Judul Buku : Zulqarnain dan Tembok Cina : Menyingkap Misteri Benteng Yakjuj dan Makjuj yang disebutkan dalam Al Qur'an
Penulis : Muhammad Raghib ath-Thabbakh
Penerbit : Tinta Medina (Imprint Tiga Serangkai)
Terbit : 2014
Tebal : xviii + 286 halaman
ISBN : 978-602-9211-99-3
Dia (Zulqarnain) berkata, “Apa yang telah
dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku
dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan
mereka.” (QS al-Kahfi [18]: 95)
Mengingat
kematian dan hari kiamat adalah salah satu cara membuat kita sadar bahwa hidup
di dunia hanya sementara. Sekian tahun yang kita lewati di dunia tak ada
apa-apanya dibandingkan yang kita akan rasakan di akhirat. Mengimani datangnya
hari kiamat pun menjadi salah satu dari keenam rukun iman.
Salah satu
tanda datangnya hari kiamat adalah kedatangan Yakjuj dan Makjuj, makhluk yang
sangat berbahaya karena merusak dan menghancurkan apa pun yang ada di dunia. Peperangan
yang dahsyat akan terjadi dan hari kiamat sudah di ambang pintu. (halm. xi) Kebenaran
ini sudah tidak bisa disanggah lagi mengingat banyak tanda-tanda datangnya hari
kiamat muncul saat ini telah memenuhi negeri. Kita sering lihat di media massa memberitakan
maraknya hamil di luar nikah, perzinaan, lesbi, homo, dll yang membuat bergidik
dan ngeri. Sungguh, tanda kedatangan hari akhir itu makin dekat manakala kita
menilik lagi isi rumah kita, sudahkah kita mengingat kapan terakhir kali kita
mengkaji al Qur’an lebih dalam?
Rasulullah
pernah ditanya oleh kaumnya tentang Zulqarnain.
Allah berfirman, “Dan mereka bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu
kisahnya.’ Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami
telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.” (Q.S.
al-Kahfi [18]: 83-84).
Ya, ayat itu
mengandung pertanyaan : siapa yang bertanya, siapakah Zulqarnain? Apakah
kekuasaannya di muka bumi itu? Apakah yang dimaksud ia menempuh jalan? (hlm. 3)
Tentang
siapa Zulqarnain masih menjadi perdebatan ahli tafsir dan sejarah Islam. Selama
ini Zulqarnain dikaitkan dengan Iskandar dari Yunani, yang sama-sama
menggunakan nama Zulqarnain. Bukan Iskandar dari Yunani yang dimaksud dalam al
Qur’an. Zulqarnain sendiri artinya si pemilik dua tanduk. Ada sebuah riwayat
yang mengatakan bahwa Zulqarnain hidup di masa Ibrahim, bertemu dengan Ibrahim
saat beribadah di Mekkah. Ia seorang raja yang memiliki kekuasaan dari ujung
timur hingga barat, kekuasaannya luas, dan menterinya adalah Nabi Khidir. Sayangnya,
tentang riwayat hubungan antara Zulqarnain dan Khidir juga Ibrahim ini masih
menjadi perdebatan kebenarannya.
Zulqarnain
juga membangun tembok yang luas seperti yang dimaksud di ayat 83-84 Surat Al
Kahfi itu. Dalam syair-syair Arab, diketahui, Zulqarnain adalah seorang raja
dari arab, termasuk Raja Himyar bernama ash-Sha’b bin al-Harits karena
penggunaan nama “Zu” yang merujuk pada penggunaan nama di Yaman. (halm. 74)
Zulqarnain
melakukan banyak penaklukan di negeri-negeri yang ia datangi, menghancurkan,
lalu membangun kembali kotanya.
Allah berfirman, “Hingga ketika dia telah
sampai ke tempat matahari terbenam, dia melihat matahari terbenam di dalam laut
yang berlumpur hitam, dan di sana ditemuannya suatu kaum (tidak beragama). Kami
berfirman, “Wahai Zulqarnain, engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan
(mengajak beriman) terhadap mereka”. Dia (Zulqarnain) berkata, “Barang siapa
berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada
Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. Ada pun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang
terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang
mudah-mudah.” (Q.S. al-Kahfi [18]: 86-88)
Lalu, apa
hubungannya Zulqarnain, Yajuj Makjuj dan Tembok Cina? Buku ini memuat kisah
tentang penelusuran untuk mengetahui apa yang dilakukan Zulqarnain di China,
sebuah daerah di mana dia diminta untuk membuat tembok untuk menghalangi
kedatangan Yakjuj dan Makjuj. Tembok ini dibangun dengan besi dan tembaga,
sehingga sulit ditembus. Jika ditilik dari riwayat sejarah, di Cina ada
penduduk Barbar yang memiliki sifat perusak, seperti Yakjuj Makjuj.
