Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Mel, Melatiku karya Ken Terate


[Resensi Buku] Mel, Melatiku karya Ken Terate


Kamu udah pernah kenal dengan cowo redflag kayak Axel yang problematik? 


Jangan ya dek, yaa. Jangaann! 😈👻


Nggak usah ngenyel kaya Mel yang terpaksa harus berurusan dengan skandal besar, efek dari tersebarnya foto yang tak pantas bersama Axel. Axel lah yang telah menyebarkan foto itu dengan dalih agar Mell mau dikontrol olehnya. 


Skandal foto naked ini tersebar di grup sekolah hingga membuat Mel dibully oleh seluruh siswa dan mendapat tindakan disipliner dari sekolah dan federasi. 


Nama Mel menjadi bahan gunjingan hingga membuat ia malu dan memutuskan keluar dari sekolah. 


Mel seorang atlet renang tersandung kasus berat. Dunia Mel mendadak muram. Ia menanggalkan kesempatannya untuk bertanding mendapat medali.


Mel merasa ia kehilangan jati dirinya, juga keinginannya untuk berjuang menjalani kembali hidupnya. 


"Pandangan orang bisa sangat menyakitkan. Dan betapa susahnya untuk tidak membiarkan pandangan itu menyakitimu." (Hlm. 251)


Kecemasan demi kecemasan melanda. Mel selalu panik bertemu orang. Ia khawatir orang masih mengingat kasusnya.


Namun dunianya berubah saat ia bertemu dengan Ega. Cowo teman sekolah Mel ini mengajak Mel keluar dari cangkangnya. 


"Pandangan orang nggak akan mematahkan tanganmu, nggak seperti... tikaman pisau"

"Tapi aku nggak suka!"

"Aku juga nggak, tapi kita bisa menganggapnya nggak ada. Pandangan itu nggak akan menyakiti kita selama kita nggak mengizinnya." (Hlm. 251)


Mel mau membuka dirinya pada orang baru, terlebih lagi ia kembali menggeluti dunia yang lama ia selami : renang.


Lalu, bagaimana cara Mel membersihkan nama baiknya yang sudah terlanjur rusak?


❤️❤️❤️


Novel Mel, Melatiku karya Ken Terate berkisah tentang Mel, atlet renang yang jatuh cinta dengan Axel, cowo problematik yang membuatnya tersandung kasus besar. Foto naked Mel dan Axel tersebar di grup whatsapp hingga menghebohkan seisi sekolah. 


Asumsi dan gosip tentang Mel beredar tak terkendali hingga membuat Mel harus mengambil pilihan keluar dari sekolah.


Novel Mel, Melatiku karya Ken Terate mengangkat tema yang berat yaitu pelecehan seksual, bullying, dan KDRT. Meskipun tokohnya remaja, tapi penulis berusaha menggambarkan bahwa dunia anak remaja juga bisa semeyeramkan itu. 


"Orang-orang semacam itu nggak akan pergi. Tapi kamu semakin kuat sehingga serangan-serangan seperti itu nggak akan berarti. Aku baik-baik saja sekarang." (Hlm. 295)


Remaja yang jatuh cinta tanpa tahu konsekuensi dari tindakan nekatnya kadang membawa masalah di masa depan. 


Kasus penyebaran foto asusila bergulir bagai bola salju. Karir atlet remaja Mel yang seharusnya berada di puncak, justru meredup karena urusan cinta-cintaan yang berujung masalah di meja hijau. 


"Semua akan baik-baik saja. Jangan pernah berpikir hidupmu sudah berakhir karena hidupnya sangat berarti. Kamu berarti, minimal untuk keluargamu. Dan Serena. Dan aku. (Hlm. 295)


Ken Terate luwes menyuarakan bahwa remaja juga perlu membuka mata bahwa dunia di luar sana tidak seindah kisah di drama Korea. 


Ada dunia remaja yang terasa abu-abu, seperti yang dilalui Mel saat kasusnya mencuat. Justru di saat inilah keluarga dan teman harus membantu agar depresi dan panic attack yang dialami akibat kejadian buruk bisa segera diatasi. 


Mel jadi gambaran remaja telaten yang sibuk dengan karir atletnya. Ia disiplin, yakin dengan goal yang dituju dan juga persisten untuk meraih impiannya. 


Mel menjadi tokoh remaja yang membawa 'voice' untuk menyuarakan kebenaran meskipun harus dengan jalan yang terjal. Sayangnya, Mel punya ibu yang terlalu mengatur alur hidupnya. 🥲



Axel jadi antagonis di buku ini. Sepanjang alur novel ini, Axel justru membuatku semakin yakin bahwa keluarga yang bahagia perlu untuk diperjuangkan. Karena banyaknya masalah keluarga akan berakibat pada perkembangan sosial anak yang pernah mengalami KDRT dan broken home. 😭


Axel melakukan hal-hal yang di luar nalar sebagai bagian dari mekanisme pertahanan dirinya yang ingin hidup 'bebas', meski caranya jelas salah. 


Axel ingin ia bisa mengontrol kekasihnya karena seumur hidupnya ia tak bisa mengontrol jalan hidupnya sendiri. Semua yang ada di sekitarnya serasa tak membuat ia nyaman. Ibu dan ayahnya bercerai, adiknya terpisah. Keluarganya tak harmonis dan keuangannya sangat sekarat. 


