Judul: Trio
Detektif : Misteri Laba-laba Perak
Pengarang : Robert
Arthur
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Terbit : 2015
Tebal : 192 hlm.
ISBN :
978-602-03-1341-2
Rating : 3/5
Baca via Scoop Premium
Resensi Buku :
“Kami
menyelidiki apa saja!”
Semboyan
Trio Detektif yang beranggotakan tiga remaja Jupiter Jones, Pete Crenshaw, dan
Bob Andrews itu menggema lagi. Ketiganya tinggal di Rocky Beach, California –
tak jauh dari Hollywood. Kali ini kasus kerajaan Varania membawa ketiganya ke
Eropa. Djaro, sang putra mahkota Varania membutuhkan bantuan Trio Detektif
untuk menjadi mata-mata kerajaan.
Djaro
dalam bahaya karena akan terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Adipati
Stefan, walinya yang menjadi pemegang kerajaan saat ini. Selama Djaro belum cukup
umur untuk menjadi raja, maka kerajaan akan tetap dikuasai oleh Adipati Stefan.
Jika Djaro sudah waktunya untuk memegang kekuasaan, maka Adipati Stefan akan
mundur dari jabatan. Namun rencana jahat dilancarkan kepada Djaro. Liontin
berisi laba-laba perak yang merupakan lambang Varania ternyata kini hilang
tanpa jejak. Mereka harus menemukan laba-laba perak sebelum sesuatu terjadi
pada Djaro.
Namun,
dalam pencarian laba-laba perak, Trio Detektif dituduh melakukan pencurian
lambang Varania, liotin Laba-laba perak. Sayangnya, Bob mengalami hilang
ingatan, padahal ia yang terakhir kali memegang laba-laba perak di tangannya.
Jika laba-laba perak hilang, maka Trio detektif akan dituduh sebagai orang yang
membahayakan keamanan Varania. Mereka akan dianggap sebagai mata-mata Amerika.
Adegan
kejar-kejaran terjadi antara pasukan Adipati Stefan dan Trio Detektif juga
orang pilihan Djaro, akankah laba-laba perak itu ditemukan lagi?
***
Trio Detektif melakukan tugas rahasia yang diberikan pada mereka. Kali ini di
Varania, jauh dari Amerika. Setting tempatnya menurut saya kurang tereksplore,
jadi saya masih ngerasa settingnya biasa saja. Perbedaan yang mencolok ada di
gereja tempat Pangeran Paul dulu membunyikan lonceng dan gorong-gorong air di
bawah tanah. Masalah utama yang terjadi dalam kasus ini lebih banyak berkisah
bagaimana cara Trio Detektif kabur dari kejaran penjahat dan menemukan kembali
laba-laba perak simbol kebanggaan warga Varania.
Peran
Trio Detektif tidak terlalu kentara, lebih banyak dibantu oleh pihak ketiga
yaitu anggota partai pengamen yang dikoordinasi oleh Rudi dan Eleana. Kunci
masalahnya sebenarnya ada di Bob, hanya saja Bob sendiri bukannya tidak ingat
di mana ia menyimpan liontin. Namu, ia mengalami guncangan dahsyat karena
kepalanya terbentur keras. Saya berharapnya kisah ini jauh lebih rumit dari
yang saya bayangkan. Tapi ternyata nggak ya. :D
"Mengenai laba-laba perak - walau terbuat dari perak tapi tetap saja laba-laba. Sedangkan tentag keinginanmu itu, aku mendengar dentangan lonceng kemenangan." (hlm. 130)
Saya
juga mengira Djaro bakal lebih banyak membantu pencarian laba-laba perak, tapi
ternyata tidak. Ia hanya muncul di awal dan akhir cerita. Well ya, kisahnya
kurang greget sih menurut saya. Mungkin karena settingnya ada di Varania
notabene di luar negeri. Jadi kurang tereksplore di deskripsi cerita dan serasa
Trio Detektif mengalami culture shock, jadi mereka hanya berkeliaran di sekitar
penginapan dan istana saja. Overall, 3 bintang untuk novel Trio Detektif ini.
:)
Hhmmm, kayaknya aku udah baca deh yang ini. Jutaan tahun silam hehehe. Trio detektif ini bacaan waktu SMP, sekitar 12-14 tahun lalu deh hehe.
BalasHapusUdah lama juga nih ga baca ini. Jadi kangen. Ntar baca aaah. Btw akh lebih suka trio detektif yang remaja. Lucu aja Jupe yang otaknya jalan masalah detektif tapi KO ngadepin cewek. Hahaha.
Kalau baca reviewnya, agak aneh juga ya mereka mengalami culture shock, soalnya kan mereka biasanya suka hal - hal baru dan pengalaman baru. Mungkin pengarangnya lagi galau pas nulis buku ini. Pisss hehe.
Baca review ini bikin nostagilaan, zaman doyan-doyannya trio detektif dan enid blyton. Uuuh, jawara banget dah. Masa remajaku indah.
Eh btw, kalau di luar negeri berarti nggak ada mobil Rolls Royce yang suka dipake trio detektif demi beberapa kepentingan donk? Hhmmm... Saya suka supirnya soale, hehe.
Maaf malah ngaco, btw ... Saya lbh suka cover lama deh daripada cover yang baru ini. Nggak menarik.
Makasih reviewnya kak.