Jalaluddin
as-Suyuthi pada bab yang membicarakan kekhilafahan al-Musta’shim Billah,
khalifah terakhir dinasti Abbasyiyah, mengatakan, “Bumi Tatar yang terletak di
pinggiran Cina dihuni oleh penduduk barbar dari bangsa Mongolia yang dikenal
dengan kejahatan dan pengkhianatannya. Mereka muncul karena wilayah Cina yang
luas, yang perputarannya enam bulan, terdiri dari enak kerajaan yang dikuasai seorang raja, yaitu al-Khan
yang agung, yang bermukin di Tamgat. (halm. 194) Kelak, sejarah membuktikan ada
kekacauan yang ditimbulkan oleh Jenghis-Khan, Hulako, dan Timur Lank yang pada
akhirnya membinasakan kerajaan Islam seperti yang terjadi di Mesir dan Damaskus.
(halm. 319)
“Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj
dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan
(apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata
orang-orang kafir terbelalak. (Mereka berkata), “Alangkah celakanya kami! Kami
benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.”
(Q.S. al-Anbiya [21]:96-97)
Jadi, apakah
tembok Cina adalah tembok yang dimaksud dalam surat Al Kahfi selama ini? Yang
telah dibangun oleh Zulqarnain dengan kekuatannya yang dianugerahkan Allah?
Wallahua’lam. Kita hanya harus meyakini bahwa kedatangan hari Kiamat akan
semakin dekat, sehingga perlu menambah kadar keimanan kita agar semakin
mendekat pada-Nya agar terhindar dari fitnah akhir zaman.
Di buku ini didetailkan tentang penafsiran dan riwayat-riwayat yang mengarah pada kesimpulan siapa Zulqarnain, sifat Yakjuj dan Makjuj, dan hubungannya dengan tembok Cina. Ditambah dengan detail foto tembok Cina dan keterangan gambar masing-masing bagian tembok yang membuat kisah tembok ini menjadi legenda. Akhir kata, buku ini bisa menjadi salah satu referensi untuk mengetahui sejarah Islam selama ini.
Di buku ini didetailkan tentang penafsiran dan riwayat-riwayat yang mengarah pada kesimpulan siapa Zulqarnain, sifat Yakjuj dan Makjuj, dan hubungannya dengan tembok Cina. Ditambah dengan detail foto tembok Cina dan keterangan gambar masing-masing bagian tembok yang membuat kisah tembok ini menjadi legenda. Akhir kata, buku ini bisa menjadi salah satu referensi untuk mengetahui sejarah Islam selama ini.
Aq juga ngeri ih kok akhir2 ini kaum LGBT propagandanya gencar sekali, padahal dalam agama mana pun jelas itu dosa besar kan?
BalasHapusSemoga kita semua bisa terlepas dari siksa api neraka. Aamiin.
Iya, gencar banget, mba. Ngeri efeknya pula. Kan itu kayak penyakit, menular ke mana-mana. Baik lewat media maupun lingkungan kita. :( Aamiin, semoga selalu dilindungi Allah.
HapusKak Ila, makasih ya tulisan resensinya
BalasHapusbuka yang sangat menarik...semoga saja dengan buku ini..kita bisa lebih mengenal sosok Zulqarnain...dan selalu mempersiapkan diri menghadapi datangnya hari kiamat....
BalasHapuskeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
baca buku2/cerita tentang tema ini memang slalu menarik yah...
BalasHapusSelama ini aku berpikir bahwa Zulkarnaen dalam Al Quran adalah Alexander the Great. Oo ternyata bukan ya ...
BalasHapusyang pasti kita harus selalu waspada dan ingat Alloh, hingga kita tidak tergelincir di lembah nista
BalasHapusSejak dulu saya penasaran, siapa ya yang disebut dengan Yakjuj dan makjuj ini? Di mana mereka sekarang?
BalasHapusWah, resensi buku, nih. Pas banget buat yang perlu referensi buku buat dibaca waktu liburan gini, ya :) Btw, mengenai komentarmu di blogku, aku malah suka dengan chiropractic karena rasanya nyaman. Dari tahun 2008 sampai sekarang aku masih setia sama chiro ;) Cheers!
BalasHapusbagus ni ya mbak resensinya guna menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah, terima kasih dah mau share. oya pendatang baru ni dan salam kenal ya!
BalasHapusresensinya sangat bagus sekali nih mba..
BalasHapusjadi tambah tahuuu deh tentang sejarah ^_^
Aslkm Ila Rizky,
BalasHapusResensinya bagus. Izin ya di-link ke bukuqof.com tentang buku ini. Tks sebelumnya...