Axel ini bikin aku merasa sedih lho. Jiwanya rapuh, tapi cuma sama Mel dia bisa cerita dan membuka siapa dirinya yang sebenarnya. 



Rasanya kasihan lihat jalan hidupnya. Tapi Axel ini nyebelin juga. Wkwk. Sepanjang baca kisahnya, aku pengin nimpuk dan misuh-misuh sama Mell dan Axel. *iiih, gemesss 😤


Axel juga memiliki keterikatan dengan Mel karena saling merasa tidak bebas menjalani hidup. Kasus remaja bermasalah seperti Mel dan Axel ini jadi cerminan bagaimana ortu seharusnya mendampingi anak-anak melewati masa remajanya dengan aman. 


Well.... Bukan berarti nggak boleh berteman dengan orang lain, tapi lihat-lihat juga dengan siapa dia berkawan. Pertemanan sangat mempengaruhi pilihan hidup dan jalan pikiran remaja. 


Tokoh lain di novel ini juga menyuarakan kegelisahan yang sama. Ada Tantri, bestie Mel yang ingin bebas menentukan ambil jurusan kuliah apa, dan Tiara, adik Mel yang juga terkena imbas dari kasus Mel. 


Setiap tokoh memiliki pergulatan masalah dalam hidupnya, yang membedakan adalah apakah mereka siap untuk menyelesaikan masalah dengan berani atau justru kabur dan bersikap pengecut. 


"Setiap orang punya sisi gelap, Mel. Semua orang punya pikiran-pikiran sendiri yang rumit dan tak akan pernah dimengerti orang lain." (Hlm. 288)


Novel Mel, Melatiku juga menyentil sisi lain dunia atlet renang yang dijalani Mel selama bertahun-tahun. Dari kasus ini juga, Mel belajar bahwa tak ada pertemanan yang abadi. 


Alur ceritanya cepat, perpindahan scenenya juga bikin pembaca ikut membayangkan apa yang dirasakan Mel. Aku jadi bayangin novel ini bakalan seru kalau difilmkan. Wow. Hehe 🥹


Semoga ada PH yang melirik buat ditayangkan dalam bentuk film bioskop/series Netflix yaa, mba Ken. 🥹


Tokoh lain yang membuat saya terkesan adalah Ega yang sangat bijak dalam menyikapi perubahan karakter Mel. Dari yang introvert parah akibat kasusnya, sampai akhirnya mulai berani membuka diri. 🥰



Setiap orang yang mengalami kejadian yang mirip dengan Mel pasti butuh sosok teman seperti Ega dan Tantri dalam hidup mereka. Orang yang akan selalu ada di sisimu, meskipun seluruh dunia menjauh. 


Novel Mel, Melatiku karya Ken Terate juga menjadi cerminan dunia remaja yang kompleks. Satu-satunya cara agar bisa keluar dari masalah adalah menghadapinya, dan bersiap menerjang badai meskipun harus dengan ekstra sabar. 🥹❤️


Overall, rating buku : 4/5 🌟


Nah, selamat membaca ya! ❤️😍


❤️❤️❤️


Sinopsis Buku Mel, Melatiku - Ken Terate : 


Mel atlet renang cemerlang. Suatu hari ia jatuh cinta pada cowok yang salah. Satu fotonya yang tak pantas tersebar, menghancurkan segalanya dalam semalam; prestasi, nama baik, keluarga, persahabatan. Mel dikeluarkan dari sekolah, dipecat dari klub, disingkirkan oleh teman-temannya.


Mel depresi. Pertemuannya kembali dengan Ega mengguncang dunia murungnya. Ega juga punya catatan kelam. la memaksa Mel keluar dari cangkang gelap, meski Mel takut. Namun, akankah reputasi Mel yang sudah tercabik bisa utuh kembali? Apakah Ego bisa menerima Mel yang pernah tercela? Mungkinkan Mel melompat dan berenang lagi untuk menemukan cinta yang sempat pergi?


❤️❤️❤️


Biodata Buku : 


Judul Buku : Mel, Melatiku

Penulis : Ken Terate

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit : 2024

Tebal : 381 halaman

Genre buku : Young Adult

ISBN :  978-602-0675947

Rating : 4/5 🌟

Harga : Rp 119.000


Beli buku Mel Melatiku di Gramedia.com atau download ebook di aplikasi Gramedia Digital


Komentar

  1. Novel dengan konflik remaja yang bagus sih. Mengingat kasus pelecehan seksual ini banyak terjadi di sekitar kita. Termasuk kasus penyebaran foto syur. Korban yang usia remaja pasti berat banget ditimpa masalah ini. Dan benar, yang dibutuhkan oleh korban adalah dukungan keluarga dan teman-temannya. Jangan sampai mentalnya makin hancur gara-gara korban tidak menemukan pegangan untuk melewati badai masalahnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Kado Terbaik - J.S. Khairen

Judul buku : Kado Terbaik Penulis : J. S. Khairen Penerbit : Grasindo Terbit : Cetakan pertama, 2022 Tebal : 260 halaman  ISBN : 978-602-0529-332 Genre : novel remaja Rating : 5 🌟 Harga buku : Rp 89.000 Download Ebook Kado Terbaik J.S. Khairen di aplikasi Gramedia Digital Beli buku di Gramedia.com atau Shopee ❤❤❤