Judul Buku : Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya
Series : Gramedia Writing Project (GWP)
Pengarang : Kai Elian
Tebal : 288 halaman
Terbit : Februari 2022
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020657493
Genre : novel young adult
Rating : 5/5 🌟
Baca ebook di Gramedia Digital
Bisa beli buku di Shopee Gramedia
❤❤❤
[Sinopsis Buku] Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya - Kai Elian
Semua orang beranggapan hidup Kuma itu seru. Papanya pelawak senior. Ibunya presenter terkenal. Adiknya YouTuber dengan jutaan subscribers. Bahkan si bungsu punya ratusan penggemar! Cuma Kuma yang beda sendiri. Bukannya bikin orang tertawa, dia malah cuma bisa bikin mereka muntah-muntah (true story).
Masalahnya, Kuma harus tampil di Ketawa Ketiwi, acara lawak yang digagas keluarganya. Kalau gagal melucu, Kuma terancam bikin malu keluarganya!
Lalu Kuma bertemu Bo, cowok misterius yang tak bisa tertawa karena pikirannya digerogoti monster dari masa lalu.
Pertemuan mereka menantang Kuma untuk membuat Bo tertawa. Dua sosok berseberangan ini saling mendukung dalam usaha memecah tawa, tanpa mengetahui rahasia-rahasia yang akan menguji persahabatan mereka.
❤❤❤
Resensi Buku Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya - Kai Elian :
Kuma terlahir dalam keluarga Komika, tapi ia kesulitan membuat lelucon yang mengundang tawa. Bagi keluarganya, melucu bukan hanya sebagai bahan candaan saja, namun juga ladang uang dan popularitas.
Popularitas keluarga Komika ini pun membuat papanya berambisi untuk membuat program Ketawa Ketiwi, segmen sketsa komedi TV yang melibatkan seluruh anggota keluarga mereka. Mulai dari Koko, Keke, Kiki, Kaka hingga Kuma.
Sayangnya, Kuma masih harus banyak belajar membuat punch line dan candaan yang mengundang tawa. Ia pun belajar bareng Nyonyo, sahabatnya di kafe Ceria, milik mama Nyonyo.
Gue mau nolongin dia, Nyo. Gue pengen lihat si Bo tertawa. Ini bakal jadi ajang pembuktian buat gue. Kalau gue bisa bikin orang kayak Bo tertawa, berarti gue udah jadi pelawak paling lucu, kan? (Bab 15)
Suatu hari, Kuma berkenalan dengan Bo, seorang cowo yang mengidap ganggguan kecemasan. Hidup Bo sedikit berubah saat bertemu dengan Kuma.
Sayangnya, kerumitan hidup Bo membuat ia sempat putus asa. Bahkan, orang tuanya stroke, dan kakaknya, Beni juga dikejar polisi. Bo juga dituduh sebagai biang kematian mamanya
Di sisi lain, Kuma menyembunyikan identitasnya sebagai anak Komika terkenal pada teman-teman komunitas Stand up Comedy karena ia tak mau berada di bawah tekanan popularitas keluarganya.
Kuma hanya ingin bertumbuh menjadi gadis yang tahu mana yang ia inginkan dalam hidup. Ia tak mau berpura-pura lucu, dengan menekan dirinya sendiri.
Lalu, apa yang akan diambil Kuma, apakah masuk ke dalam jalinan popularitas keluarganya? Ataukah mencari passion lain yang lebih mudah untuk dilakukan?
Menurut saya :
Novel young adult ini terbilang ringan dan bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Novel young adult ini mengangkat isu mental health, bullying, dan suicide. Dengan konsep tulisan seperti diary, tapi dalam sudut pandang 2 tokoh yaitu Kuma dan Bo.
Pembaca akan dibawa melihat dua sudut pandang tokoh itu. Rasanya seperti melihat dua orang yang hidupnya sangat kontras. Yang satu penuh dengan privilege, yang satu hidup segan mati tak mau.
Mama juga bilang, setiap kali bikin orang tertawa, kita beramal, kak. Itulah inti keluarga kita: tawa. Tenar dan kaya itu cuma efek samping. Orang-orang otomatis tertarik pada orang lain yang membuat mereka merasa lebih baik. Menjadi keluarga komika berarti menjadi pembawa tawa. (Bab 27)
Kuma dengan segala privilege yang dimiliki, justru membuat dia tak pernah merasakan kesulitan dalam hidup.
Begitu bertemu dengan Bo, serasa ada dorongan untuk lebih jauh belajar tentang makna menjadi keluarga Komika. Padahal, secara garis keturunan, harusnya sih Kuma bisa punya bakat melucu sebagai pelawak. Tapi, bakat saja tak cukup. Tetap harus berlatih dan berlatih sampai mahir.
Yeah, bakat saja tak cukup, karena ada talenta seperti Nyonyo yang juga nggak punya koneksi dalam dunia industri TV.
Dunia hiburan memiliki banyak wajah, tapi yang ditampilkan di novel ini adalah wajah keluarga pelawak.
Penulis juga menyoroti bagaimana dunia pelawak yang tidak memberi tempat bagi pelawak wanita. Katanya, wanita nggak bisa melucu. Takut baperan juga kali yah. 😅
Tapi, memang kadang tuh candaan cowo cewe aja beda levelnya. Di novel ini penulis menggambarkan kehidupan komika yang terbilang sukses dan bisa membawa seluruh keluarganya ke dalam kepopuleran.
Kalau dipikir-pikir emang jarang sih pelawak cewe tuh. Ada sih beberapa stand up comedian cewe yang kalo ngeroasting jago, tapi jumlahnyaa yaa... hanya hitungan jari aja.
Unsur cerita dark dalam novel ini (lewat karakter Bo) bisa diimbangi dengan baik melalui karakter tokoh lain yaitu Kuma, sehingga 2 tokoh utamanya memiliki "suara" yang sama kuatnya dalam membangun keutuhan cerita.
Endingnya juga realistis sih, plus ada plot twist juga. Awalnya kupikir Koko komika nih orangnya otoriter, ternyata... tebak aja sendiri endingnya wkwk. Untungnya saya suka endingnya. 😁
Overall, rating buku 5 🌟
Nah, selamat membaca yaa! ❤️
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^