Judul Buku : Touché: Alchemist (Touché #2)
Pengarang : Windhy
Puspitadewi
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit : Cetakan Kedua, Juni 2014
Tebal : 224 hlm.
ISBN : 978-602-03-0335-2
Rating : 4/5
bintang
Sinopsis :
Hiro
Morrison, anak genius keturunan Jepang-Amerika tak sengaja berkenalan dengan
Detektif Samuel Hudson dari kepolisian New York dan putrinya, Karen, saat
terjadi suatu kasus pembunuhan. Hiro yang memiliki kemampuan membaca identitas
kimia dari benda apa pun yang disentuhnya akhirnya dikontrak untuk menjadi
konsultan bagi kepolisian New York.
Suatu
ketika pengeboman berantai terjadi dan kemampuan Hiro dibutuhkan lebih dari
sebelumnya. Pada saat yang sama muncul seseorang yang tampaknya mengetahui
kemampuannya. Kasus pengeboman dan perkenalannya dengan orang itu mengubah
semuanya hingga kehidupan Hiro menjadi tidak sama lagi.
Resensi Buku :
Hiro Morrison,
seorang anak genius yang bisa mengetahui identitas kimia lewat sentuhan, membuat Sam
tercengang karena kemampuannya memahami DNA korban pembunuhan lebih cepat dari
tim forensik. Mahasiswa ini bahkan mampu menemukan pembunuh hanya dengan
mengetahui DNA dan jejak pelaku di antara area sekitar korban. Kemampuan Hiro
tidak bisa dianggap enteng, karena analisanya sangat mendekati kebenaran.
Namun, ia dikontrak hanya sebagai konsultan. Karena itu, hasil analisa semua
kasus yang ditangani Sam masih diputuskan oleh kepolisian langsung. Bukan
karena tebakan Hiro semata. Hiro hanya mengarahkan motif pelaku melakukan hal
tersebut dan bagaimana trik pelaku menjerat korban.
“Aku punya kekuatan aneh. Aku bisa mengetahui identitas kimia apa pun dari benda yang kusentuh. Itu sebabnya aku bisa mengetahui banyak hal ketika terjadi kasus hanya dengan menyentuhnya. Bahkan jika menyentuh lebih lama, aku bisa tahu komposisi DNA yang ada di benda itu.”
Kepandaian
Hiro ternyata membuat seseorang tidak suka. Namun Hiro tidak merasakannya.
Kebiasaannya yang suka menyombongkan diri tentang kegeniusan dirinya membuat
sebal. Ia bahkan bisa mengatakan bahwa kegeniusannya setingkat lebih tinggi
dari partnernya di asrama.
Hiro
selalu ditemani Karen, anak Sam saat akan melakukan pekerjaannya. Karen
menjemput Hiro di asrama atau kampus Hiro, lalu kemudian bersama-sama mereka
menyelesaikan masalah. Karen pun menulis hasil analisa kasus tersebut ke dalam
draft tulisannya. Hanya demi tulisan itulah ia mau mengantar jemput Hiro.
Di
novel Touché: Alchemist (Touché #2) ini ada banyak analisa kasus yang berhubungan dengan unsur kimia.
Misalnya saja saat kasus pembunuhan seorang perempuan yang menjadi pengasuh
anak majikannya. Anak majikannya tersebut menghilang diculik penjahat. Kakeknya
dimintai tebusan dengan nilai yang fantastis. Namun si kakek tidak mau membayar
tebusannya, ia justru meminta bantuan kepolisian untuk menangani kasus
tersebut. Hiro bisa memprediksi siapa pelaku hanya dengan mendeteksi DNA si
pelaku di air ludah korban. Bagaimana si pelaku menyamarkan kematian korban,
juga mengapa ada pasir di dekat korban padaal korban ditemukan jauh dari
sungai. Hiro bisa menemukan di mana si pelaku menculik korban dan menyekapnya.
Ada
juga kasus terbesar yang membuat kepolisian New York kalang kabut. Kasus
pemboman terjadi 3 kali berturut-turut di area publik yang menewaskan banyak
orang. Bahkan pelakunya tidak bisa ditemukan. Tidak ada jejak DNA si pelaku.
Yang paling membuat geram adalah pelaku seperti menyebar pola untuk menunjukkan
kekuasaannya. Lalu bagaimana sebenarnya pelaku melancarkan aksinya?
Di kasus
pemboman ini Hiro pun akhirnya turun tangan karena ia dimintai tolong oleh Sam
dan temannya. DI kasus ini Hiro harus memeras otak untuk menemukan pola
tersembunyi dari pesan yang diberikan oleh pelaku. Si pelaku mengirim 4 botol
kaca, berisi 2 botol kosong dan 2 lagi berisi lithium dan belerang. Botol
kosong tersebut ternyata berisi helium dan oksigen.
