Judul Buku : Lola yang Lola
Penulis : Dian K
Penerbit : Al Kautsar
Kids
Tebal : 124
halaman
Terbit : September
2012
ISBN :
978-602-97605-4-5
Namanya
Lola. Lola yang lola. Namanya cocok
banget dengan karakternya yang lola.
What? Iya, ‘lola’ alias loading lama.
Jadi tiap Lola diajak ngobrol dia suka telat mikir alias loading lama. Orang udah mikir ke Hongkong, dia masih di Bojong.
Begitulah uniknya Lola.
Kalo
lagi abnormal, Lola mendadak cerdas. Meski itu terjadi setahun sekali. Hidung
Lola imut. Tapi anehnya lubang hidungnya besar sekali. Kata Lola itu efek dari
hobinya : ngupil pake jempol. Tapi, Lola itu anak yang baik hati, lho.
***
Kisah Lola ini merupakan kumpulan
kisah unik yang dialami Lola selama bersekolah dan juga berinteraksi dengan
keluarganya di rumah. Ada Mommy, Daddy dan Neneknya yang hobi merajut. Bagi
Lola, mengolah informasi yang diberikan oleh orang lain ibarat sebuah musibah.
Sebab selalu ada kesalahan pemahaman yang dia lakukan. Ah, Lola memang masih
anak-anak. Tapi, cara dia menanggapi musibahnya itu bisa membuat teman dan
keluarganya tertawa karena kekonyolannya. Seperti saat dia sedang menjawab
pertanyaan Miss Rebecca di kelas sebuah sekolah internasional yang diikutinya. (halaman
71)
Miss Rebecca : Coba jelaskan maksud
lembaran hitam itu apa?
Lola : (mendadak lola) Eh, lembaran hitam, ya? Anu... ngg
.... tahu, sih, tapi apa masih relevan di zaman sekarang ini?
Miss
Rebecca : Apanya yang nggak relevan? Ayo, cepetan jawab! Lembaran hitam
adalah...
Lola
: “Katanya sekolah internasional, kok, masih membahas lembaran hitam?”
Miss Rebecca : “Just answer my question, please. Apa lembaran hitam itu?”
Lola : Kertas karbon!
Lalu, ada juga kejadian saat Lola
disuruh untuk membuat keterangan detail pada pohon keluarganya(halaman 39).
Pembantunya bernama Mbok Yem mengatakan, “rumiyin
Bapak niku dipendhet kaliyan”(dulu bapak dibawa oleh burung bangau).
Soalnya arti kaliyan itu : burung bangau. Hahaha. Jadi, Lola pun mengira kalau
keluarganya berasal dari burung bangau termasuk dirinya. Ia pun hanya
menggambar sebuah pohon besar dengan tulisan di batangnya untuk menjawab tugas
yang diberikan gurunya dengan tulisan, “All
of my family members come from stork. We are stork’s family. Now, I know
why we love to eat fish.”
Secara garis besar, sebenarnya gaya kelolaan
Lola mirip dengan tokoh Deedee dan Meme di novel Cewek-cewek Tulalit yang
ditulis Iwok Abqary, membuat saya jadi serasa deja vu. Tapi memang novel anak
ini memiliki keragaman yang lebih luas dibanding novel Kang Iwok. Apalagi
ceritanya tentang dunia anak-anak, meski ada juga guyonan yang menurut saya
kurang etis, seperti penggunaan puisi Chairil Anwar yang menggunakan kata “binatang
jalang”. Ya, mungkin jika guyonannya lebih halus, dan tidak menyerempet hal yang agak kontroversial seperti ada kata
‘jalang’, novel ini akan lebih enak dibaca anak-anak. Namun, di akhir cerita,
pembaca disuguhkan antiklimaks yang membuat menangis. Overall, karena ilustrasinya saya suka, she is cute! Maka, 3 bintang untuk novel ini.
Lola yg lola ... lodingnya lama ... :D
BalasHapusKata 'lolooo ... dikampung saya, artinya 'lelet banget ... tak melawan orang, maksudnya, mudah dikadalin ... hehehe ... ;)
Resensi buku Lola yg disajikan mb Ila ini menarik sangat, sehingga kita antara ingin dan tak ingin memburu bukunya, karena sudah tergambar jelas isinya ... hehehe :P
BalasHapuskayaknya lucu, hehehe
BalasHapusMakasih Kak sudah mau meresensi buku lama saya. Buku terbitan awal 2012 ini masih saja dicari orang :)
BalasHapusUkurannya berapa ya kak
BalasHapus