Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Serikat Sapta Siaga - Enid Blyton


Judul: Serikat Sapta Siaga (Seri Sapta Siaga #1)
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan ketujuh , Mei 2012
Tebal : 128 hlm.
ISBN : 978-979-22-7421-9
Genre : Anak, Petualangan, Detektif

Lencana Jack terjatuh ketika Sapta Siaga sedang membuat boneka salju. Terpaksa malam-malam ia mencarinya. Di malam itu Jack melihat mobil gandeng berhenti di depan rumah kosong. Dua laki-laki turun dan membuka pintu mobil. Tiba-tiba terdengar dengusan marah, disusul jeritan yang melengking tinggi, lalu suara pergumulan, diselingi napas terengah-engah dua laki-laki. Wah, ini kasus yang cocok untuk Sapta Siaga.

Jack menjadikan petualangan ini petualangan pertama untuk serikat Sapta Siaga. Perkumpulan ini dibuat oleh tujuh orang anak : Peter, Jack, Janet, Barbara, Pam, Colin, dan George. Setiap rapat diadakan di gudang rumah Peter. Karena suatu hal, kata sandi berganti terus, dari Baltasar menjadi Pekan. Kasus pertama ini agak aneh karena tidak ditemukan petunjuk lain selain suara yang didengar Jack, juga jejak roda mobil yang digambar oleh anak perempuan di kelompok mereka.

Pencarian dimulai dengan mencari siapa pemilik rumah kosong. Nama dan alamat pemilik rumah diketahui setelah bertanya pada petugas di kantor pos. Penjaga rumah itu tuli dan galak. Hanya ia yang menempati rumah, dan menerima surat setiap satu bulan sekali. Selain itu pemiliknya tidak pernah tinggal di sana.  Sapta Siaga mengira di rumah itu terjadi perkelahian, sehingga seseorang atau siapa pun itu menjadi tawanan dan bunyi memekik terdengar. Petunjuk diketahui setelah Peter dan Colin datang ke rumah kosong.

“Jejaknya tidak menuju ke pintu depan. Sudah kukira sejak tadi! Jejak-jejak ini mengitari rumah lewat samping. Lihatlah, arahnya melewati pintu samping, tempat si penjaga keluar kemarin. Jejak itu melewati jalan ini, dan menuju pintu dapur!”(hlm. 69) 
“Eh, aneh sekali! Kenapa ada orang yang berjalan melompat-lompat ke pintu dapur, padahal ada pintu depan dan pintu samping? Ya, di sini ada tiga bentuk jejak. Dua jejak sepatu biasa, dan satu yang seperti memakai sandal bundar. Aku tidak mengerti!”(hlm. 70)

            Jejak kaki, suara dan jejak roda mobil menjadi bukti bahwa ada tawanan di sana. Demi melancarkan misi Sapta Siaga, anak-anak rela mengecat wajah dengan kapur dan memakai mantel putih. Untuk menyamar menjadi boneka salju dan menyelinap ke rumah tua. Penemuan yang membuat gempar itu akhirnya terjadi juga. Apa yang terjadi selanjutnya?

***

Sapta Siaga karya Enid Blyton yang saya baca ini adalah cetakan ketujuh sejak diterbitkan Gramedia tahun 1977. Sudah lama sekali ya? Edisi aslinya sendiri terbit di Inggris tahun 1949. Secret Seven terdiri dari 15 seri yang dibandrol oleh Gramedia menjadi boxset untuk penjualan khusus koleksi seri.

Untuk nomor seri 1 ini, petualangan belum terlalu banyak menyulitkan pembaca untuk menebak teka-teki karena mudah terbaca. Saat saya melihat clue gerbong, memekik, serta tawanan saya pikir tebakan saya benar. Dan yak, tebakan saya benar lho. :D

Saat anak-anak menyiapkan petualangan pertama mereka, saya merasakan betapa detailnya Enid Blyton membuat settingnya. Ruangan gudang yang disulap menjadi tempat pertemuan, pernak pernik detektif seperti kata sandi, lencana, tempat duduk rapat, makanan dan minuman, juga cara Enid menyamarkan anak-anak menjadi boneka salju. Kebayang bagaimana bentuknya. Pasti lucu. :D  

Enid Blyton juga memberi pelajaran tentang apresiasi, bahwa anak-anak pun berhak mendapatkan award atas keberanian memecahkan kasus. Seperti yang diberikan oleh Kapten, berupa tiket sirkus untuk masing-masing anak. Budaya apresiasi ini yang membedakan karya penulis asal London dengan penulis negara lain. Pembentukan karakter disisipkan di sela interaksi antar tokoh.

Untuk petualangan ini karena kadar keseruannya masih kurang greget, saya memberi 4 bintang. Tapi seri berikutnya jauh lebih menegangkan. Next post saya review ya. See you. ;)

Komentar

  1. Wah ini edisi perdana sapta siaga. Jadi penasaran isinya gimana.. X)

    BalasHapus
  2. Salah satu bacaan favorit saya waktu kecil di samping lima sekawan dan pasukan mau tau tentunya

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com