Hiro
tidak paham mengapa pelaku melancarkan aksinya. Pelaku diduga memiliki
kecerdasan tingkat tinggi hingga membuat ia bisa menyamarkan DNA agar tidak
mudah ditemukan. Hiro pun berjibaku untuk bergegas menemukan pelakunya dan
lokasi terbaru di mana bom diletakkan agar tidak memakan korban lagi.
“Sepertinya bukan terorisme, karena dari penyelidikan awal ditemukan bahwa bom ini menggunakan timer, bukan detonator seperti yang biasa dilakukan teroris. Lagipula teroris umumnya meledakkan bom pada jam puncak kunjungan agar menimbulkan banyak korban. Tapi ini masih hipotesa awal.”(hlm. 67)
“Walaupun tidak merenggut korban jiwa, bom ini tetap menimbulkan rasa takut dalam masyarakat. Dan rasa takut adalah bentuk teror yang ingin diwujudkan teroris.” (hlm. 67)
Di
kasus ini pula, Hiro harus meminta bantuan pada Yunus King, lelaki asing yang
selalu bisa menemukan dirinya di mana pun ia berada. Hiro meminta bantuan
karena ia kesulitan menemukan Karen yang dijadikan sandera. Bagaimana kasus ini
akan selesai?
***
Novel seri
Touché: Alchemist (Touché #2) karya Windhy Puspitadewi mengangkat tema yang unik. Touche yang dimaksud
di judul adalah kaum yang mendapatkan kemampuan super untuk bisa menyerap
sesuatu dari apa yang disentuh. Bisa berupa kandungan kimia seperti yang
dilakukan Hiro, juga Yunus King yang bisa menemukan jejak lewat sentuhan di
peta, juga yang lainnya misalnya menyerap data digital, menyerap tulisan,
menyerap ingatan mesin, membaca perasaan, bahkan membaca pikiran.
Satu
pernyataan Hiro yang kontroversial adalah saat ia mengatakan tentang pelaku
pemboman itu.
“Aku hanya ingin melihat orang bodoh mana yang menghabiskan energi, waktu, dan pikirannya hanya untuk membuktikan bahwa dia pintar, padahal pada akhirnya ternyata dia tidak sepintar yang dia kira.”
Ini
pernyataan yang jleb banget deh. Kadang ada kan ya orang yang genius dan pengin
diakui di dunia sebagai yang terhebat. Ya, menurut Hiro itu tidak penting.
Kegeniusan itu merupakan bakat alami yang diturunkan pada orang istimewa, yang
itu artinya tidak akan berguna banyak jika diterima oleh orang biasa. Salah
satu alasan kenapa Hiro terlahir dengan memiliki kemampuan unik membaca DNA
lewat kimia agar kemampuan tersebut digunakan untuk kebaikan.
Well
ya, Hiro terdengar seperti pahlawan super ya. Tapi kalau dpikir-pikir ya, orang
unik seperti Hiro jika ada di dunia nyata benar-benar sesuatu yang mengejutkan.
Apalagi bisa membaca DNA hanya lewat sentuhan tangan. Di buku ini juga ada
bumbu romantis yang menambah seru ceritanya. Walau kalau dilihat sepintas,
kisah Hiro ini mengingatkan saya dengan kasus-kasus sejenis di komik Detektif Conan
yang analisisnya tajam dan mudah menemukan pelaku dengan mengidentifikasi
benda-benda yang ada di sekitar korban. Hanya saja setting kejadiannya ada di
New York, bukan di Jepang. Nah, apa kamu sudah pernah membaca Touché: Alchemist (Touché #2) dari
Windhy Puspitadewi ini? Share dong di komentar. ;)
sepertinya seru ni baca bukunya ......
BalasHapusMbak bukunya tu berseri kah? Kok ada #2-nya?
BalasHapusAku juga suka novel2 detetif kyk gini
Thx ya resensinya :D
iyaa ini berseri. aku udh baca semuanya bagus2
HapusSeruuu...Mau deh baca. Buku detektif memang membuat penasaran
BalasHapusPertama kali baca resensinya malah aku kebayang-bayang sama drama Jepang yang judulnya Death Note, dimana si L - tokoh utamanya bisa punya kekuatan untuk melihat usia seseorang.
BalasHapusBaca serial kaya gini tuuh...jjadi gak kerasa aja!
Tiba-tiba uda maghrib. Hhaha...saking serunya.
Ila gak buka perpus...?
Hihii....mau pinjeem~~
Aku dengan kalimat: Aku hanya ingin melihat orang bodoh mana yang menghabiskan energi, waktu, dan pikirannya hanya untuk membuktikan bahwa dia pintar, padahal pada akhirnya ternyata dia tidak sepintar yang dia kira.”
BalasHapusCanggih banget ya kalau bisa mengecek DNA hanya dengan sentuhan tangan. Tapi suatu saat pasti bisa ya karena sekarang cek DANA juga bisa melalui liur dan rambut. Buku yang menarik, mba
BalasHapusCerita seru dan bikin penasaran apa ciri khas ya novel detektif membuat penasaran pembacanya.
BalasHapusaku suka cerita detektif! mau cari di perpus dulu ah novel ini
BalasHapus