Twin in Love : Dilema Kisah Cinta Si Anak Kembar

Judul Buku : Twin in Love

Pengarang : Nathalia Theodora

Penerbit : Bhuana Sastra (Imprint BIP)

Terbit : 2016

Tebal : 206 hlm.

ISBN : 978-602-394-237-4

Resensi Buku :

Si kembar Cheryl dan Cindy menjalani hari-hari MOS mereka dengan sederet masalah, yang terutama berhubungan dengan sang ketua panitia MOS – Kevin. Berbeda dengan Cindy, hal itu seakan membawa kesialan untuk Cheryl, karena sifat Kevin yang bak diktator selalu berhasil membuat mereka bertengkar.

Sebuah peristiwa lalu mempertemukan Cheryl dan Cindy dengan saudara kembar Kevin – Alvin. Sifat Alvin yang bertolak belakang dengan Kevin membuat Cheryl justru akhirnya dekat dengan cowok itu.

Namun, ketika ada cinta di antara mereka, mereka diharuskan untuk memilih cinta atau hubungan persaudaraan?

***

Kisah cinta jadi benci sudah sering dituliskan oleh penulis lainnya, tapi bagi saya novel remaja karya Nathalia Theodora ini tetap saja membuat saya tertawa dan ikut jatuh cinta saat membacanya. Seperti melihat kembali kehidupan anak SMA dulu. Kisah cinta anak SMA punya rasa sendiri. Konyol, lucu, jaim tapi bikin gemes. Ya, begitu deh. :D 

Awal baca novel Twin in Love ini saya kira yang jatuh cinta itu dua orang kembar dengan satu cowok yang sama. Ternyata kisahnya lebih complicated karena tak hanya melibatkan cinta namun juga berhubungan dengan dunia anak kembar secara utuh. Dilemanya anak kembar saat ia dibanding-bandingkan dengan kembarannya, dan rasa iri menjelma jadi sebuah bongkahan rasa yang tak semestinya ada.   

“Mungkin emang nggak seharusnya kita mengatur apa yang terbaik untuk mereka. Karena pada kenyataannya, kita bahkan masih nggak tahu apa yang terbaik untuk kita sendiri.” (hlm. 169)

Dunia anak kembar itu unik. Meski kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaan. Saya kira selera mereka pasti beda, ternyata nggak juga. Buktinya Kevin dan Alvin bisa jatuh cinta pada gadis yang sama. Padahal mereka kembarnya identik namun beda karakter. Ya, kisah ini tak hanya sekadar cinta-cintaan tapi lebih dari itu ada pesan yang ingin disampaikan oleh sang penulis pada anak kembar. Bahwa meski dunia mereka sama, bukan berarti selera dan pilihan hidup harus selalu sama. Mereka memiliki identitas yang berbeda, mempunyai kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

“Mana bisa sih aku ngegantiin kamu. Kamu itu satu-satunya orang di dunia ini yang bisa jadi saudara kembarku. Lagipula, meskipun kamu bisa digantiin, aku nggak bakal mau. Aku cuma mau kamu.” (hlm. 182)

Chemistry para tokohnya dapet banget. Saya paling suka karakter Alvin, dewasa dan punya pemikiran yang beda dibanding kembarannya. Yang bikin gregetan karakter Kevin, rasanya kayak lihat cowok yang hobinya marah-marah melulu, karakternya bertolak belakang dengan kecerdasannya. Tapi kok ya punya ibu yang baik. Ini aneh sih. Jadi kenapa di Kevin punya perangai kasar gitu ya? Nurun dari siapa? *lho :D

Adegan paling lucu waktu Cheryl nggak bisa dibedain yang mana yang Kevin dan Alvin, lawak abis deh. :P Entah gimana deh muka Cheryl kalau digambarin. :D Plotnya udah bisa ketebak ke mana endingnya sih. Tapi tetep seru ngikuti jalan cerita novel ini. Apalagi aroma SMA terasa kental. Hanya saja, rasanya boring juga menemukan adegan di MOS yang menempati 50 an halaman buku ini. 

Ada juga ada adegan Tony godain Cheryl yang bikin saya nggak sreg. Sebenernya adegan di villa itu nggak perlu banget. Bisa dihilangin dan diganti yang lain biar remaja nggak terkontaminasi pikirannya dengan hal buruk seperti itu. Ya, sayang banget sih, mending diganti dengan adegan lain aja. Overall, 3 bintang untuk novel Twin in Love ini.