Judul Buku :
Dream Catcher
Penulis : Alanda Kariza
Penerbit : Gagas Media
Terbit : 2012
Tebal : xii + 220 halaman
ISBN : 979-780-537-9
“Dreams are
necessary to life.” – Anais Nin
Mimpi itu
kebutuhan hidup. Setiap orang menyimpan impian terdalam tentang dirinya dalam
sebuah kotak memori yang akan selalu diingatnya. Anak-anak seperti yang dulu
diajarkan oleh guru sekolah, membuat daftar impian masa kecil jika besar ingin
jadi apa. Ada yang jadi guru, pilot, dokter, dll. Namun, seiring waktu, impian
yang tidak dijaga dengan kuat akan membuatnya menghilang disapu waktu.
Ada hal yang
membuat pemimpi menjadi percaya pada impiannya. Kekuatan keyakinan. Sebagian
menyebutnya ‘dream’, sebagian percaya realitas lebih utama dari impian itu
sendiri. Ya, setiap orang berhak memilih akan dibawa kemana impian tersebut.
Apakah akan menjadi lebih besar dari waktu ke waktu, atau malah mengecil karena
tidak yakin akan tercapai?
The Cure for
Tomorrow(TCFT) yang dibentuk oleh Alanda Kariza bersama dua temannya yaitu
Aishanatasha Adisasmita dan Annisa Amalia (Abazh) (halaman 19) Adalah sebuah
perwujudan nyata dari impiannya yang sejak kecil ia simpan. Semangat Alanda
untuk tetap berkontribusi meski tidak mendapatkan kesempatan jadi relawan di
beberapa komunitas hanya karena usianya masih sangat muda(saat ia masih SMP).
Ia membuat kesempatan untuk dirinya sendiri dan bagi kalangan anak muda yang
sama seperti dirinya, berjiwa sosial tinggi dengan membuat TCFT.
Dari TCFT
itulah akhirnya Alanda justru membuat dirinya mendapatkan kesempatan yang lain,
yaitu menjadi jalan pembuka bagi komunitas-komunitas anak muda yang saat itu
belum banyak tumbuh. Ia menyelenggarakan Indonesian Youth Conference. Dan
mewakili Indonesia di forum internasional yaitu Global Changemakers(2008), One
Young World (2011), High Level Panels on Youth : “Global Youth, Leading
Change”(2011).
Beragam
prestasi telah ditorehkannya. Alanda yakin bahwa di luar sana ada banyak anak
muda yang sevisi dengannya, membuatnya mau membagikan pengalamannya dalam buku ini. Dream Catcher
memberi aroma baru bagi buku pengembangan diri remaja yang selama ini ada. Buku
ini juga menjadi acuan bagi anak muda untuk memaksimalkan potensi yang
dimilikinya sehingga mau bergerak dan membuat perubahan.
Sebuah mimpi
mampu menekan keraguan kita akan masa depan. (halaman 7) Dan, sebuah impian
paling mudah diciptakan dari kecintaan yang mendalam tentang sesuatu.
Ada lima
bagian dalam buku ini yaitu : Inventing your dreams, take downs, Designing the
blue print, Making them come true, dan Living it. Dilengkapi dengan lembar
aktivitas di buku ini, pembaca akan dengan mudah mengklasifikasikan potensi
diri, hambatan, tantangan, dan daftar impian yang akan ia capai. Dengan lembar
aktivitas yang terukur, membuat impian jauh lebih mudah dicapai. Ilustrasi yang
cantik juga cover yang menarik menjadi nilai tambah.
Selain itu
karena buku ini berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya dan juga dikaji
berdasarkan wawancara beberapa tokoh anak muda yang menjadi inspirasi sukses di
masa muda, maka buku ini bisa membantu kita menuntun impian kita sampai puncak.
Misalnya
saja kita bisa belajar dari Fika Fawzia yang mendapatkan beasiswa di International Masters in Public Policy Scholarship
tahun 2010 lalu, juga Dirgayuza Setiawan yang merupakan wakil Indonesia di
Asian Youth Summit 2011. Yuza menginspirasi anak muda dengan proyeknya bernama:
WhenIWas20(WhenIWas20.com) yang bertujuan untuk menginspirasi anak muda di
seluruh dunia dengan menceritakan hal-hal yang telah dilakukan orang
sukses ketika mereka berusia 20 tahun.
“Dreams are invented. We are not born with
them.”
Hidup yang
dipenuhi mimpi akan banyak bercerita tentang masa depan. So, live your dreams. Because, being young is privilege. (halaman 35) Dengan membuat
rencana, kita jadi tahu apa yang kita perlukan untuk mencapai impian itu. Aim as high as possible.
Ya, tanpa
memiliki plan B, membuat kita mampu memaksimalkan kerja keras yang kita
lakukan. Sehingga bila terjatuh pun, kita tak akan menyesal karena sudah
berusaha semaksimal yang bisa dilakukan.
Memvisualisasikan
impian mendekatkan kita dengan impian tersebut. Sebab, kita akan merasakan
suasana saat impian itu jadi kenyataan. Alam bawah sadar kita akan merekamnya,
dan kita akan dengan mudah bisa memindai impian itu ke dalam dunia nyata. So, bermimpilah karena sebuah mimpi
membuat kita bisa memiliki tujuan di dalam hidup.
Wah sepertinya menarik, memvisualisasikan mimpi kita dengan bantuan buku ini :)
BalasHapusYups, sepakat, kak!
Hapuswah dibuat resensi oleh Mbak ila. sip2 mbak :-)
BalasHapussaya pernah baca, pinjem dari perpustakaan daerah hehehe....
saya sepakat kalo keunggulan buku ini terletak pada bagan2 yg memotivasi pembaca utk memvisualisasikan impiannya lewat perencanaan2 di masa depan.
tapi ada kelemahannya buku ini menurut saya.
kalimat2nya terlalu serius hehehe....
dan banyak istilah bahasa inggris, (untungnya kita paham)
tapi bagi yg blm terbiasa membaca serpihan, eh potongan kalimat berbahasa inggris akan ketambahan beban buat nerjemahin artinya
Iya, mba Ina. :D Judul sub bab dan quote2nya semua pake bahasa inggris. wekeke. x) Harus sedia kamus kalo ga ngerti artinya haha. Makasih udah komen di sini, mba Ina :D
Hapusbanyak yang sudah membuktikan bahwa sukses yang diraih berawal dari sebuah impian. Ayo, mari bermimpi :)
BalasHapusIya, mak Lianny. ^^ Mimpi adalah kunci menggenggam masa depan. ;)
Hapushai, we both write the same book, glad to visit your blog :)visit my blog at www.anisanuha.blogspot.co.id
BalasHapus