Judul Buku :
One More Chance : Saat Waktu Menyempurnakan Keinginan Hati
Penulis :
Ninna Rosmina
Penerbit : Gagas Media
Terbit : April 2013
Tebal : 313 halaman
ISBN : 979-780-642-1
Resensi Buku
:
Cintaku tak bisa habis untuknya.
Naif, tapi itulah cinta yang
kurasa.
Tak sepadan dengan waktu yang
selalu tepat waktu.
Tapi tahukah kamu di mana letak
ironisnya situasi ini, ketika menyadari cintaku ternyata berbanding terbalik
dengan perjalanan waktu.
Pintaku ini nyaris mustahil.
Tapi, jika memang bisa sudikah waktu berhenti sejenak untuk mengabulkan
inginku, agar bersamanya lebih lama lagi?
Karena bersama dia selamanya pun
sebenarnya tidaklah cukup…
***
Vio jatuh cinta dengan Cello dalam
sebuah pertemuan yang singkat. Saat itu, band Cello bernama Dawai Band manggung
di sekolahnya. Gadis itu sama sekali tak tahu nama cowok yang ia taksir. Ia
hanya penasaran dengan pemilik rambut panjang dan indah itu, walau wajah yang
dilihatnya samar karena tertutup rambut panjang. Vio nekat mencari jejak si gitaris
misterius dengan mengambil kuliah jurusan arsitektur di kampus yang sama.
Bagi Vio, arsitektur bukanlah hal
baru buatnya. Ia memiliki paman yang bekerja sebagai kontraktor. Tapi
berkenalan dengan Cello membuat banyak perubahan dalam dirinya. Termasuk
perubahan karakter. Vio yang dulu pendiam bak gunung es yang sulit disentuh,
sekarang menjadi seorang gadis yang periang dan blak-blakan, termasuk dalam
menyatakan cinta. Belum apa-apa, ia sudah bilang naksir dengan Cello saat
melihat rambut indah Cello sekilas dilihatnya dari belakang. Padahal sebelumnya
Vio bilang wajah Cello seperti cowok cantik karena mirip perempuan.
Cello dan teman-temannya pun menjalani
hari-hari di kampus arsitektur. Banyak data yang dicari Vio hingga ia bisa mengetahui
tentang keluarga Cello yang broken home
dan penuh masalah. Gencarnya Vio mendekati Cello membuat Cello jatuh cinta,
tapi Vio harus menikah jika ingin tetap tinggal di kotanya. Ibunya
menginginkannya pergi ke Singapura. Akankah Vio mendapatkan cinta Cello
seutuhnya? Bagaimana nasib hubungan Cello dengan keluarganya? Kesempatan kedua
apa yang ingin Vio dan Cello dapatkan dalam hidupnya? Baca saja buku ini. ;)
***
Cinta pada pandangan pertama adalah bentuk kekaguman yang melambungkan asa pada sebuah sosok asing yang memberi rindu, meski entah kapan temu akan kembali bersua raga. Buku ini berisi kisah cinta yang
unik, cinta anak arsitek yang meski padat dengan banyaknya karakter tokoh yang digunakan, tapi tetap
bisa diikuti kisahnya. Saya penasaran sejak awal mengapa Vio suka seseorang
hanya karena rambut. Ternyata pertanyaan ini terjawab di bab-bab akhir. Hanya
saja, ada yang membuat saya makin penasaran, mengapa Vio tidak memberi tahu rahasia
hidupnya padahal sebuah pernikahan itu sakral. Jika tidak ada keterbukaan dari
pasangan, tentu akan membuat mereka menyimpan bibit masalah.
Kekuatan buku ini ada di setting tempatnya yaitu di sebuah kampus
arsitektur UI, Depok membuat pembaca jadi lebih tahu keseharian anak-anak
jurusan ini. Mulai dari mengerjakan tugas dosen, membuat maket, sampai kesibukan
menjelang sidang tugas akhir. Tokoh Vio digambarkan anti mainstream, perempuan yang dengan mudah mengatakan suka karena
ia menyukai seseorang. Padahal hanya berdasarkan rasa kagum saja. Kalau
dibilang ini terlalu berlebihan ya, memang. Tapi jika kejadiannya berbeda, alur
ceritanya tidak akan sama.
Ada kebetulan yang seakan dipaksakan
di bagian tokoh Pak Baim yang ternyata bekerja di perusahaan Pak Chandra. Coba
kalau di kantor lain, mungkin masalahnya akan lebih kompleks. Saya suka quote yang ada di halaman 262, “Karena hati manusia itu sedalam samudra. Manusia
boleh saja berjanji akan setia sampai mati, tapi hati manusia dengan mudah
dibolak-balikkan oleh Tuhan.” Overall, saya beri 3,5 bintang untuk kisah
ini.
Bikin penasaran, pengen banget baca bukunya!
BalasHapusYuk dibaca, mba
Hapusyuk
HapusAku suka quote nya mbak Ila..
BalasHapusIya manusia hanya bisa berencana dan merasa.. tp hati milik Sang Maha Menyayangi..
betul
Hapuspilihan quotenya keren...
BalasHapusmakasih udah ke blog ku ya~
sama-sama mbak
Hapusnah ini dia cerita soal gitaris juga. menarik deh kayaknya. telaten banget ya sang penulis sampai 300 lebih halamannya.
BalasHapusIni buku Teenlit ya
BalasHapusAku sudah baca buku ini Mbak Il. Tapi menurutku ya, menurutku sih.. ceritanya terlalu melebar. Seperti ketika Vio menceritakan masa kecilnya yang sampai berbab-bab :D
BalasHapusbuku atau kaset padahal isinya berbahasa indonesia, tapi orang pada seneng ngasih judul pakai basa inggris. lalu bagaimana akan dibanggakan basa kita ya. semoga ini cuma tren yang suatu saat nanti akan diinsafi hihi
BalasHapuscinta pada pandangan pertama... menarik...
BalasHapussetting di kampus... seru...
dan quotenya... jleb jleb...
cool, bog khusus utk resensi buku. Ini dlm rangka yg IRC itu ya? saluute
BalasHapusKayaknya ceritanya bagus nih mbak...btw salut deh punya blog khusus resensi...
BalasHapusBaru baca resensi di blog ini. Makasih yaaa :)
BalasHapus