Sunset in Weh Island |
Biodata Buku :
Judul : Sunset in Weh Island
No. ISBN : 2010019068258
Penulis : Aida M.A.
Penerbit : Bentang Belia
Tanggal terbit : Januari - 2013
Halaman : 252
Kategori : Remaja
Harga : Rp. 39000
SINOPSIS BUKU - Sunset in Weh Island
Axel, pria Jerman yang sanguine kolaris ini sebenarnya seorang play boy yang patah hati. Meskipun jauh sebelumnya ia pernah membiarkan wanita mana saja yang datang lalu pergi dari hidupnya tanpa beban. Sampai sebuah keputusan besar dilakukannya. Terbang ke Pulau Weh!
Mala, gadis dingin dan pengecut dalam hal cinta ini seorang putri pemilik Laguna cottage sederhana di Ie Boih. Cerdas. Visioner. Koki spageti handal.
Mereka dipertemukan oleh keindahan Pulau Weh yang menawan. Eksotis. Cantik. Romantis. Sunset demi sunset mereka kejar bersama. Langit di atas tanah Nangroe itu menaungi luapan perasaan dua sejoli yang sangat bertolak belakang. Mungkinkah itu cinta? Mungkinkah alam mendukung mereka untuk menyatu?
Resensi :
Pernahkah kamu terpikir untuk jalan-jalan menikmati suasana sunset di Pulau Weh? Kali ini, saya akan mengajakmu untuk berjalan-jalan menikmati eksotika wisata Aceh yang satu ini lewat novel yang romantis ini. Pulau Weh memang sudah lama menjadi destinasi wisata para pelancong dalam maupun luar negeri.
Novel setebal 252 halaman ini mengisahkan tentang Axel pemuda berkebangsaan Jerman yang sedang mengunjungi pamannya di Pulau Weh. Axel yang asli Jerman bertemu secara tak sengaja dengan Mala, gadis asal Aceh yang sama-sama keras kepala. Pertemuan dan kesan menjengkelkan, akhirnya membuat pertemuan Axel dan Mala terus berlanjut. Cottage paman Axel bernama Alan Scuba Diving, ternyata bersebelahan dengan restoran milik ayah Mala, Laguna Restaurant. Itulah mengapa Mala dan ayahnya sudah akrab dengan paman Axel yang bernama Alan.
Dengan sifat yang sama, Axel dan Mala selalu bertemu dalam situasi yang menjengkelkan. Bayangkan saja, berantem adalah hal yang sudah biasa mereka lakukan ketika bertemu. Mala yang periang, easy going dan cerdas ternyata mampu membuat hati Axel jatuh cinta. Axel diam-diam menyimpan perasaan pada gadis Aceh tersebut. Diselimuti perasaan galau, Mala bingung karena Axel ternyata mencintainya. Mala sendiri tidak yakin, apakah akan tetap bertahan pada rasa cinta pertamanya yang bernama Raffi, sang instruktur diving di Alan Scuba Diving, atau malah membiarkan hatinya menyambut Axel dengan gembira.
Lalu, ada Andrea, gadis Jerman yang mencintai Axel, membuat kisah cinta ala anak muda ini menjadi kompleks. Galau? Tentu anak muda sekarang sudah sering mengalaminya, tapi lewat kisah ini, pembaca diajak untuk mengambil hikmah kehidupan sembari menikmati suasana romantis di Pulau Weh. Saya jadi membayangkan indahnya pulau ini, meski hanya di angan-angan. Kapan ya bisa ke sana? Hehe :D Apalagi jika ke sananya bareng seseorang yang dicintai, suami gitu maksudnya, La? *uhuy :P
Aida M. A. yang memang asli Aceh sukses membawa unsur lokalitas tempat wisata ini menjadi kelebihan yang amat sayang untuk dilewatkan. Kita bisa mengenal lebih dalam tentang pulau ini bahkan melebihi brosur wisata yang sering ditawarkan kepada turis. Kita juga bisa belajar bahasa Jerman karena ada beberapa kosakata jerman yang dituliskan di percakapannya. Hanya saja, saya lebih suka jika arti percakapan itu dibuat note di bawahnya, jadi pembaca lebih nyaman aja buat saya belajar bahasa Jerman. :D
Gaya bercerita sang penulis yang mengalir, penuh konflik dan seru, membuat saya kembali tersenyum mengingat masa remaja saya. Warna warni cinta anak muda memang beda ya, bikin senyum, ketawa, kadang gokil, nano-nano rasanya. Nah, apa kamu berminat untuk membacanya juga? ;)
Belum pernah baca novel Aida, kayak gimana ya? Hehe...
BalasHapusEfek Muka Masih unyu apa ya...ditabokin se RT hehhhe. Jadi novel pesenann pun novel remaja lagi hehhhe....Makasih ila
BalasHapus