)
BalasHapusHaloo mbak ila, salam kenal :)
Makasih, mba Dewi. Salam kenal juga ya :)
HapusBuku yang bagus ni La
BalasHapusBanyak hikmah yang bisa kita ambil dari buku ini :)
Iya, mba. Terutama gimana ajaran Islam bisa diterapkan lewat teladan ya.
HapusSubhanallah.. buku yang bagus tuk dibaca semua muslimah. Aku juga mau baca buku ini. Belinya di mana, La?
BalasHapusIya, bun. Bagus bukunya. Lengkap. Hehe. Kalo mau, bisa beli di webnya, http://www.alqowamgroup.com/ummahatul-mukminin/. Kalo kemarin2 aku beli di salemba, itu pun setelah nanya sama mbak yang jaga toko, karena stoknya udah masuk gudang.
Hapusbagus untuk di jadikan bahan bacaan,... kayaknya musti maksa Abinya anak2 buat beli nih hehehe
BalasHapusAyo bun, dibeli. Insya Allah bermanfaat. ;)
HapusJadi pengen baca bukunya, La :)
BalasHapusyuk baca bukunya, mba mell :D
HapusWah, ini cocok banget untuk perempuan yang ingin menjadi lebih baik lagi, supaya kita bisa belajar dari teladan-teladan terbaik sepanjang masa :)
BalasHapusIya, Mak. Sesuai dengan apa yang dibutuhkan perempuan :)
Hapusbukunya bagus meskipun telah banyak buku yang banyak beredar dengan inti yang sama, namun kembali ke cover yang unik...hehee untuk wanita tapi dengan warna yang gelap...yup
BalasHapusKalo warna gelap bisa ngena ke segala kalangan, Mak Astin. Ga hanya perempuan tapi laki-laki juga bisa baca. Hihi.
HapusPengetahuanku tentang ummahatul mukminin minim banget :(
BalasHapusAyo bareng2 belajar lagi, mba ;)
Hapus