13 Juni 2017

[Resensi Buku] KKPK London, I’m Coming - Nala Alya Faradisa


Judul Buku : KKPK London, I’m Coming
Pengarang : Nala Alya Faradisa
Penerbit : DAR! Mizan
Terbit : Oktober 2012
Tebal : 120 hlm.
ISBN : 9786022420996
Rating : 3/5

Baca via BookMate


Sinopsis :


Sudah besar tapi tidak bisa membaca? Pantas, Shara tidak diterima di sekolah mana pun meskipun sudah berkali-kali mendaftar. Padahal, IQ Shara sangat tinggi. Hmm, aneh. Ternyata, Shara menderita disleksia. Untunglah masih ada asrama khusus bagi anak-anak seperti Shara. Shara pun tinggal di asrama itu, bahkan mendapat beasiswa ke London! Namun, siapa sangka sebuah kisah sedih terukir di sana , justru ketika Shara baru bertemu kembali dengan orang-orang yang dicintainya. Novel mengharukan yang pantas kamu baca.

Resensi Buku :


Shara ingin bersekolah tapi tidak bisa karena semua sekolah kesulitan menerima kekurangannya. Shara tidak bisa membaca. Setiap kali membaca, kalimat yang ia baca terbalik menjadi kata lainnya hingga ia pun merasa sedih. Kesedihan Shara berlangsung hingga ia kemudian diterima di sebuah sekolah asrama. Di sana, Shara mulai beradaptasi dengan temannya yang lain. Tak disangka Shara ikut seleksi beasiswa di London. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Shara diterima di London dengan seorang kandidat penerima beasiswa juga dari sekolahnya, Leo.

Motivasi dari gurunya membuat Shara semangat untuk mengikuti tes seleksi beasiswa yang ditawarkan.

“Kita harus memiliki mimpi, tentang apa pun itu. Tapi, bukan hanya bermimpi tanpa melakukan apa pun. Kita harus berjuang agar mimpi itu terwujud. Berkhayallah suatu hari kita dapat mendaki puncak gunung Mount Everest. Berkhayallah kita bisa mengharumkan nama tanah air  di dunia. Berkhayallah satu hari kita dapat menjadi orang pertama yang lulus di Harvard University, Oxford Unversity, Stanford University, dan masih banyak lagi. Yang paling penting, jangan pernah berputus asa dalam mencapai mimpi tersebut.”

Saat ikut tes seleksi beasiswa ke London, Shara menjawab pertanyaan bagaimana jika ia tidak lulus dalam seleksi beasiswa tersebut. Jawabannya mengejutkan bagi seorang anak yang masih belia.

“Ya, kan, masih ada waktu lagi. Aku akan berusaha di lain waktu. Mungkin, aku tidak terpilih karena kurang memuaskan. Tapi, di lain waktu aku akan berusaha sekuat tenaga.”

Saat dinyatakan diterima di London International School, Shara justru mendapatkan pengalaman baru sebagai siswa di sana. Ia mendapat teman dan musuh. Namun, Shara baru menyadari penyakitnya yang langka. Penyakit yang membuatnya tidak bisa membaca dan setiap kali membaca kepalanya terasa sakit. Penyakit itu bernama disleksia. Shara pun diterapi agar bisa sembuh dan mampu membaca. Shara harus menyelesaikan terapinya demi kesehatan. Di lain sisi, Shara juga mendapatkan banyak kejutan seputar sekolahnya, teman dan keluarganya.

***

Seri KKPK London I’m Coming ditulis oleh anak berusia 12 tahun bernama Nala Alya Faradisa. Nala menuliskannya di sela-sela kegiatannya sekolah. Semangat untuk menempuh pendidikan bagaimana pun kendalanya mampu membuat saya trenyuh dan bangga. Karakter Shara yang semangat dan rajin saat menempuh seleksi beasiswa itu menular pula pada temannya. Semangat Shara untuk sembuh dari sakit juga mampu membawa pembaca untuk menyelami karakter Shara yang tangguh.

Ada juga karakter teman Shara yang peragu, dan geng yang memusuhi Shara karena kepandaiannya. Di novel anak ini memang digambarkan kecerdasan seorang anak karena ia memiliki IQ yang tinggi. Padahal, tak hanya IQ saja yang menjadi kecerdasan yang utama. Di sinilah yang saya sayangkan mengapa penggambaran karakter yang cerdas itu hanya karena cerdas di bidang akademik saja, bukan yang lainnya misalnya kecerdasan emosional, dll.

Ada satu kekurangan yang saya rasakan. Pace alur agak longgar menjelang akhir cerita. Hingga membuat saya bertanya mengapa karakter Shara menjadi berbeda jauh dibanding di kisah awalnya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Shara dan teman-temannya di sekolah. Bagaimana fokus untuk pendidikan, menjaga mimpi dan berprestasi di bidang yang ditekuni. Overall, 3 bintang untuk kisah ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Big Ad