Ngeliat spesifik genrenya ini, saya rasa city lite ini lebih mengarah ke dunia kerja yang selama ini kita jarang dengar dan amati. Jadi, pas baca novel Progresnya Berapa Persen, saya jadi tahu ada ilmu yang disajikan penulisnya juga tentang dunia kerja di bidang konstruksi
Untuk tokoh di kantor konsultan konstruksi ini ada beberapa orang antara lain : April, Dewangga, Naufal, Clinton, Sheila, Kenzo, Ryan, dan bang Adrinta. Sedangkan untuk tokoh tambahan ada Jelita, Ferdinand Agung, Mama April, Bibi (pembantu di rumah April) dan adek April.
Yang paling saya suka malah karakter Naufal dan bang Adrinta di novel ini. Soalnya, di antara yang lainnya, cuma Naufal yang bikin suasana jadi lebih hidup dengan lawakannya bareng kembar Tachibananya yaitu Clinton.
Sedangkan Bang Adrinta bisa dibilang comblangnya April dan Dewangga. Eh, tapi dia lebih suka disebut katalis, katanya karena dia nggak ikutan gerak, cuma sebagai pendorong percintaan antar 2 generasi aja. Hahaha. Ada-ada aja istilahnya ya, bang. 😜
Jarak usia 10 tahun di antara April dan Dewangga ini sebenarnya bisa jadi masalah yang besar karena mereka memiliki karakter yang berbeda jauh.
April yang usianya baru 23 tahun jadi lebih childish, moody dan ekspresif, sedangkan Dewangga yang udah masuk usia om-om ini lebih kaku, terstruktur, kharismatik dan sulit untuk dekat dengan orang lain.
Interaksi April dan Dewangga ini kayak tarik ulur, soalnya April sendiri sebel dengan sikap Dewangga yang suka seenaknya ngasi kerjaan seabrek ke dia, tapi di satu sisi baiknya ga ketulungan apalagi sampe ngajak makan siang yang lezat, ngasih snack kesukaan April, bahkan surprisein ngasi kue ultahnya.
Meski begitu, ada juga yang bikin saya nggak suka sama sama Dewangga dan April. Hubungan ini bisa dibilang nggak seimbang karena perbedaan usia 10 tahun, bikin Dewangga memiliki relasi kuasa yang lebih besar dibanding April. Jadi, ada satu masa April nggak tahu harus berbuat apa saat Dewangga mendiamkannya begitu saja. Seolah-olah April yang salah dan harus selalu minta maaf.
Kemarin saya baca di thread twitter soal hubungan cinta yang gap yearnya sampe 10 th an gitu, kayak di video clip lagu Taylor Swift yang baru, katanya gap sejauh itu bisa bikin orang jadi nggak leluasa jadi diri sendiri, dan bisa bikin toxic relationship kalau salah satunya jadi dominan.
Well ya.... Meskipun dalam kasus April dan Dewangga ini pakde masih lebih luwes dan nggak sedominan itu, tapi entah kenapa saya ngerasa kalau April ini kayak kurang kasih sayang ayah ya. Ya... Mungkin juga karena ayahnya udah meninggal juga.
Soalnya dia bukannya menjauh dari Dewangga, tapi malah seneng diusap-usap kepalanya. Sampe galau berkepanjangan sampe curhat sama Naufal dan karaoke sampe 2 jam. Ya, agak aneh sih, soalnya hubungan April dengan Dewangga tanpa status. Jadi kayak gimana ya.... 🤔
Susah deh jelasinnya. Heuheu 😥
"Cowok ya gitu, Pril. Egonya tinggi. Apalagi kalau udah usaha pol-polan tapi yang disuka cuek-cuek aja. Dan gue rasa cowok sama kayak cewek, males sama orang yang suka insecure."
"Untuk kesekian kalinya gue ngomong, lo nggak boleh insecure karena insecure itu cuma smoother form dari rasa nggak bersyukur." (Hlm. 323)
Di sisi lain, interaksi Ryan sebagai mantan April juga nggak gitu berarti. Ibarat dateng tapi ya udah, nggak ada sesuatu yang spesial. Karena ketemuannya aja jarang, bahkan nggak punya nomor hp mamanya juga. Jadi... Ryan ini kayak nggak dianggap juga. Wkwk.
Eh.... Malah dia kan anak baru di kantor, tapi nggak diajak masuk grup Hebringer Kantor. Apa ya nggak jealous ya? Ekeke. Padahal dia udah tahu juga kalau ada grup itu. Kalo saya jadi Ryan sih pasti sebel banget dah. Berasa anak baru yang nggak dianggap. Hahaha 😛😅
Yang bikin seru tentu saja karena ada Sheila, Naufal, Clinton, Kenzo, dan dedengkot grup lainnya yang kalo lagi ngegosipin pakde berasa seru banget. Wkwk
Sampe ada kejadian yang bikin April pun dijuluki Calon Bude sama anak-anak kantor.
Well ya, cerita di novel ini nggak cuma cinta-cintaan aja. Lebih banyak bahas kerjaan juga.
Di novel ini banyak julukan unik, misalnya Dewangga dipanggil Pakde soalnya nama dia kepanjangan. Wkwk. Ada Naufal dan Clinton yang dipanggil Nopal dan Kinton plus diledekin kembar Tachibana, ada Sheila dengan pacar malam jumatnya, dan apalagi ya... Jelita dengan panggilan Barbie.
Overall, novel Progressnya Berapa Persen ini sangat seru dan menggemaskan. Formula nulisnya mirip dengan novel Resign karya Almira Bastari. Meskipun eksekusi novelnya beda, tapi formula seperti jatuh cinta sama boss, tarik ulur percintaan, tugas kantor yang banyak, dan ada grup gosip seru di kantor ini ya sebelas dua belas lah ya.
Jadi, 4 bintang untuk novel Progresnya Berapa Persen ini. Kalau kamu gimana? Udah pernah baca juga? Share dong komentarnya. 😉
Belum pernah baca buku ini tapi kalau novel Elex yang masuk lini CityLite biasanya memang seru-seru. Kayak baca novel Resign yang covernya kuning itu. ceritanya fresh karena bahas dunia kerja. Nah dunia kerjanya ini gak sekadar tempelan semata, makanya seru, kayak nambah wawasan gitu. Patutlah kalo dapat rating 4 sih.
BalasHapus