Judul Buku : Fumiko and a Tokyo Tragedy: A Great Kanto Earthquake Survival Story (Girls Survive)
Penulis : Susan Griner
Illustrator : Wendy Tan Shiau Wei
Penerbit : Stone Arch Books
Terbit : 2023
Tebal : 105 halaman
ISBN : 978-1669010791
Reading age : 8 - 11 tahun
Bahasa : Inggris
Rating : 5 🌟
#BacaDiLibby
❤️❤️❤️
Review Buku Fumiko and a Tokyo Tragedy: A Great Kanto Earthquake Survival Story (Girls Survive) :
Novel Fumiko and a Tokyo Tragedy: A Great Kanto Earthquake Survival Story adalah buku tentang seorang gadis berusia 12 th bernama Fumiko yang selamat dari Gempa Besar Kanto pada tahun 1923.
Cerita anak ini berlatar di Tokyo tahun 1923, tempat Fumiko terpesona oleh gadis-gadis Moga, wanita muda modern dengan rambut pendek dan gaun kasual.
Fumiko dan Takeo berjalan pulang melewati jalan favoritnya di jalan Ryogoku.
Pada tanggal 1 September 1923, Gempa Besar Kanto melanda Tokyo, menyebabkan kebakaran dan kebingungan.
Saat jam makan siang di rumah, terjadi gempa yang dahsyat dan membuat api menjalar dengan cepat hingga menghanguskan seluruh Tokyo.
Fumiko, Takeo dan ibunya bergegas menyelamatkan diri hingga berlari ke tepi sungai. Namun, kekacauan terjadi hingga orang-orang saling berebut naik ke jembatan dan naik perahu. Bahkan mereka tidak boleh membawa barang apapun yang memberatkan muatan kapal atau perahu.
Sayangnya, angin kencang berhembus dan membuat api bergerak cepat menghanguskan semua yang dilaluinya. Bahkan pasar, perahu dan rumah-rumah juga ikut hangus jadi abu.
"Tidak ada rumah yang bisa kita tuju. Tidak ada cara bagi ayahmu untuk menghasilkan uang. Kita hanya punya satu sama lain."
Fumiko dan keluarganya harus mengatasi kekacauan gempa bumi dan akibatnya mereka terpisah satu sama lain. Fumiko terpisah dari saudara laki-lakinya, Takeo dan ayahnya.
Tragedi ini juga mengubah masa depan Fumiko. Karena setelah bencana itu, Fumiko bercita-cita ingin bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
Buku anak ini mengingatkanku dengan salah satu peristiwa di drama korea Pachinko. Tragedinya memang mengerikan.
Dalam 1 waktu terjadi 4 bencana sekaligus, yaitu gempa, kebakaran, angin siklon dan tsunami. Bahkan menurut sejarah, terjadi pembunuhan terhadap orang korea hingga korban mencapai 6 rb orang karena dituduh melakukan pembakaran.
Di buku ini, Ibu Fumiko yang bijak mengatakan bahwa ia tidak setuju atas penghakiman terhadap orang Korea. Namun, seperti halnya insiden lainnya, akan selalu ada pihak yang harus disalahkan atas semua kekacauan ini.
Btw, buku anak ini mengajarkan bahwa anak-anak juga bisa belajar dari peristiwa tragis bagaimana mereka bisa bertahan hidup setelah terjadi bencana.
"Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali."
Bahkan, meski Fumiko tidak bisa berenang, ia berusaha keras agar bisa menyelamatkan dirinya dengan terus berusaha mengayunkan tangannya di air.
Buku anak ini termasuk series Girls Survive. Menurutku, anak-anak perlu banyak belajar dari buku-buku seperti ini agar bisa belajar bagaimana bertahan hidup dan mengatasi peristiwa darurat.
Aku suka bagaimana penulis menggambarkan bagaimana reaksi Fumiko dan keluarganya menghadapi situasi yang sulit ini.
Selain itu, penulis juga menyisipkan back story di balik tragedi Tokyo ini di dalam catatan penulis. ❤️
Pada saat gempa terjadi, itu adalah bencana alam terburuk yang pernah melanda Jepang. Angin kencang menciptakan siklon api, yang juga dikenal sebagai 'putaran naga.' Pemandangan siklon api di tengah bencana pasti terlihat seperti sesuatu dari mimpi buruk.
"Kehilangan nyawa akibat bencana ini sulit dipahami—lebih dari 140.000 orang meninggal dan tak terhitung jumlahnya terluka."
Bangsa-bangsa di seluruh dunia merespons berita tentang bencana ini dengan memberikan bantuan. Pemulihan dari gempa bumi berlangsung lambat, dan orang-orang tinggal di barak dan tenda sementara kota-kota dibangun kembali.
Buku anak ini juga mengajarkan bagaimana berempati terhadap orang lain yang mengalami peristiwa bencana ini. 🥹
Nah, selamat membaca yaa! ❤️
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^