Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] 100 Wasiat Bisnis Bob Sadino


Judul Buku : 100 Wasiat Bisnis Bob Sadino
Penulis : Dodi Mawardi
Penerbt : Elex Media Komputindo
Terbit : 2017
Tebal : 100 hlm.
ISBN : 978-602-04-137-7
Rating : 4/5 bintang

Baca via Scoop Premium


Resensi Buku :

Bob Sadino, pemilik bisnis ayam Kem’s Chick memiliki segudang pengalaman berbisnis selama puluhan tahun. Awalnya, Bob Sadino tidak ingin membagi kisah hidupnya dalam sebuah buku, namun tahun 1998 sebuah buku lahir membahas tentang agrobisnisnya. Dan tahun 2007 beliau membuka diri sehingga lahirlah 2 buku lainnya yang membahas tentang dirinya.

Bob Sadino terkenal nyleneh dengan gayanya berpakaian. Ia senang pergi ke mana-mana menggunakan celana pendek belel. Katanya itu dilakukan agar orang tidak memandang status orang lain hanya dari cara berpakaian. Dalam buku ini ada 100 wasiat yang diwariskan oleh Om Bob Sadino pada para calon pebisnis. Apa saja wasiat Om Bob Sadino itu?

“Setinggi apa pun pangkat yang dimiliki, Anda tetap seorang pegawai. Sekecil apa pun usaha yang Anda punya, Anda adalah bosnya.” (wasiat 3)

Ya, Om Bob Sadino menyentil para karyawan yang senang berada di zona nyaman. Berbisnis walau dalam skala kecil tetap berbeda dibanding saat kita menjadi karyawan. Karena bisnis sekecil apapun milik ownernya, bukan karyawannya.

“Berhentilah membuat rencana, melangkahlah.” (wasiat 4)

Dalam berbisnis, terlalu banyak merencanakan akan membuat orang takut untuk melangkah. Jadi jalani saya, ambil langkah awal untuk memulai berjuta pengalaman.


“Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalananan bisnisnya agar semakin sukses, dia harus merekrut orang pintar. Alhasil, orang bodoh jadi bosnya orang pintar.” (wasiat 5)

Quote ini mengingatkan saya dengan kisah hidup Jack Ma, pendiri Ali Baba Group di China. Ia juga kesulitan mendapat pekerjaan sampai akhirnya ia sendiri yang membuka usahanya. Kini Jack Ma membuktikan bahwa orang bodoh justru yang membuka kapangan pekerjaan bagi orang pintar. Persis seperti yang dikatakan om Bob Sadino. Well ya, hal seperti ini serasa familiar kan di masyarakat kita?

“Dalam berbisnis, jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. Santai saja, hilangkan semua beban.” (wasiat 9)
Well ya, saya sepakat dengan wasiat Om Bob Sadino ini. Jika mengerjakan sesuatu karena target untuk sukses, pada akhirnya akan membuat kita kehabisan energi karena terbebani dengan mental untuk sukses. Padahal takaran sukses orang berbeda dengan orang lain. Dan kecepatan suksesnya pun beda banget kan ya. Jadi nikmati saja perjalanan suksesnya, tanpa terbebani dengan target sukses. Yang penting kerjakan sebaik-baiknya yang kamu bisa lakukan. Ibarat kita sedang jalan ke kota lain, di jalan ketemu hambatan ya singkirkan hambatannya, di jalan ketemu batu ya singkirkan. Intinya yang penting kita fokus melewati proses perjalanannya. Nanti juga akan sampai dengan selamat.

“Silakan cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Saya mengalami segunung kegagalan, keringat dingin, air mata, bahkan darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugerah. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan.” (wasiat 10)

Kesuksesan yang diperoleh Om Bob Sadino memang bukan kesuksesan yang instan. Ia fokus di Kem Chick hingga bisnis ini membuahkan hasil yang luar biasa. Bob Sadino juga memiliki pemikiran yang selangkah jauh ke depan dibanding orang lain. Saat orang lain melihat prospek peternakan ayam, ia tidak ikut membuat peternakan, tapi membuat bisnis ayam dingin (freezer) untuk mengawetkan hasil ternak yang akan dijual agar harganya meningkat dibanding olahan biasa.



“Menjadi orang goblok adalah kunci sukses untuk mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Bersikaplah seperti orang yang tidak mengerti apa-apa ketika berhadapan dengan orang lain agar tidak menjadi pribadi yang terbiasa menolak pemahaman orang lain, karena merasa pintar.” (wasiat 11)

Jadi, saat kita bertemu dengan orang lain, seraplah ilmu sebanyak-banyaknya sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Bagikan kembali ilmu yang kita miliki agar orang lain bisa mendapatkan manfaatnya juga.





“Punya ide itu untuk segera direalisasikan. Bukan untuk didiskusikan, ditanya-tanyakan atau dibangga-banggakan. Just do it!” (wasiat 12)

Well ya, bener juga ya. Kalau idenya sebagus apa pun pasti nggak akan jalan jika hanya didiskusikan aja. Dibangga-banggain kalau idenya itu paling keren. Lha, kalau nggak jalan-jalan juga keburu ide itu juga ditemukan orang lain dan diwujudkan lebih cepat daripada kamu yang memikirkannya lebih dulu.

“Kerjakan bisnis dengan fokus dan tidak setengah-setengah. Jangan pernah memulai bisnis baru jika bisnis sebelumnya belum sukses.” (wasiat 16)

Sering sekali saya lihat ada yang seperti ini. Bisnis musiman yang hanya awet dalam hitungan bulan bahkan tahunan. Misal bisnis saat bulan Ramadhan, itu bukan bisnis yang sesungguhnya dalam pandangan orang China di buku Cara Berbisnis Orang China – Ann Wan Seng. Karena bisnis semacam itu hanya mengambil keuntungan sejenak dari gempita perayaan. Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah juga akan nanggung hasilnya karena energi yang dikeluarkan hanya sedikit dibanding jika kita fokus mengerjakannya hingga stabil dan membuahkan hasil yang memuaskan.

Banyak juga pebisnis yang membuka cabang baru atau lini bisnis baru yang seharusnya tidak perlu karena merasa bisnis awal yang dikerjakan sudah membosankan, padahal seharusnya ia bisa mengerjakannya minimal 3-5 tahun terlebih dahulu hingga level advance, baru deh cari bisnis lain jika dalam waktu tersebut bisnisnya gagal bertumbuh.





“Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnya tidak ada satu pun yang jadi kenyataan. Orang ’goblok’ Cuma punya satu ide dan ide itu jadi kenyataan.” (wasiat 22)

Ya, menurut Om Bob Sadino, ide yang fokus dikerjakan itu lebih baik daripada kebanyakan ide. Ntar bingung kan ya kamu mau ngerjain yang mana dulu kalo kebanyakan ide. :D Jika fokus tenaga dan pikiranmu untuk mengerjakan satu ide itu-itu aja, setiap hari hingga 10.000 jam dilakukan maka kamu akan menjadi ahli di bidangnya. Itu kata Malcolm Gladwell yah. 10.000 jam itu hanya untuk level orang konsisten. Anggap aja kamu ngerjain 10 jam sehari. 10.000 jam dibagi 10 jam = 1000 hari. 1000 hari tuh sama dengan 3 tahun. Butuh 3 tahun untuk bisa sampai di level itu. Kalau mau lebih cepet ya dibanyakin aja jam terbangnya. Misal sehari sampai 15 jam. Bisalah ya 1,5 tahunan sampai di titik advance itu.

“Orang ‘pintar’ sering terlalu percaya diri dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang ‘bodoh’ sadar konsumen seringkali lebih pintar darinya.” (wasiat 33) 
“Orang ‘pintar’ berpikir, ‘Aku pasti bisa mengerjakan semuanya’. Sedangkan orang ‘bodoh’ menganggap dirinya punya banyak keterbatasan sehingga harus rekrut orang lain.” (wasiat 29) 
“Orang ‘pintar’ sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas orang ‘bodoh’.” (wasiat 36)
Anyway, masih banyak wasiat bisnis dari Om Bob Sadino yang lainnya. Baca aja di bukunya ya. :D Buku 100 wasiat Bob Sadino ini lebih banyak quotenya daripada penjelasan penulisnya. Jadi buat pembaca, terjemahkan sendiri aja apa maksud Om Bob Sadino. Hehe.

Om Bob Sadino lebih suka ngasih wasiat bisnis yang jleb banget dan membandingkan orang bodoh dan orang pintar. Dengan melihat gaya berpikir kedua orang itu kita jadi tahu bahwa bisnis bukan hanya dikerjakan, tapi juga ada mindset yang mempengaruhi cara kerja seseorang dalam menggeluti bisnisnya. Mindset itu yang menentukan cara kerja dan hasil akhir dari sebuah bisnis yang dijalani. Nah, selamat membaca ya! ;) 

Komentar

  1. aku ya wes baca iki, tapi belum sampe selesai
    Kamu kece beb, udhan aja ngeresensinya.

    BalasHapus
  2. Wah Walau bahasa nya pakai gak biasa seperti goblok Tapi Kena Di hati. Berapa harga buku Nya

    BalasHapus
  3. Patut dan Layak nih jadi Refrensi ...

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum wrb. Waaah, resensinya bagus sekali. Terima kasih banyak ya!

    BalasHapus
  5. Ak sangat suka dgn buku om bob saidin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Kado Terbaik - J.S. Khairen

Judul buku : Kado Terbaik Penulis : J. S. Khairen Penerbit : Grasindo Terbit : Cetakan pertama, 2022 Tebal : 260 halaman  ISBN : 978-602-0529-332 Genre : novel remaja Rating : 5 🌟 Harga buku : Rp 89.000 Download Ebook Kado Terbaik J.S. Khairen di aplikasi Gramedia Digital Beli buku di Gramedia.com atau Shopee ❤❤❤